Minggu, 24 Mei 2015

PERSIPURA BATAL TAMPIL DI PIALA AFC “ MASYARAKAT PAPUA SANGAT-SANGAT KECEWA”

Kami Masyarakat Papua sanggat-sanggat  kecewa dengan permainan pengurus MENPORA RI Dan PSSI  yang saat ini belum Menyelesaikan masalah pada ke Dua Gubu ini  akhirnya Membuat  Tim Kebanggaan Masyarakat Papua ini gagal tampil  di piala AFC. Dengan Demikian  Strategi yang berhasil di rancang oleh orang-orang  yang tidak mau bertanggung jawab ini  membuat kemajuan Sepak bola di tanah air semakin menurun dan semakin mematikan potesi-potensi  dengan mengunakan kepentingan yang tidak masuk akal dalam pesepakbola  lebih khusus Persipura tidak bisa bersaing di Piala AFC. Masyarakat Papua memang sangat  menyesal dengan   kebijakan-kebijak yang di lakukan oleh oknum oknum tertentu   ini baik secara tidak  sengaja maupun dengan sengaja. Agar  Persipiura terjebak dalam kebijakan tersebut tetapi nyatanya Persipura bersih dari semuanya, oleh karena itu kebijakan baru yang buat dengan tidak diberikannya visa kepada pemain Pahang akhirnya Pahang punya alasan karena tidak di beri ijin maka dampaknya Persipura akan terkena sangsi dari FIFA maka kedepannya Persipura seperti apa. Oleh sebab itu  apabila Persipura terkena sangsi maka tidak dapat  bermain di AFC dan bila Persipura  tidak main Di AFC maka dunia tidak dapat melihat Pemain-Pemain PAPUA di mata sepakbola dunia. Akhir dunia tidak akan pernah tahu bahwa PAPUA memang satu negara kaya sedang di sebunyikan di balik ini oleh negara  hanya untuk menikmati  kekayaan yang  di miliki  di wilayah Papua.   Jadi begitulah strategi yang  di mainkan untuk  Papua tidak di kenal oleh dunia.
Kami Masyarakat Papua  Minta Agar  Bapak Presiden Jokowi harus  mempertanggungjawabkan kepada seluruh rakyat Papua atas gagalnya Persipura tampil  di AFC.  Kami masyarakat  melihat dari beberapa sisi salah satunya adalah Martabat dan Harga diri Papua. Demikian Juga Ditengah upaya memperbaiki kehidupan kebangsaan dan Bernegara dengan berpatut pada UUD 1945 serta Hak Asasi Manusia  yang diakui  dimata Dunia. Maka  kami masyarakat Pribumi Papua meminta kepada Bapak Presiden dan Menpora tuntuk  melakukan langkah yang sangat  baik agar negara ini tidak ada hal-hal yang melukai hati masyarakat  dan untuk  membangun kebersamaan dalam Bhinneka Tunggal Ika terdapat dalam  Garuda Pancasila   sebagai Lambang Negara Republik Indonesia.

Lambang Negara Indonesia adalah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ika   yang berarti “Berbeda-beda tetapi tetap satu” ditulis di atas pita. Bhinneka Tunggal Ika adalah moto atau semboyan Indonesia. Frasa ini berasal dari bahasa Jawa Kuna dan seringkali diterjemahkan dengan kalimat “Berbeda-beda tetapi tetap satu”. Semboyan ini digunakan untuk menggambarkan persatuan dan kesatuan Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang terdiri atas beraneka ragam budaya, bahasa daerah, ras, suku bangsa, agama dan kepercayaan. Maka kami Masyarakat Papua Sangat-Sangat Kecewa pecinta sepakbola tanah air ini maka kapan dan dimana sekian tahun kalo seperti ini maka   kita kehausan gelar juara tibalah saatnya bagi kita untuk meraih momentum tersebut tetapi sayangnta ruang kita sangat kecil.   Berbeda-beda tetapi tetap satu. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!