Sabtu, 15 Maret 2014

BPH KORWIL




BADAN PENGURUS HARIAN KOORDINATOR WILAYA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA YANG BARU  DI REVISI   PADA TAHUN 2014.
1.    Ketua Korwil               : Valentino Urpon
2.    Wakil Ketua                : Lisanias N. Sitokdana
3.    Sekertaris I                 : Abenius  Mul
4.    Sekertaris Ii                : Yopi Uopdana
5.    Bendahara I                : Andir Meku
6.    Humas                          : IKPM DIY
7.    Litbang                        : Bapak Piteng Uopdana, S. Kom
: Elias Duyala
: Timotius Lepi
8.    Seksi Usaha                : Dikordinir Oleh Bendahara
9.    Minat dan Bakat        : Noveminus Singpaniki
:  Maxie Napyal
10. Seksi Usaha Dana    : Agustinus Kalaka
PENENTUAN SUMBANGAN  WAJIB
1.      Penentuan Uang Sumbangan Wajib Per Anggota  (KOMAPO) Korwi Yogyakarta adalah  Rp. 5.000,00/perbulan (lima ribu rupiah)

Kamis, 06 Maret 2014

pengalaman KU


Di zaman dahulu kala, hiduplah dua orang pemuda kakak beradik. Kedua pemuda tersebut adalah orang-orang yang sangat berpengaruh dilingkungan dimana mereka berada. Kedua pemuda tersebut, sang kakak yang bernama Yesang, sedangkan sang adik bernama Yumip. Mereka tinggal di sebuh kampungkecil yang bernama Bukataman disitulah kampung mereka. Bukataman adalah sebuah kampung yang dimana tempat pemukiman warga guna melakukan segala aktivitas mereke termasuk Yezang dan Yumip.
Ditempat itu pula hidup berbagai jenis atau spesies suku bangsa khususnya mereka yang bersuku Ngalum yang berada di wilayah Pegunungan Bintang.Pada suatu hari, semua warga mengadakan musyawara untuk meninggalkan kampung Bukataman, kemudian pergi ke Mimkataman lalu mereka memanen hasil kebun keladinya atau talasnyaSetelah memanen hasil kebun mereka, mereka pun membuka lahan baru guna untuk menanam kembali bibit keladi yang mereka panen tadi. Karenakan, kalu bibitnya ditaru begitu saja hingga beberapa hari kemudian bibitnya atau anakannya itu akan menjadi busuk. Agar bibitnya tidak menjadi busuk dan dimakan serangga, biasanya mereka menguburkan di tempat yang layak lalu ditutupi dengan dedaunan supaya bibitnya tidak busuk atau dimakan sejenis ulat keladi.

Disana para warga bergotong royong dengan penuh ramai dan suasana yang begitu humor, mereka bekerja. Disana mereka bekerja selama kurang lebih satu setengah minggu. Secarah turun temurun, dimana mereka buka lahan kerja, biasanya disediakan juga pondok-pondok kecil di sekitar kebun agar ada hujan turun atau hari semakin sore, mereka bisa bermalam. Sistim berladang masyarakat tersebut adalah sistim nomaden (berpindah-pindah lahan). Pada saat itu, yang tidak ikut kerja bersama warga adalah Sang Yumip, karena pada hari itu juga sang Yumip harus mengadakan inisiasi adat oleh para tetua adat.
Dalam mitos orang setempat mengatakan bahwa Yesang dan Yumip adalah tokoh terbesar bagi masyarakat suku Ngalum di Pegunungan Bintang terlebih khusus bagi mereka yang marga Uropmabin dan Uropdana.
Jadi keturunan Yezang yang ada di Pegunungan Bintang adalah mereka yang bermarga Uropmabin, sedangkan keturunan Yumip adalah mereka yang bermarga Uropdana. Urop adalah manusia pertama (Kakak) yang ada di Pegunungan Bintang kemudian marga – marga yang lainnya menyusul.Manusia pegunungan bintang sejak dari penciptaan sampai sekarang, nenek moyang mereka berasal dari satu tempat dan kemudian dibagi tia – tiap manusia ini ke segela penjuru atau wilaya di pegunungan Binatang (menurut cerita tetua adat). Tempat dimana Attangki atau TUHAN Sang Pencipta menciptakan kedua kakak beradik tersebut termasuk manusia Pegunungan Bintang seluruhnya adalah di ‘’Aplim Apom’’Aplim yang artinya ‘’Ibu’’ leluhur orang Pegunungan Bintang sedangkan Apom yang artinya ‘’Bapak’’ leluhur orang pegunungan Bintang. Yumip dan Yesang adalah manusia pertama yang ditempatkan oleh Attangki (TUHAN Sang Pencipta),.
Disitulah pusat penciptaan Manusia Pegunungan Bintang (menurut cerita tetua adat). Kemudian hari mulai siang, Sang Yumip melanjutan perjalannya dari Bukataman ke sebuah kampung yang dimana sang Yumip ini akan diinisiasi oleh para tetua adat. Tempat dimana Sang Yumip akan mendapatkan pendidkan moral atau pendewasaan adalah Kungor. Hari mulai sore, Yumip terus berjalan tanpa lelah hingga dia pun tiba di tempat tujuan, kemudian disambut oleh tetua adat dengan riang gembira atas kedatangan Sang pemuda ini. Pada hari itu juga, malamnya inisiasi dapat dilaksanakan di rumah adat selama kurang lebih satu bulan.
Setelah itu, Yumip pun kembali melanjutkan perjalanannya dari Kungor tempat dimana mendapatkan pendidikan non formal melalui tetua adat setempat sesuai tradisinya ke kampung asalnya. Dengan terselenggaranya itu, Ia pun diberi bekal dari tetua adat berupa busur, anak panah, makanan, dan bekal lainnya serta alat perlengkapan yang diberikan oleh tetua adat. Sesampai di tengah perjalanan, ada hal buruk yang terjadi setelah dia balik dari sana (Kungor) , ada orang-orang tertentu yang tidak senang atau irih dengan Yumip, akhirnya dia dibunuh lalu masukan kedalam sebuah sumur yang dalam kira-kira setinggi 20 meter kedalamannya. Sehingga, yang kelihatan adalah hanya ujung jari kaki sedangkan, sebagian tubuh semua sudah ditenggelamkan.
Keesokan harinya sang kakak sedang menunggu adiknya yang bernama Yumip, ternyata sang adiknya tidak muncul-muncul juga. Akhirnya sang kakak mulai mengambil keputusan untuk membalas dendam. Ketika warga masi bekerja di ladang keladi atau talas, sang kakak membalas dengan membunuh seorang wanita dengan cara yang dia telah direncanakan. Pada keesokan harinya, sang Yezang keluar dari kampung dan mempersiapkan alat- alat yang ia akan membunuh seorang putri. Setelah itu, hari sudah gelap, suasana di kampong tersebut sudah sepi. Akhiryan, Yezang memulai melakuan aksinya. Dari kampong tersebut, ada salah satu rumah yang orang sedang melakukan aktivitas di dalam rumah itu, hanya tinggal seorang wanita kemudian malam itu Yezang melakukan ini secara rahasia mengambil kulit kelamin perempuan itu dan menempel pada mulut pancuran air yang biasa diminum oleh warga disaat kegiatan berlangsung di kebun keladi atau talas tersebut.
Akhirnya apa yang dilakukan oleh Yezang berhasil. Pada hari berikutnya, orang-orang mulai kembali beraktivitas di kebun keladi atau talas, hari menjelang sore,orang berbondong- bondong ke air pancuran itu, kemudian minum air. Tiba-tiba setelah mereka meminum dari air pancuran tersebut, mereka meninggal satu persatu sampai akhirnya orang-orang yang ada di kebun keladi yang sedang kerja pun meninggal semua tanpa satupun. Keesokan harinya sang Yesang mengangkat mayat adiknya dari sumur lalu menguburkannya. Namaun sebelum melakukan pembalasan ini, Yezang pun memanjat pohon pandan yang berduri kebetulan pohon itu sudah berbuah kemudian setelah dia sampai di atas, Ia memegang buah pandan lalu katanya, ‘’Kalau saya membalas kematian adik ku, setelah aku memegang buah ini dan lompat ke bawa lalu berdiri’’. Kemudian Yezang pun lompat dari pohon tersebut dan mendarat di darat di atas batu dan menurut cerita bapak ku, bekas kaki Sang Yezang itu benar-benar ada sampai sekarang.
Penulis adalah mahasiswa Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

Minggu, 02 Maret 2014

FOTO OKBAB KETENGBAN

Foto pada saat antar bapak Barnabas uropmabin di Rumah Sakit  untuk periksa mata dan pada saat ini pasien masien di dalam baru sambil tunggu di depan RM Diana Harapan sambil menikmati makanan siang bersama keluarga besar Bapak Yononas Uropmabin

MAHASISWA asal kabupaten Peg. Bintang  yang kuliah di beberapa Universitas di Yogyakarta mereka berkumpul bersama untuk melakukan erepresing di pantai Parangkritis  Yogyakarta
sambil bermain sambil nikmat roti di Pantai

Pada saat persiapan Natal Bersama warga papua yang ada di Kota Yogyakarta
pada saat itu mahasiswa KOMAPO sebagai pembawah derama yang mengambarkan tentang kinerja PEMDA
DUA serangkai Bapak Masimus Asiki dan Bapak Agus Uropka setelah mengikuti kegiatan Natal KOMAPO di Parangkritis Paris YOGYAKARTA 2012

DIBAWAH PIMPINAM MARKAL, AGUR, ANING mereka  sedang main-main di air terjun Gunung Kudul
 DIBAWAH PIMPINAM MARKAL, AGUR, ANING mereka  sedang main-main di air terjun Gunung Kudul
duduk diatas batu bapak A.U
Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta angkatan 2009 Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI
sedang melakukan kuliah setelah persentase Metodologi Penelitian  di ruang kuliah II/K.16
  Hari sabtu jalan ke pantai yukkkk
 semua pada saat itu aku akan kembali  ingat pada saat ini
 pada saat melakukan kegiatan lomba di PANTAI REKXA BAGIAN PUTRA di Jln. Beo Yogyakarta
setelah abis pulang peraktek mengajad di SMA GAMA YOGYAKARTA
 Teman-teman PPL di SMA Gama Yogyakarta SAMBIL MAKAN BERSAMA DI RUMAH MAKAN KIR DI DEMANGAN BARUM YOGYA

SETELAH makan bareng sama teman-teman PPL
 Lapangan terbang Borme Kab. Ketengban
 salah satu anggota DPR Kb.Peg. Bintang Bapak ANANIAS Kalaka; SH sedang persiapan untuk ke kantor
 foto ini di daerah mamberamo kali yg disebut kali ular
  dari doyo baru ke sentani bersama anak simson
 pada saat menunggu bakarbatu sambil makan
 foto diatas udarah daerah aboy
 depan asarama putri di papua
 depan tokoh sambil tunggu teman-teman lain
 Pada saat mengangkat buka bakarbatu pada tgl 24 desember 2013 di pingir kali doyo dibawah pimpinan Bapak Ananias Kalaka
 Pada saat mengangkat buka bakarbatu pada tgl 24 desember 2013 di pingir kali doyo dibawah pimpinan Bapak Ananias Kalaka
DI PINGIR KALI DOYO SAAT MAU MANDI SAMA OM SILKAL

Sabtu, 01 Maret 2014

PUISI




Gunung kau memiliki udara yang sejuk
Pemandangan di tempatmu sangatlah indah
Gunung kaulah yang terindah
Kaulah ciptaan Allah yang maha kuasa

                                                               Gunung sampai kapan pun kaulah yang terindah
                                                               Wahai gunung walau aku sudah lama tidak kesana
                                                               Aku tetap mengingatmu
                                                               Kaulah yang selalu ada dipikiranku

Gunung kaulah satu-satunya su
Kau selalu ada dimana-mana
Walau aku sibukku takkan melupakanmu 

OKBAB /BAME

ISU PERKEMBANGAN



ISU PERKEMBANGAN SOSIALISASI BUDAYA DI BEBERAPA KABUPATEN YANG ADA DI PAPUA BAGIAN PEGUNUNGAN BINTANG
KOMAPONEW, Komunitas Pelajar dan Mahasiswa  Aplim Apom (KOMAPO) Se-Jawa, Bali, Sumatera dan Kalimantan mengadakan diskusi tentang isu yang berkembang di internal mahasiswa dan pihak UGM  yang akan melakukan penelitian dan sosialisasi tentang Budaya orang Papua yang ada  wilayah Papua bagian Pegunungan Bintang di Realino Universitas Sanata Dharma Yogyakarta, Mahasiswa menanggapi hal ini secara serius baik dari berbagai pihak yang ada di bumi Pegunungan Bintang. Informasi yang sedang berkembang di internal masyarakat Pegunungan Bintang adalah pembukaan Tambang yang akan di Esponsori oleh CONOKO PHILIPS dan juga yang tender adalah pihak UGM sama ada beberapa pihak yang tergabung dalam tim ini maka akan berangkat ke Pegunungan Bintang untuk mensosialisasi Budaya ataukah? Sosialisasi Pembukaan Tambang di beberapa wilayah di Papua bagian Pegunungan Bintang dan Kabupaten Bovendigul
Dari Pihak UGM Mengubungi Kami Untuk Melakukan Sosialisasi Budaya Di Kabupaten Peg. Bintang Yaitu Iwur, Kwor, Muyu, Woropko, Murkim, Dalam Bentuk Tim Baru Akan Berangkat
Sampai Diperbatasan
Apakah Ada Terkait Mitos  Sebutan Air Atau Sesuatu Barang Yang Sama Dari Beberapa Kabupaten Di Bagian Papua Perbatasan Png Dan Nkri
Ada Beberapa Bagian Yang Akan Melakukan Sosialisasi Dan Penelitian  Di Berbagai Bidang
Misalnya:
1.      Budaya
2.      Ekonomi
3.      Sosial
4.      Pendidikan
5.      Kesehatan
6.      Hukum
7.      Adat Isti Adat

Dari Pusat Kebijakan Dan Kependudukan 
Materi Yang Di Berikan Oleh Pihak Ugm Itu Seperti Itu