TUGAS
PENGANTI
UJIAN
AKHIR SEMESTER
MATA
KULIAH PENELITIAN PENDIDIKAN
Dosen
Pengampu: Y.M.V.Mundayen,S.Pd.,M.Sc.
Disusun
Oleh:
NAMA : AGUSTINUS UROPKA
NIM : 091324002
PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2014
HUBUNGAN
ANTARA SIFAT PERCAYA DIRI DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA SISWA SMP NEGERI OKBIBAB
KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PROVINSI PAPUA
TAHUN
AJARAN 2012/2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Alasan Latar Belakang Masalah
Dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional (bab II pasal 3) mengatakan fungsi serta tujuan pendidikan
nasional adalah sebagai berikut : “Bahwa pendidikan Nasional berfungsi
mengembangkan dan membentuk kemampuan serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kahidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
warga Negara yang demokratis dan bertanggung jawab” (Depdiknas, 2003:8).
Belajar merupakan suatu usaha yang dilakukan
oleh setiap individu guna meningkatkan kemampuan dan keterampilannya dalam
mencapai tingkat prestasi belajar atau dengan kata lain, belajar merupakan upaya
mendewasakan diri, lebih bagi siswa yang sedang duduk di bangku sekolah, mereka
belajar tidak ada hanti-hantinya baik di sekolah maupun di rumah. Berhasil dan
tidaknya belajar itu tergantung beberapa
faktor. Adapun factor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara
lain faktor yang ada pada diri individu itu sendiri yang disebut dengan faktor
individual, dan faktor yang ada di luar individu yang di sebut dengan faktor
sosial (M. Ngalim Purwanto, 1991: 102).
Faktor yang ada dalam diri individu di
antaranya adalah kesehatan, kejiwaan (psikis), dan mental spiritual sedangkan
faktor sosial antara lain adalah budaya dan geografis, keadaan sekolah, keadaan
keluarga, pergaulan baik di sekolah maupun di masyarakat. Dalam proses belajar
tentu ada sesuatu tujuan yang akan dicapai oleh setiap anak yakni suatu
prestasi belajar yang tinggi, namun tidak semua anak akan mendapatkan prestasi
belajar yang tinggi dengan kata lain ada anak yang memiliki prestasi belajar
tinggi dan ada pula anak yang memiliki prestasi belajar rendah, dengan adanya
perbedaan prestasi belajar masing-masing akan membawa dampak yang berbeda pula
terhadap kepercayaan diri anak itu sendiri. Seorang anak yang memiliki prestasi
belajar yang tinggi akan lebih cenderung memiliki sifat yang kreatif, memiliki
harga diri, tegas, serta lebih optimis dalam menghadapi kehidupan (Kartini
Kartono, 1985: 126). Begitu pula
sebaliknya seorang anak yang tidak memiliki prestasi belajar yang tinggi di sekolahnya
akan lebih cenderung berfikir pesimis, gugup, canggung, minder serta tidak
memiliki kreatifitas. Pada sisi lain, ada pula seorang anak yang memiliki
prestasi belajar yang tinggi kadang tidak mampu berfikir optimis, ragu-ragu
dalam bertindak, canggung, minder dan bahkan tidak memiliki kreatifitas,
sementara itu anak yang memiliki prestasi balajar rendah lebih mampu mengambil
keputusan, bersikap optimis, tidak ragu dalam bertindak, memiliki harga diri,
tidak canggung, serta kreatif.
Kondisi obyektif yang terjadi di SMP
Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, banyak anak yang memiliki prestasi belajar
rendah, hal ini dapat dipengaruhi oleh sifat rendah diri yang berlebihan yang
mempengaruhi pribadi anak baik secara internal maupun secara eksternal.
Faktor-faktor internal merupakan segala
sesuatu yang dibawa sejak lahir, baik yang bersifat fisik maupun mental.
Kejiwaan atau rohani yang berwujud
pikiran, perasaan, kemauan, fantasi dan sebagainya ikut menentukan sifat dan
pribadi seseorang seperti cacat tubuh, panjang pendek leher, besar kecilnya
tengkorak, susunan saraf, otot-otot, susunan dan keadaan tulang. Sedangkan faktor eksternal merupakan segala
sesuatu yang ada di luar diri manusia baik yang hidup maupun yang mati, yang nyata maupun yang abstrak. Faktor
eksternal ini juga dapat berpengaruh
terhadap sifat percaya diri anak. Adapun yang termasuk faktor eksternal yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan sosial atau masyarakat. Adanya kejadian yang mengebabkan timbulnya
konflk-konflik serius pada anak atau yang mempengaruhi sifat rendah diri anak,
diantaranya yaitu: Kegagalan, kebimbangan, larangan-larangan sosial,
perlindungan dari orang tua yang belebihan ditolak oleh orang tuanya, suasana
keluarga yang tidak harmonis dan cacat jasmani.
Kenyataan inilah yang penulis dapat dari
survey pendahuluan di SMP Negeri Okbibab
Kabupaten Pegunungan Bintang,
bahwa siswa yang berada di lokasi tersebut menunjukan sifat percaya diri anak
sesuai prestasi belajar yang dimiliki. Namun demikian apakah tinggi atau rendah
kepercayaan anak terhadap dirinya ada
hubungannya dengan prestasi belajar anak.
Berdasarkan masalah tersebut di atas, maka
penulis ingin mangadakan penelitian tentang: Hubungan Antara Sifat
Percaya Diri Dengan Prestasi Balajar Pada Siswa SMP Negeri Okbibab Kabupaten
Pegunungan Bintang, Tahun Ajaran 2012/20113.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas,
dapat disusun rumusan masalah yaitu sebagai berikut : “ Apakah ada Hubungan
Antara Sifat Percaya Diri Dengan Prestasi Balajar Pada Siswa SMP Negeri Okbibab
Kabupaten Pegunungan Bintang, Tahun
Ajaran 2012/2013“
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan
masalah di atas maka tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Hubungan Antara Sifat Percaya Diri
Dengan Prestasi Balajar Pada Siswa SMP Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan
Bintang, Tahun Ajaran 2012/2013.
D. Asumsi penelitian
Menurut Surakhmad (dalam Arikunto, 2001:15)
asumsi dasar atau postulat adalah sebuah titik tolak pemikiran yang kebenarannya
diterima oleh penyelidik. Berdasarkan pendapat ahli tersebut, maka yang di
maksud asumsi adalah anggapan dasar yang sudah di yakini kebenarannya tanpa
memerlukan pembuktian lagi.
Jadi asumsi dasar dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut:
1.
Jawaban
subjek yang diberikan melalui angket sifat percaya diri
yang meliputi
aspek-aspek sifat kreatif, perasaaan harga diri, dan sikap
optimis merupakan jawaban yang menggambarkan keadaan siswa yang
sesungguhnya.
2.
Nilai
yang diperoleh siswa mencerminkan kemampuan siswa sesungguhnya
3.
Siswa
memiliki sifat percaya diri tinggi maka prestasi belajarnyapun tin
E. Hipotesis Penelitian
Dalam buku metodologi penelitian dijalaskan
bahwa : Hipotesis barasal dari kata “hipo” yang berarti lemah dan “tesa”
yang berarti pernyataan, maka Hipotesis adalah pernyataan yang masih lemah
kebenarannya dan masih perlu dibutuhkan kebenarannya, jika suatu hipotesis
sudah ditentukan kebenarannya, namanya bukan hipotesis lagi melainkan suatu
test (Sutrisno Hadi, 1988 : 257).
Dalam buku Statistik Infresial dijelaskan
bahwa ; Hipotesis berarti atau dugaan atau asumtion yang masih perlu
dibuktikan kebenaran, jadi Hipotesis itu mempunyai kemungkinan benar dan
kemungkinan salah (IB. Netral, 1974: 27). Sedangkan Suharsimi
Arikunto (2001:71) berpendapat bahwa suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penlitian, sampai
terbukti melalui data yang dikumpulkan. Dari pendapat para ahli di atas, maka
yang dimaksud dengan hipotesis adalah pernyatan yang
masih diragukan kebenarannya, maka perlu dibuktikan
kebenarannya, sehubungan dengan penelitian ini, maka dapat diajukan
Hipotesis sebagai berikut : “Ada Hubungan Antara Sifat Percaya Diri Dengan
Prestasi Belajar Pada siswa SMP Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang,
Tahun Ajaran 2012/2013.
F. Kegunaan Penelitian
Dengan adanya penelitian
ini maka diharapkan berguna antara lain :
1) Bagi
Siswa
Untuk mengembangkan
sifat percaya diri siswa demi meningkatkan prestasi belajarnya. Salah satunya
dengan cara belajar memotivasi diri untuk lebih giat belajar, lebih percaya
diri, merasakan dengan kuat bahwa ingin berubah masa depan bangsa dan Negara.
2) Bagi
Guru
Sebagai upaya pengembangan dan peningkatan
kualitas pengajaran dengan senantiasa memperhatikan sifat percaya diri siswa
guna meningkatkan prestasi belajar mereka.
3) Bagi
Peneliti
Sebagai tambahan
informasi dan untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat meneliti dalam
bahasan dan ruang lingkup yang lebih luas.
G. Ruang lingkup Penelitian
Yang menjadi ruang lingkup dalam penelitian ini adalah siswa kelas II SMP Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan
Bintang, tahun pelajaran 2012/2013 yang mencakup hubungan sifat
percaya diri terhadap prestasi belajar.
1.
Variabel Penelitian
Variabel adalah gejala yang bervariasi, yang
menjadi obyek penelitian (Arikunto, 2002:104). Berdasarkan pengertian tersebut
maka yang menjadi varibel dalam penelitian ini, adalah : Sifat Percaya
dir adalah variabel bebas (X) atau disebut variabel independen,
sedangkan prestasi
belajar adalah variabel terikat (Y) atau disebut variabel dependen.
2.
Subyek Penelitian
Adapun yang menjadi subyek penelitian adalah
adalah siswa kelas II SMP Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang,
Tahun Pelajaran 2012/2013
3.
Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan
di SMP Negeri Okbibab yang berlokasi di
Jln. Turkop Kecamatan Okbibab Kabupaten
Pegunungan Bintang.
H. Deskripsi Operasional Masalah
Untuk mengetahui
gambaran yang jelas tentang substansi penelitian serta agar
terhindar dari kesalahan dalam memakai atau terjadinya makna
ganda terhadap istilah yang digunakan dalam penelitian ini maka
peneliti menjelaskan hal-hal sebagai berikut :
1.
Percaya
diri adalah keyakinan seseorang akan kemampuan dirinya sendiri,
jadi sifat percaya diri yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah keyakinan siswa akan kemampuan diri sendiri dengan mengespresikan sikap
optimis, kreatif, dan harga diri yang tampak secara tetap dalam berbagai
keadaan.
2.
Prestasi
belajar adalah suatu nilai yang menunjukan hasil tertinggi dalam belajar yang
dicapai menurut kemampuan anak dalam kegiatan belajar oleh setiap siswa di SMP
Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, Tahun Pelajaran 2012/2013
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Dalam buku metodologi penelitian administrasi
dijelaskan bahwa : “rancangan penelitian merupakan pedoman yang berisi
langkah-langkah yang akan yang diikuti oleh peneliti untuk melakukan penelitian
(Sugiyono,2004:324). Dalam hal ini rancangan yang di gunakan pada penelitian
adalah penelitian deskriptif (to describe) kuantitatif yaitu, untuk
menjelaskan, menggambarkan, memberikan dan menguraikan suatu peristiwa yang
berhubungan dengan permasalahan yang diteliti. Jadi penelitian ini akan melihat
pengaruh sifat percaya diri sebagai variabel bebas (variabel X) terhadap
prestasi belajar siswa SMP Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, sebagai
variabel terikat (variabel Y). Data yang diperoleh peneliti merupakan data murni
tanpa adanya intervensi dari unsur-unsur lain. Peneliti hanya memanfaatkan data
yang terkumpul dari penelitian dan dokumentasi sekolah tempat penelitian
diadakan. Sehingga paradigma penelitian dapat digambarkan sebagai
berikut :
Paradigma
penelitian
Keterangan :
X : Sifat percaya diri
Y : Prestasi belajar
B. Populasi dan Sampel Penelitian
1.
Populasi
Populasi adalah wilayah
generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subyek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2004:55). Sudjana (1984:5) menyatakan “Totalitas nilai
yang mungkin hasil menghitung dan mengukur kuantitatif maupun kualitatif dari
pada karakteristik tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya dinamakan
populasi.
Jadi populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh siswa kelas II SMP Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, Tahun, yang berjumlah 154 siswa
yang terbagi dalam empat kelas yaitu, kelas II1, II2, II3 dan
kelas II4. Data tersebut diperoleh dari sekolah tempat penelitian.
Tabel 3.1 Populasi Penelitian
Kelas
|
Jumlah Siswa
|
II1
II2
II3
II4
|
40 siswa
40 siswa
36 siswa
38 siswa
|
Jumlah Siswa
|
154 Siswa
|
1.
Sampel
Menurut Sugiyono (2004:56) sampel adalah
sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi
tersebut. Jumlah anggota sampel sering
dinyatakan dengan ukuran sampel. Jika jumlah sampel yang 100% yang mewakili
populasi adalah sama dengan populasi, karena jika semakin besar jumlah sampel
mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan
begitupun sebaliknya. (Arikunto, 2002;109). Pengambilan sampel yang representatif yaitu mewakili populasi dalam
arti semua ciri-ciri atau karakteristik yang ada pada populasi tercermin dalam
sampel.
Arikunto (1998 : 130) mengemukakan bahwa
“dalam membicarakan persekolahan terdapat adanya kelompok SD, SLTP, SLTA.
Kelompok-kelompok tersebut dapat dipandang sebagai tingkatan atau strata. Demikian
adanya kelas atau tingkatan dimasing-masing tingkatan sekolah, kelompok atau
tingkatan dinamakan cluster. Berdasarkan uraian di atas maka tehnik
pengambilan sampel diganakan adalah cluster random sampling dimana
pengambilan sampel tidak berdasarkan individu siswa melainkan atas berdasarkan
kelompok (kelas) dari populasi sehingga memperoleh sample yang repeesentatif.
Tehnik cluster random sampling dalam penelitian ini dilakukan dengan cara
mengacak kelas atau kelompok dalam populasi yang terdiri dari 4 kelas dengan
mengambil 2 kelas sebagai sample. Jadi sample dalam penelitian ini
adalah kelas II1 dan kelas II4 yang berjumlah sebesar 78 siswa.
C. Instrument Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan peneliti dalammengunpulkan data agar pekerjaan lebih mudah
dan hasilnya lebih baik, dalam arti
lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah diolah (Arikunto,
2002:131). Sehingga yang menjadi instrumen dalam penelitian ini adalah :
1. Angket
Angket adalah seperangkat pertanyaan tertulis yang diberikan kepada subyek penelitian untuk dijawab sesuai dengan keadaan subyek yang
sebenarnya, dalam
arti tentang pribadinya, atau
hal-hal yang diketahui
(Arikunto, 2002:201).
Peneliti akan memberikan sejumlah pertanyaan tertulis yang akan dijawab secara
tertulis pula oleh responden yang dianggap sebagai subyek. Maka angket yang
digunakan dalam penelitian ini bersifat tertutup yaitu berisi pertanyaan-pertanyaan
yang disertai pilihan jawabannya, responden tinggal memilih jawaban-jawaban yang telah disediakan
sesuai dengan keadaaan dirinya. Angket yang disebarkan bertujuan untuk
mengumpulkan data tentang sifat percaya diri siswa yang bersifat tertutup berisi 30 jumlah soal
dengan item dibagi dua katagori yaitu, item dengan pertanyaan positif dan
negative.
Item
positif bernomor genap semua yang dimulai dari nomor 2 sampai dengan nomor 30,
sedangkan untuk item negatifnya bernomor ganjil semua dimulai dari nomor 1
sampai dengan nomor 29, di mana setiap item disediakan 2 (dua) alternatif
jawaban dengan mengunakan pola penilaian skala likert dengan
menggunakan jawaban (a). ya, (b). tidak pernah, dan dilengkapi dengan alasan
jawabanya. Dimana item positif jawaban option “ a “ diberi skor 3 (tiga),
jawaban option “ b “ diberi skor 2 (dua),. Sedangkan untuk item negatif jawaban
option “ a “ diberi skor 2 (dua), jawaban option “ b “ diberi skor 3
(tiga). Teknik angket pada penelitian
ini digunakan untuk mengambil data sifat percaya diri siswa yang dilihat pada
indikator sikap optimis, kreatif dan harga diri.
2. Wawancara
Dalam buku bimbingan dan konseling dijelaskan
bahwa : “ adalah merupakan salah satu metode untuk mendapatkan data siswa
dengan mengadakan hubungan langsung dengan informal/responden “ (Bimo Walgito,
1993 : 63). Wawancara merupakan suatu tekhnik pengumpulan
data dengan jalan mengadakan komunikasi dengan sumber data. Komunikasi tersebut
dilakukan dengan diolah secara lisan
baik langsung maupun tidak langsung. Wawancara langsung yaitu apabila memperoleh
keterangan langsung dari responden, sedangakan wawancara tidak yakni apabila
ingin memperoleh keterangan mengenai obyek pelelitian melalui orang lain
langsung dari responden (Djumhur dan Moch.Surya,1975 :
50). Dari beberapa pendapat di atas menegaskan bahwa data yang diperoleh
melalui tanya jawab dari sumber data disebut wawancara. Metode wawancara dalam
penelitian ini digunakan sebagai metode bantu untuk memperoleh gambaran yang
lebih jelas tentang sifat percaya diri dan prestasi belajar siswa.
D. Tehnik Analisis Data
Analisis data merupakan
kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Sehingga dari analisis
data akan digunakan untuk membuktikan hipotesis yang diajukan peneliti. Untuk
menguji hipitesis pada bab 1 Dalam penelitian ini dipergunakan metode statistik sebagai metode
analisa data. Statistik adalah cara-cara
ilmiah yang dipersiapkan untuk mengumpulkan, menyajikan, dan menganalisa data
penyelidikan dengan berwujud angka-angka ( Hadi, 1984:221 ).
Jadi metode statistik adalah suatu tehnik
pengolahan data dari data yang diperoleh dengan menggunakan tehnik matematika, baik dalam pengumpulan data,
menyusun, memberi deskripsi, menganalisa, serta menarik kesimpulan dari data
yang diperoleh dengan mempergukan angka rumusan. Adapun alasan menggunakan
metode statistik antara lain :
1.
Data
yang dianalisa adalah data berupa angka-angka
2.
Dengan
menggunakan metode statistik, kesimpulan dan keputusan yang diambil lebih
mantap, teliti, dan dapat dipertanggungjawabkan.
Sebelum dianalisis dilakukan terlebih dahulu
mengajukan hipotesis yang akan diuji kebenarannya. Tujuan pokok dari penyajian
hipotesis ini ialah untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh dua variabel
penelitian yaitu antara sifat percaya diri dengan prestasi belajar siswa. Dalam
penelitian ini metode analisis data yang digunakan adalah analisis statistik
koefesien korelasi product moment dengan rumus raw score (angka kasar). Adapun
langkah-langkah tehknik analisis data adalah sebagai berikut :
1. Pengujian Hipotesis
X terhadap Y
(∑
X) (∑Y)
∑
XY -
rxy =
(∑ X)2 (∑ X)2
∑ X2 - ∑
X2 -
√ N N
Kerangan :
rxy = Koofesien
korelasi product moment antara variabel X dan Y
∑XY = Hasil
perkalian antara variabel X dan Y
X = Variabel
sifat percaya diri
Y = Variabel
prestasi belajar
N = Jumlah
sampel (responden)
(Sutrisno Hadi, MA, 1988 : 294)
Dalam pengujian model
hipotesis statistikanya adalah :
1.
H0 : b = 0 : Tidak
ada hubungan sifat percaya diri terhadap prestasi
belajar siswa kelas II SMP
Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan Bintang, Tahun Pelajaran 2012/2013.
2.
Ha : b ¹ 0 : Ada hubungan sifat percaya
diri terhadap prestasi belajar siswa kelas II SMP Negeri Okbibab Kabupaten Pegunungan
Bintang, Tahun Pelajaran 2012/2013
2. Uji Statistik atau uji t
Untuk Uji statistik yang
digunakan adalah uji t dengan rumus :
Keterangan :
t : harga t
hitung
r : nilai
koefisien korelasi X terhadap Y
n : jumlah sampel
3. Memberikan
interprestasi terhadap “ t “
Kriteria keputusan
pengujian adalah membandingkan t hitung dengan t tabel :
(1) Jika
t hitung < t tabel maka H0 diterima
(2) Jika
t hitung > t tabel maka H0 ditolak
BAB
III PENUTUP
KESIMPULAN
DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Berdasarkan hasil uji hipotesis, analisis data, dan
pembahasan, maka diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. Tidak
signifikan peran fasilitas
sekolah terhadap variabel hasil belajar
siswa.
Hal ini dikarenakan fasilitas sekolah SMP Negeri Okbibab yang
tidak memadai
untuk pembelajaran. Pemeintah Kabupaten Pegunungan Bintang Papua tidak
memperhatikan serius fasilitas sekolah, sehingga hasil belajar siswa pun kurang
baik. Jika ketersediaan fasilitas
sekolah mendukung maka sangat besar peran terhadap hasil belajar siswa.
2. Ada
peran yang signifikan antara
variabel pendidik
dengan variabel hasil belajar
siswa.
Hal ini dikarenakan pendidik berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pendidik sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.
3. Tidak ada berperan signifikan orang tua terhadap hasil belajar siswa. Hal ini menunjukkan bahwa orang tua tidak berperan dalam hal memberikan motivasi,
sanjungan kepada siswa, akibatnya hasil belajar siswa pun kurang baik.
Hasil belajar siswa baik jika, peran fasilitas sekolah,
orang tua, pendidik sangat mendukung hasil belajar siswa yang lebih baik. Namun, melihat fakta di
lapangan tidak sesuai yang kita
bayangkan dalam hal peran fasilitas
sekolah tidak lengkap, peran orang tua dan
pendidik maka, sangat berpengaruh terhadap hasil belajar siswa yang tidak optimal.
B.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang diberikan diatas, maka
peneliti memberikan saran yang mungkin dapat berguna bagi kemajuan bagi siswa di SMP Negeri Okbibab di Kabupaten Pegunungan Bintang Papua:
a. Bagi
Siswa SMP Negeri Okbibab
Diharapkan kepada siswa semangat belajar tidak bermalas-bermalas mempunyai
daya juang yang tinggi, untuk mau belajar bagi siswa SMP
Negeri Okbibab Kabupaten
Pegunungan Bintang Papua.
b.
Diharapkan kepada siswa SMP Negeri Okbibab harus belajar kreatif dan inovatif, jangan malas sekolah
karena keterbatasan fasiilitas sekolah.
c.
Diharapkan kepada siswa SMP Negeri Okbibab minat belajar untuk mengetahui hal-hal yang baru itu
membutuhkan perjuangan yang tinggi, jangan padamkan semangat dalam diri dan
jangan terpengaruh dengan anak-anak yang belajar di kota.
1.
Diharapkan kepada siswa SMP Negeri Okbibab untuk mempertahan hasil belajar, semangat belajar adalah modal awal
keberhasilan ada pada setiap pribadi orang.
Bab
terakhir dimana penulis akan menarik kesimpulan dari hasil penelitian dan
memberikan saran-saran yang mungkin berguna bagi Pemerintah Daerah Kabupaten
Pegunungan Bintang terutama di bidang
Pendidikan yang menangani untuk mengatasi masalah yang dihadapi oleh siswa SMP Negeri Okbibab untuk mencapai tujuan yang lebih baik. Berdasarkan uraian tersebut, pada bab ini akan dibahas kesimpulan
dan saran-saran yang dapat menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi Pemerintah
maupun pihak Sekolah untuk menentukan kebijakan-kebijakan yang sesuai bagi kebutuhan
siswa yang dimana siswa belajar lebih efektif.
DAFTAR RUJUKAN
1.
Amir,
Amran, 1997.Pedoman Penulisan Karya Ilmiah : Pane Bima, CV.
Usaha Tunggal
2.
Arikuto,
2001. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta :
Rineka Cipta
3.
2002. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
4.
1998. Prosedur
Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta
5.
Walgito,
Bimo, 1993. Bimbingan dan Penguluhan di Sekolah, Yogyakarta :
Yayasan Peneltian Fakultas UGM.
6.
Depdiknas. 2003. Kamus Besar
Bahasa Indonesia Edisi Ketiga. Jakarta: Balai Pustaka.
7.
Hadi,
Sutrisno, 1984. Metodologi Research I, Yogyakarta : Andi
Offset
8.
1988. Statistik
2, Yogyakarta : Andi Offset.
9.
Purwanto,
Ngalim, M, 1991. Administrasi Pendidikan. Bandung : Remaja Rosda karya
10. Sudjana, Nana, Dkk, 1984. Menyusun
Karya Tulis Ilmiah. Bandung : Sinar Baru Algensindo
11. Sugiyono, 1999, Metode Penelitian
Bisnis Cetakan Pertama, Bandung : CV. Alfabeta,
12. Undang-undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang
Sistem Pendidikan Nasional (SISDIKNAS), Bandung : Citra Umbara
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!