|
agus |
Yogyakarta-Komnews, Komunitas Mahasiswa Pelajar Aplim Apom
(KOMAPO) Se-Jawa Bali, Sulawesi, Kalimantan dan Sumatera merayakan paskah
tahun 2015 di gedung Diklat Provinsi Jawa Tengah, Bayumanik Semarang, dari
tanggal 02-05 April 2015.
Perayaan Paskah merupakan kegiatan rutin
bagi umat Kristiani di seluruh dunia, dimana momen ini diperingati
sebagai hari sengsara dan wafat Tuhan Yesus Sang Penebus Dosa dan Penyelamat
umat manusia di dunia. Tak terkecuali, setiap tahun keluarga besar Komunitas
Mahasiswa Pelajar Aplim Apom (KOMAPO) juga selalu mengadakan perayaan
ini.
Paskah tahun ini tidak seperti tahun-tahun
sebelumnya, tahun ini diisi juga dengan berbagai kegiatan, yakni ibadah
pengucapan syukuran 19 wisudawan/ti asal Kabupaten Pegunungan Bintang
tahun 2014/2015, Rapat Umum Anggota Pemilihan Sekjen dan Wakil Sekjen Periode
2015-2017, Persentasi Hasil Penelitian Wisudawan/ti, Diskusi Panel dengan
menghadirkan Direktur Eksekutif Yayasan Binterbusih Semarang, Drs Paulus
Sudiyo dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang, Hosea
Uropdana, S.Sos., M.Si.
Kegiatan yang belangsung selama tiga hari
ini berjalan lancar hingga selesai. Para peserta Paskah kali ini dari semua
perwakilan wilayah di Indonesia. Dari Papua diundang Badan Penggurus
IMPPETANG, kemudian untuk anggota KOMAPO hadir dari Maluku sampai Sumatra
Utara, kurang lebih ada 140 peserta.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pegunungan Bintang. Dalam sambutan Dirinya
mengatakan bahwa “pendidikan adalah kebutuhan yang mendesak sehingga
pembangunan harus memprioritaskan pendidikan, tidak hanya tingkat PAUD sampai
SMA, tapi untuk mengejar ketertinggalan ditingkat perguruan tinggi juga harus
diprioritaskan kalaupun di Dinas Pendidikan saat belum ada bidang
DIKTI”, ungkapnya.
Usai pembukaan, dilanjutkan dengan Diskusi
Panel dengan thema “ Upaya Pembangunan Sumber Daya Manusia Pegunungan Bintang
Dahulu, Sekarang dan Akan Datang”.
Sebagai Panelis Pertama, Kepala Dinas
Pendidikan, Hosea Uropdana, S.Sos., M.Si menceriterakan pendidikan zaman dulu
dan sekarang. Ia menjelaskan jugatentang kelebihan dan kekurangan
pendidikan dahulu dan sekarang. Kemudian menyampaikan berbagai program yang
telah dirancang untuk jangkah waktu 5 tahun kedepan.
Dalam penjelasannya Dirinya mengatakan
bahwa pendidikan pemanusiaan secara turun-temurun sudah dilakukan oleh
para pendahulu suku bangsa Aplim Apom melalui pendidikan inisiasi adat.
Dimana melalui proses ini dapat membentuk mental, karakter dan transfer
pengetahuan. Namun seiring dengan perkembangan zaman pola-pola tersebut sudah
hilang, untuk itu Dirinya berpesan kepada generasi muda Aplim Apom untuk
dapat menggali dan menerapakan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan
sehari-hari. Pihaknya juga mengatakan bahwa telah merancang berbagai
program yang berbasis pada Apiwol untuk membangun kembali potensi lokal yang
telah terbukti memanusiakan manusia yang utuh.
Lebih lanjut Kepala Dinas berpesan
kepada mahasiswa agar tidak berlama-lama dalam kuliah “ Anak-anak jangan
kuliah lama-lama, cepat selesai pulang karena daerah sangat membutuhkan
sentuhan pembangunan dari orang-orang yang kreatif seperti adik-adik. Belajar
sungguh-sungguh agar tidak lewat dari 4 tahun untuk S1”, katanya.
Panelis Kedua, Direktur Eksekutif Yayasan
Binterbusih, Drs. Paulus Sudiyo juga menceriterakan pendidikan zaman dulu,
dimana waktu itu Ia juga sebagai perintis pendidikan bernafas iman Katolik di
Pegunungan Tengah Papua. Ia mengatakan bahwa dulu semua pendidikan
berpola asrama dan hasilnya sangat luar biasa, dimana para pemimpin-pemimpin
Papua yang telah menduduki jabatan tertinggi di negri ini mayoritas adalah
hasil dari pendidikan berpola asrama. Sehingga Ia simpulkan bahwa pendidikan berpola
asrama saat ini juga sangat dibutuhkan.
Lebih lanjut Dirinya menyampaikan program
kerja yang dilakukan Yayasan Binterbusih dari tahun 1990-an hingga sekarang,
yakni Pendampingan Pelajar melalui program matrikulasi, Latihan Kepemimpinan
Tingkat Dasar dan Lanjut, Kewirausahaan, Pendampingan Studi, Rekoleksi, dan
Pelatihan Persiapan Memasuki Dunia Kerja.
Dengan sejumlah program tersebut diatas
telah berbukti mencetak kader-kader yang potensial asal Kabupaten
Pegunungan Bintang, misalnya Mantan Wakil Bupati Pegunungan Bintang, Drs.
Theodorus Sitokdana, Melianus Alwolka, SE., M.Si, Spey Bidana, ST., M.Si,
Gerald Bidana, S.Pd., MPA, Yulianus Uropdana Uropdana, SH., M.Si, dsb.
Usai diskusi panel dilanjutkan dengan
kegiatan dialog mengenai biaya studi dari masing-masing mahasiswa perwakilan
mitra kerja sama, yakni Yayasan Binterbusih, Universitas Sanata Dharma,
Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Surya Institut Jakarta, Jalur UP4B dan
Biaya sendiri. Kemudian dilanjutkan juga dengan dialog secara tertutup dengan
kepala Dinas Pendidikan dan perwakilan dari masing-masing mitra kerja sama.
Malam harinya dilanjutkan dengan persentasi
hasil penelitian para wisudawan/ti, kurang lebih ada 6 mahasiswa yang
mempersentasikan hasil penelitian, yakni Melkior N.N Sitokdana, S.Kom.,
M.Eng, Lukas Bidana, ST, Petronela Weyap, S.Kep, Sebedeus Hitokdana, SH,
Elias Duyala, S.Pd, dan Korintus Balyo, A.md, Ip.
Pada hari sabtu (04/04/2015) dilakukan Rapat
Umum Anggota Pemilihan Sekjen. Pada sesi ini sempat adu argumen antara
Pembina Komapo, Anggota RUA yang adalah senioritas Komapo, Pencetus RUA dan
Pendiri KOMAPO, namun akhirnya sepakat untuk tetap melakukan Rapat Umum
Anggota pemilihan Sekjen tanpa membahas AD/ART KOMAPO.
Kurang lebih selama 2 jam pencetus RUA,
Yulianus I. Uropdana, SH., M.Hum memimpin sidang mengarahkan seluruh anggota
KOMAPO melakukan pemilihan secara langsung sebagaimana mestinya. Ada dua
pasangan bakal calon Sekjen Komapo periode 2015-2017 yang bertarung pada
pemilihan tersebut, yakni pasangan Andir Meku dan Emil Uropmabin dan pasangan
Romeo Donipki Uropdana dan Alfred Onong. Berdasarkan perolehan suara
terbanyak dapat dimenangkan oleh pasangan Romeo Uropdana dan Alfred Onong.
Saat itu juga dilakukan pelantikan Sekjen
dan Wakil Sekjen terpilih oleh pendiri KOMAPO, Gerald Bidana, S.Pd., M.PA,
sekaligus memberhentikan penggurus lama, Gutinus Wasini dan Marsel Sipka, dan
pemberhentian juga terhadap PJS Sekjen Komapo, Isak Kalka, Amd, AK. di tulis oleh : Mulneng
Aben
|
au |
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!