Selasa, 14 April 2015

KEGIATAN KOMAPO PASKAH KOMAPO TAHUN 2015




agus 
Yogyakarta-Komnews, Komunitas Mahasiswa Pelajar Aplim Apom (KOMAPO) Se-Jawa Bali, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera merayakan paskah tahun 2015 di gedung Diklat Provinsi Jawa Tengah, Bayumanik Semarang, dari tanggal 02-05 April 2015.
Perayaan Paskah merupakan kegiatan rutin bagi umat Kristiani di seluruh dunia, dimana momen ini diperingati sebagai hari sengsara dan wafat Tuhan Yesus Sang Penebus Dosa dan Penyelamat umat manusia di dunia. Tak terkecuali, setiap tahun keluarga besar Komunitas Mahasiswa Pelajar Aplim Apom (KOMAPO) juga selalu mengadakan perayaan ini.
Paskah tahun ini tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini diisi juga dengan berbagai kegiatan, yakni ibadah pengucapan syukuran 19 wisudawan/ti asal Kabupaten Pegunungan Bintang tahun 2014/2015, Rapat Umum Anggota Pemilihan Sekjen dan Wakil Sekjen Periode 2015-2017, Persentasi Hasil Penelitian Wisudawan/ti, Diskusi Panel dengan menghadirkan Direktur Eksekutif Yayasan Binterbusih Semarang, Drs Paulus Sudiyo dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang, Hosea Uropdana, S.Sos., M.Si.
Kegiatan yang belangsung selama tiga hari ini berjalan lancar hingga selesai. Para peserta Paskah kali ini dari semua perwakilan wilayah di Indonesia. Dari Papua diundang Badan Penggurus IMPPETANG, kemudian untuk anggota KOMAPO hadir dari Maluku sampai Sumatra Utara, kurang lebih ada 140 peserta.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang. Dalam sambutan Dirinya mengatakan bahwa “pendidikan adalah kebutuhan yang mendesak sehingga pembangunan harus memprioritaskan pendidikan, tidak hanya tingkat PAUD sampai SMA, tapi untuk mengejar ketertinggalan ditingkat perguruan tinggi juga harus diprioritaskan kalaupun di Dinas Pendidikan saat belum ada bidang DIKTI”, ungkapnya.
Usai pembukaan, dilanjutkan dengan Diskusi Panel dengan thema “ Upaya Pembangunan Sumber Daya Manusia Pegunungan Bintang Dahulu, Sekarang dan Akan Datang”.
Sebagai Panelis Pertama, Kepala Dinas Pendidikan, Hosea Uropdana, S.Sos., M.Si menceriterakan pendidikan zaman dulu dan sekarang. Ia menjelaskan jugatentang kelebihan dan kekurangan pendidikan dahulu dan sekarang. Kemudian menyampaikan berbagai program yang telah dirancang untuk jangkah waktu 5 tahun kedepan.
Dalam penjelasannya Dirinya mengatakan bahwa pendidikan pemanusiaan secara turun-temurun sudah dilakukan oleh para pendahulu suku bangsa Aplim Apom melalui pendidikan inisiasi adat. Dimana melalui proses ini dapat membentuk mental, karakter dan transfer pengetahuan. Namun seiring dengan perkembangan zaman pola-pola tersebut sudah hilang, untuk itu Dirinya berpesan kepada generasi muda Aplim Apom untuk dapat menggali dan menerapakan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Pihaknya juga mengatakan bahwa telah merancang berbagai program yang berbasis pada Apiwol untuk membangun kembali potensi lokal yang telah terbukti memanusiakan manusia yang utuh.
Lebih lanjut Kepala Dinas berpesan kepada mahasiswa agar tidak berlama-lama dalam kuliah “ Anak-anak jangan kuliah lama-lama, cepat selesai pulang karena daerah sangat membutuhkan sentuhan pembangunan dari orang-orang yang kreatif seperti adik-adik. Belajar sungguh-sungguh agar tidak lewat dari 4 tahun untuk S1”, katanya.
Panelis Kedua, Direktur Eksekutif Yayasan Binterbusih, Drs. Paulus Sudiyo juga menceriterakan pendidikan zaman dulu, dimana waktu itu Ia juga sebagai perintis pendidikan bernafas iman Katolik di Pegunungan Tengah Papua. Ia mengatakan bahwa dulu semua pendidikan berpola asrama dan hasilnya sangat luar biasa, dimana para pemimpin-pemimpin Papua yang telah menduduki jabatan tertinggi di negri ini mayoritas adalah hasil dari pendidikan berpola asrama. Sehingga Ia simpulkan bahwa pendidikan berpola asrama saat ini juga sangat dibutuhkan.
Lebih lanjut Dirinya menyampaikan program kerja yang dilakukan Yayasan Binterbusih dari tahun 1990-an hingga sekarang, yakni Pendampingan Pelajar melalui program matrikulasi, Latihan Kepemimpinan Tingkat Dasar dan Lanjut, Kewirausahaan, Pendampingan Studi, Rekoleksi, dan Pelatihan Persiapan Memasuki Dunia Kerja.
Dengan sejumlah program tersebut diatas telah berbukti mencetak kader-kader yang potensial asal Kabupaten Pegunungan Bintang, misalnya Mantan Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Drs. Theodorus Sitokdana, Melianus Alwolka, SE., M.Si, Spey Bidana, ST., M.Si, Gerald Bidana, S.Pd., MPA, Yulianus Uropdana Uropdana, SH., M.Si, dsb.
Usai diskusi panel dilanjutkan dengan kegiatan dialog mengenai biaya studi dari masing-masing mahasiswa perwakilan mitra kerja sama, yakni Yayasan Binterbusih, Universitas Sanata Dharma, Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Surya Institut Jakarta, Jalur UP4B dan Biaya sendiri. Kemudian dilanjutkan juga dengan dialog secara tertutup dengan kepala Dinas Pendidikan dan perwakilan dari masing-masing mitra kerja sama.
Malam harinya dilanjutkan dengan persentasi hasil penelitian para wisudawan/ti, kurang lebih ada 6 mahasiswa yang mempersentasikan hasil penelitian, yakni Melkior N.N Sitokdana, S.Kom., M.Eng, Lukas Bidana, ST, Petronela Weyap, S.Kep, Sebedeus Hitokdana, SH, Elias Duyala, S.Pd, dan Korintus Balyo, A.md, Ip.
Pada hari sabtu (04/04/2015) dilakukan Rapat Umum Anggota Pemilihan Sekjen. Pada sesi ini sempat adu argumen antara Pembina Komapo, Anggota RUA yang adalah senioritas Komapo, Pencetus RUA dan Pendiri KOMAPO, namun akhirnya sepakat untuk tetap melakukan Rapat Umum Anggota pemilihan Sekjen tanpa membahas AD/ART KOMAPO.
Kurang lebih selama 2 jam pencetus RUA, Yulianus I. Uropdana, SH., M.Hum memimpin sidang mengarahkan seluruh anggota KOMAPO melakukan pemilihan secara langsung sebagaimana mestinya. Ada dua pasangan bakal calon Sekjen Komapo periode 2015-2017 yang bertarung pada pemilihan tersebut, yakni pasangan Andir Meku dan Emil Uropmabin dan pasangan Romeo Donipki Uropdana dan Alfred Onong. Berdasarkan perolehan suara terbanyak dapat dimenangkan oleh pasangan Romeo Uropdana dan Alfred Onong.
Saat itu juga dilakukan pelantikan Sekjen dan Wakil Sekjen terpilih oleh pendiri KOMAPO, Gerald Bidana, S.Pd., M.PA, sekaligus memberhentikan penggurus lama, Gutinus Wasini dan Marsel Sipka, dan pemberhentian juga terhadap PJS Sekjen Komapo, Isak Kalka, Amd, AK.  di tulis oleh : Mulneng Aben

au 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!