Konsisten di dalam Tuhan merupakan
hal yang tidak mudah jika kita bertindak
dan berpikir dengan disiplin kita sendiri. Segala sesuatu yang
dilakukan oleh manusia di dunia ini akan berujung kepada kebinasaan.
Itulah sebabnya, Tuhan memperingatkan kita agar
tidak terlalu menghabiskan
waktu dan energi untuk membicarakan hal-hal yang bersifat berhala.
Mengapa demikian ? Sebab berhala merupakan suatu tindakan manusia yang
kontroversial terhadap Tuhan, tindakan yang bias merusak potensi iman dan
pengharapan kepada Tuhan. Berhala yang dimaksud adalah kita menganggap
suatu hal atau barang lebih utama, lebih penting daripada Tuhan;
contoh pacar lebih penting daripada Tuhan.
Saat ini kebanyakan orang tidak memahami dan
menyadari banyak kehancuran dimana-mana akibat bertindak dan berpikir dengan cara
pikir, intelektualitas manusia itu sendiri. Bukan lagi melihat
kehendak Tuhan . Akibat atau konsekuensi daripada terlalu mengandalkan dengan
kapasitas intelektual manusia itu sendiri adalah kompromi dengan dosa dan
menghukum diri sendiri, egois, suka menceritakan kelemahan orang lain, jadi
tukang malas dan apatis. Kita tidak bisa membantah perkataan Tuhan sendiri
bahwa pikiran dan intelektualitas manusia tidak pernah melampaui kehendak dan
kemuliaan Tuhan. Kita tiap hari ke gereja dan mengaku kita percaya Tuhan,
kita katakan Tuhan adalah Bapa, tetapi hidup kita tidak pernah berubah. Seorang
anak pasti mengikuti dan melakukan apa yang disuruh dan diingini bapanya,
begitu pula seharusnya kita mesti patuh dan taat kepada Bapa kita yakni
Tuhan yang bisa berbuat apa-apa, namun terkadang kita bertindak dan
berpikir menurut pikiran kita sendiri dan mengikuti tuan yang tidak buat
apa-apa.
Salah satu dosa yang paling mengerikan bagi
kita adalah kita menganggap dan menjadikan sesuatu hal lebih penting, menjadi
pusat hidup kita. Sebabsiapa pun yang mau ikut Tuhan mau tidak mau harus rela
untuk melepaskan miliknya yang sangat berharga. Hal ini terbukti dengan
perkataan Tuhan Yesus sendiri bahwa “ Baranga siapa mengasihi bapak atau
ibunya, saudara laki-laki atau perempuan lebih daripa-Ku tidak layak
bagiku–Matius 10: 37.
Manusia menilai dan menyelidiki hal-hal yang
dangkal sedangkan Tuhan melihat hati manusia yang paling dalam, Penulis telah membaca
berita yangdipublikasikan di web komapo edisi 16 Februari 2015 dalam
pernyataan itu mengatakan bahwa “ Ap Iwol sebagai jalan menuju
Atangki ( Tuhan ).Pernyataan ini sangat bertentangan dengan fakta dalam Firman
Allah karena “ jalan atau jembatan satu-satunya menuju kepada Tuhan
sang pencipta adalah melalui Yesus Kristus itu sendiri-Yohanes pasal 14 ayat
6” Kata Yesus kepadanya” Akulah jalan, kebenaran dan hidup . Tidak ada seorang
pun yang datang kepada Bapa( Tuhan ) kalau tidak melalui Aku ( Yesus ). Sudah
jelas-jelas Tuhan Yesus sendiri tegaskan , namun manusia degil masih tidak
percaya seperti orang Israel masih degil dan tidak percaya meskipun sudah
jelas-jelas Tuhan membela laut Teberau, menurunkan manna dan burung puyuh,
bahkan Tuhan sangat jelas kelihatan di depan mereka dalam bentuk tiang api
siang dan malam.
Siapa yang mampu dan berani menjalankan ke 10 Firman Allah
yang disebut hukum taurat ? Tidak ada manusia di seluruh dunia
ini yang bisa menggenapi hukum taurat itu. Itulah sebabnya Tuhan Yesus katakan
“ Aku ( Yesus) datang untuk menggenapi hukum taurat itu, bukan menyingkirkannya
“. ( Baca di Matius 5: 17) biar tidak tipu sana-sini. Kuncinya adalah
sekarang bertobat dan menerima Kristus dalam hidup kita agar Yesus itu
yang memimpin hidup kita, kalau tidak hidup kita makin terseok-seok. Apalagi
angka HIV /AIDS di Papua tinggi. Apa yang salah dengan semua ini ? Padahal
dunia mengakui bahwa Papua adalah mayoritas orang Kristen. Seharusnya
dimana ada orang Kristen ada disitu pasti ada mujzat, ada pemuliahan, ada
damai sejahtera dan teguran-teguran. Sungguh tragis kalau kita terlalu
mengandalkan budaya dan adat kita sendiri maka suatu hari pasti kita
terpleset karena kita membangun fondasi yang tidak kuat dan kokoh.
Mengomentari pernyataan mengenai Ap Iwol
sebagai jalan menuju Atangki ( Tuhan ) merupakan pernyataan yang keliru
dan tentu kita pasti memahaminya. Penulis sangat antusias menanggapi pernyataan
ini karena hal ini memotivasi saya untuk melihat fakta kebenaran yang terjadi
di tanah Lim–Apom. Dengan iman, penulis tidak sependapat dengan pernyataan
tersebut karena Keyakinan bahwa hanya melalui Yesus Kristus sajalah kita
menuju kepada Atangki ( Tuhan), meskipun kita menjadi jenius, pintar dalam
segala hal. Penulis tidak mengatakan pelestarian akan Ap Iwol adalah suatu
hal yang tabu atau tak bermanfaat, namun saat ini kebanyakan dari kita yang
sudah melewati proses inisiasi masih saja hidup dibawah pengaruh alkohol alias
mabuk minuman keras, main perempuan sembarangan, terjerumus dalam
perselingkuhan, ciptakan politik balas dendam dan, haus akan jabatan, dan masih
banyak kasus yang saya yakin bahwa itu masih saja terjadi.
Pertanyaannya adalah apakah buah atau
kualitas dari AP iwol itu seperti itu ? penulis yakin bahwa hal–hal itu masih berkembang
dalam diri kita, seharusnya kita sadar dan segera bertobat, kalau tidak kita
sendiri akan menghancurkan segala potensi yang Tuhan percayakan untuk
dipelihara di negeri Lim Apom. Kita akan menjadi orang yang suka mengeluh dan
menyalahkan orang lain bahkan mengkambinghitamkan satu sama lain, padahal kita
tidak menyadari kesalahan dan kehancuran akibat ulah kita sendiri.
Beberapa tahun terakhir gereja dan Ap Iwol dijadikan
bahkan dimanfaatkan sebagai organisasi atau media untuk mengurus
kepentingan adu –domba politik, transaksi bisnis, urus mas kawin, dan mencari
suara partai politik. Bukankah lembaga-lembaga seperti itu adalah tempat dimana
mengajarkan dan menegur manusia Lim Apom untuk tidak hidup
sembarangan, tempat memuridkan manusia untuk menjadi manusia unggul?
Penulis percaya, Tuhan Yesus tidak pernah
suruh, ayo bangun gereja mewah–mewah , justru secara otomatis dia bangun
jemaat. “ Di atas batu ini Aku ( Tuhan ) akan membangun jemaat dan alam
maut tidak akan menguasainya-Baca Matius 16:18. Jadi Gereja bicara
aturan jadi perlu sadar bahwa justru gereja dan orang-orang yang ada dalam
gereja membuat orang tidak bisa mengenal Tuhan. AP Iwol juga bisa membuat orang menjadi
butah akan pengenalan akan Tuhan dan hatinya semakin jauh dari Kehendak Tuhan.
Ini yang perlu mewaspadai jika Ap Iwol tidak mampu memproduksikan manusia
yang suka kompromi dan toleranis dengan dosa dan kedegilan.
Keta
perlu belajar dari Amsal, salah seorang yang paling bijak pada zaman dahaulu
mengatakan “ ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Penulis sangat percaya bahwa orang yang berpikir dan melakukan tindakan
berdasarkan cara pikir Tuhan adalah orang yang luar biasa. Orang itu
sama halnya mencari hidup yang sejati. Ingat bahwa Bapa segala orang
beriman–Abraham dibenarkan karena iman bukan menjadi orang benar. Saya percaya
siapaun yang mau mendengar Tuhan bicara, hidupnya pasti berubah. Tuhan
Yesus terlalu baik dan sangat menincanti kita. Amin
Friday,
08 May 2015 15:07
ditulis oleh : Oleh: Bryan
Sevianus Urwan