Minggu, 14 September 2014

PAKAIAN ADAT KETENGBAN YANG DI PAKE PADA SAAT UJIAN NASIONAL SE DISTRIK OKBAB KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA DI SD YPPGI OKBAB



Selamatkan Budaya sama halnya dengan selamatkan manusianya. Diberkatilah bagi yang berpikir dan bertindak karena menurut saya itu baik, wajib dan harus di lakukan oleh orang  muda             untuk Mengingat tarian  itu merupakan bagian dari kehidupan masyarakat adat Ketengban, lanjutnya, maka sudah selayaknya tarian atau pakaian Adat ini bisa  menjadi mata pelajaran atau muatan lokal yang bisa mengembangkan di tingka Sekolah terutama di tinggkat sekolah Dasar SD. Nunai Bo  (Allah) menciptakan manusia di Aplim Apom dan memberikan karunia-Nya untuk hidup sesuai dengan harapan-Nya, yaitu hidup berdampingan/bersosial dalam menjaga, melestarikan, dan mengelolah seluruh ciptaan-Nya. Salah satu karunia Naibo  yang kita rasakan adalah Tarian Limne. Tarian limne mengandung arti yang sangat mendalam dan tidak diperkenankan untuk mempublikasikan arti dan makna sesungguhya karena mengandung arti/makna suci dan kudus. Namun untuk memperjelas tarian ini, menurut penulis Limne  adalah tarian khas suku Ketengban  yang dimainkan oleh sekumpulan orang bertujuan untuk memupuk cinta persaudaraan, perdamaian, dan kesejahteraan.

Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah Okbab.

Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah Okbab.


 PAKAIAN ADAT PUTRI
 Bapak Karel Malo dan Bapak Yosep Uropka besrsama murinya

Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB

 Bapak Ingnas Kaleyala Kepala Sekolah BITBAN
 INI BERSAMA Bapak Siprianus Kalaka  samping kanan serta bapak Herman Kulka

Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB

depan Kantor SD YPPGI OKBAB

Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB

KEPALA SEKOLAH  SD INPRES  SABIN BESERTA MURIDNYA SEDANG PENYAMPAIAN ARAAN PADA MURIDNYA

Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB

Bapak YOSEP UROPKA DAN BAPAK KAREL MALO

Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Pakaian Adat yang di tampilkan dibahwa ini adalah anak-anak SD se distirik Okbab pada masa UN pada tahun  2013 di SD YPPGI Okbab beserta Beberapa Guru SD di Wilayah OKBAB


Di Tulis Oleh  Agustinus Uropka




Penulis Adalah Mahasiswa Universitas Sanata Dharma Yogyakarta  Fakultas FKIP  Jurusan Pendidikan  Ekonomi
















Sabtu, 06 September 2014

KONSEP PENTINGNYA PENINGKATAN SUMBER DAYA DI KABUPATEN PEGUNUNGAN BINTANG PAPUA






Setiap manusia mempunyai kebutuhan, kepentingan dan tujuan yang dikadang berberda, serta setiap pribadi mempunyai sifat individu yang di miliki. Dalam menetapkan tujuan sangat dipengaruhi oleh latar belakang masing-masing, dan tujuan pribadipun ditetapkan oleh pribadinya. Pemerintah daerah membutuhkan setiap orang yang memiliki baik keterampilan, kemampuan, ketabahan dan kesetiaan harus wujudkan.
        Dimana dalam hakikat manajemen adalah merupakan proses pemberian bimbingan, pimpinan, pengaturan,pengendalian, dan pemberian fasilitas lainnya. Dari hal tersebut diatas ini bila kita dikelompokan bahwa pengertian manajemen dapat disebut “proses” yang artinya, pembianaan, pengendalian, pengelolaan, kepemimpinan, ketataksanaan yang merupakan proses kegiatan untuk mencapai tujuan yang ditentukan sebelumnya. Sumberdaya manusia yang mempunyai wawasan masa depan memperhitungkan kemampuan yang ada, untuk mencapai daya guna dan hasil guna lebih dimasa yang akan datang. Ada lima elemen dasar manajemen sumber daya manusia yaitu:
  1. Kegiatan sumber daya untuk mencapai tujuan
  2. Proses dilakukan secara rasional
  3. Melalui manusia lain
  4. Menggunakan metode dan teknik tertentu,
  5. Dalam lingkungan organisasi tertentu.
•       Pengertian MSDM
•      Fenomena sosial pada masa kini dan masa depan dalam era globalisasi ini, yang sangat menentukan adalah manajemen sumber daya manusia. Manajemen sumber daya manusia merupakan moral dan kekayaan yang terpenting dari setiap manusia. Manusia sebagai unsur terpenting mutlak, dianalisis secara terseut, waktu, tenaga, kemampuan, benar-2 dapat dimanfaatkan secara optimal baik individu, kelompok, organisasi dan kepentingan umum. Manajemen sumber daya manusia ada empat suku kata yaitu;
·         Manajemen,
·         Sumber,
·         Daya, dan
·         Manusia
Dari keempat suku kata mudah dipahami. Artinya, manajemen sumber daya manusia adalah proses pengendalian fungsi manajemen terhadap daya yang bersumber dari manusia.
•      Seperti ditulis oleh Michael Amstrong MSDM dari hasil kerja Peter Drucker pada Tahun 1950-an ada lima prinsip pendekatan MSDM yaitu;
-      Sumber daya manusia adalah merupakan kekayaan yang paling penting
-      Keberhasilan sangat mungkin dicapai manakala peraturan atau kebijaksanaan dan prosedur
-      Budaya dan nilai perusahaan dikategorikan pencapain terbaik
-      MSDM erhubungan secara integrasi
-      Empat prinsip tersebut harus tertanam dalam diri setiap anggota(manusia)
Konsep Pentingnya Sumber Daya  Aparat
•      Sumber Daya Manusia sangat penting bagi negara NKRI dan lebih perkecil lagi yaitu, masyarakat Kabupaten Pegunungan Bintang
•      Dan yang akan menyelamatkan Kabupaten Pegunungan Bintang adalah Kita, kita inilah yang akan diharapkan oleh Pemerintah daerah maupun di kalangan masyarakat.
Pemerintah daerah perlu memahami ada empat fungsi Manajemen
•      Fungsi manajemen menurut George R. Terry sebagai berikut:
•         Planning   (perencanaan)
•         Organizing (pengorganisasian)
•         Actualiting  (penggerakan)
•         Controlling (Pengawasan)
Perencanaan merupakan hal penting yang dilakukan oleh pemerintag daerah dan didukung oleh kalangan masyarakat, mahasiswa, dan organisasi agar mampu menciptakan suatu citra pelayanan yang prosedural.
•      Upaya-upaya Pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang yang melakukan untuk mengedepankan SDM adalah untuk kita
•      Tuntutan Penyelenggaraan fungsi perencanaan SDM dengan baik terlihat jelas, jujur, adil, dan terarah  maka upaya pencapain akan terasa oleh lembaga masyarakat maupun pemerintah daerah
•      Situasi keterbatasan itu memberi petunjuk bahwa sumber dana, sumber daya, dan SDM  harus direncanakan dan digunakan sedemikian rupa sehingga diperoleh manfaat yang semaksimal mungkin.
•      Sediktnya ada 6 manfaat yang pemerintah daerah dapat dipetik suatu perencanaan SDM secara mantap yaitu:
*      Pertama; Pemerintah Daerah dapat memanfaatkan SDM yang sudah ada dalam organisasi.
*      Kedua; Melalui perencanaan SDM yang matang, produktivitas, tenaga andal, dan berwibawah
*      Ketiga; Tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai dalam satu kurun waktu tertentu dimasa depan
*      Ke empat; jumlah keberhasilan yang telah dinaikan
*      Kelima; upaya kerja keras untuk mencapai tujuan yang di inginkan
*      Ke enam;  kita sebagai pemikir, apa yang harus saya lakukan ke depan untuk membawa suatu perubahan melalui kesempatan ini.
*      Usaha kerja keras akan membawah suatu perubahan yang postif terhadap lingkungan pemerintah baik legislatif maupun Eksekutif dengan adanya kemampuan berkomunikasi, secara detail.
*      Ada dua hal penting didalam organisasi adalah kita kerja keras, kita kerja cerdas untuk mengangkat keadilan dan kejujuran agar pastinya karir kita akan mengembang.
*      Kita mencintai Tuhan, Tuhan mencintai kita karena tidak ada manusia yang hidup tanpa Tuhan
•      Permerintah daerah adalah sarana pelayanan kepada masyarakat, bukan masyarakat melayani pemerintah.
•      Bukan dilayani tapi merekalah yang melayani agar kepuasan masyarakat sangat menentukan dan pemerintah yang berhasil bila layani sesuai dengan prosedur
•      Pemerintah tidak dapat membedakan dia siapa dan bagaimana tetapi keadilan itu diangkat dengan disiplin. Pemerintah daerah mampu mengambil keputusan dalam pelaksanaan pembangunan melalui sumber daya manusia dalam hal ini pemerintah perlu berdayakan berbagai ahli masing-masing yang ada di Kabupaten Pegunungan Bintang Utamakan SDM untuk membuka potensi alam yang ada di Kabupaten Pegungan Bintang dengan pendekatan keahlian Pemerintah daerah perlu manfaatkan potensi alam yang ada melalui SDM yang profesional. Bila kita berbicara tentang kemajuan, hanya sederhana yaitu Perubahan. Perubahan itu siapa yang lakukan, yang lakukan adalah pemerintahan daerah dilingkungan. Selanjutnya  melakkukan perubahan ada pada kita Mahasiswa pelajar yang ada. Perubahan menurut Prof.Dr. Sadu Wasistiono mengatakan bahwa perubahan merupakan hal yang diharapkan oleh lapisan masyarakat yang di suatu wilayah tersebut untuk memenuhi keutuhan hidup. juga yang melakukan dan meningkatkan adalah pemeimpin yang mempunyai visioner, pemimpin yang kemampuan, pemimpin yang berkualitas, pemimpin yang memiliki jiwa membangun, pemimpin yang sadar dan takut kepada Tuhan. Perubahan dilakukan oleh pemerintahan daerah berarti harus bertanggung jawab kepada perubahan ini untuk membawa perubahan yang efektif. Pemerintahan dapat memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan baik karena pemerintah adalah sarana pelayanan kepada masyarakat baik dari pemerintah pusat, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, kecamatan/distrik, desa/ kelurahan didalam bingkai Negara Keatuan Rebuplik Indonesia. Perubahan Kabupaten Pegunungan Bintang ada dipundak anda dan hal ini kita belajar, belajar dan belajar melalui ini mempersiapkan sumber daya manusia yang profesional, yang memiliki keterampilan, yang memiliki skill (kemampuan) untuk melangka kedepan dengan penuh harapan. Sesungguhnya pemerintah daerah memberikan kesempatan kepada kita untuk menimba ilmu di dunia pendidikan apapun kita manfaatkkan kesempatan dengan baik.
Kesempatan ini, baik pelajar  yang di Semarang dan Mahasiswa yang ada di se Jawa Bali. Kita inilah yang membawah dampak perubahan positif terhadap lingkungan kabupaten pegungan intang yang masih diselimuti oleh kehidupan tradisional. Tuntutan masyarakat hanya untuk kepentingan hidup sehari-hari bukan untuk hari esok yang dirapkan. Setiap orang mempunya pikiran yang bedah dalam implementasi kebiijakan pembanngunan baik di desa, Kecamatan, sampai di ibu kota Kabupaten. Sesuai amanat UU Nomor 34 Tahun 2004 jelas-jelas bahwa kewenangan pemerintah pusat telah memberikan hak untuk mengatur rumah tangganya sendiri ternya masih saja begitu. Hal ini kita pikir dan renungkan masing-masing apa yang harus kita lakukan.
•      DESENTRALISASI melahirkan UU 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah yang direvisi ke UU Nomor 32 Tahun 2004 yang disebut ada tiga hal penting yaitu:
Ø  Desentralisai
Ø  Dekonsentrasi
Ø  Tugas Pembantuan
Tiga pilar utama, terseut diatas adalah bisa melakukan dengan baik dan tidaknya ada pada pemerintah daerah masing-masing Bila tidak jalan sesuai dengan ketentuan maka pemeimpin tersebut gagal dalam pembangunan di suatu wilayah. Semut yang memiliki kekompakan, lebah yang ikuti komendanya, kaki seribuh yang merayap, dan ular yang memiliki kekuatan dengan tulang pungkung. Sedangkan makhluk hidup yang paling muliah didunia adalah manusia, tetapi menurut saya lebih baik semut daripada manusia. Kerena  manusia memikirkan kepentingan diri dia sendiri, kepentingan keluarga, dan kelompok-kelompok tersebut sehingga pemimpin kita di NKRI ini slalu saja KKN meraja lelah dimana-mana. Kalau terjadi hal ini apakah perlua ada pendekatan lain yang laukan tidak? Saya lebih menarik di dalam Reveinting Government  pemikiran Prof. Sadu Wasistiono tersebut sejalan dengan pemikiran David Osborne dan Ted Gaebler  dalam bukunnya Reveinting Government,  (1992) yang dikutip dan di simpaikan melalui perkuliahan di pada Sekolah Tinggi Ilmu Pemerintahan Abdi Negara (STIP-A N) Jakarta,  oleh Endi J. Rukmo bahwa, ’’Persoalan Utama yang di hadapi oleh pemerintah dewasa ini bukan terletak pada apa yang dikerjakan, tetapi terletak pada bagaiman mengerjakannya.” Pendekatan strategi dan Konsep pentingnya sumber daya aparatur yang berkualitas didalam pengelolaan pemerintahan daerah, tidak lepas dengan cara pikir konsep kesisteman dalam manajemen pemerintahan, sedangkan untuk mengembangkan strategi dalam Grand Strategy, yang merumuskunan dalam Nopeleon adalah mencakup aspek-aspek Militer, Politk, Ekonomi, Sosial Budaya dan sumber daya geografi
•      Proses system dalam rencana strategi penyelenggaraan pemerintahan daerah mencakup bidang:
•      Penataan WIlayah dan daerah
•      Distribudi penyerahan urusan pemerintahan
•      Kelembagaan
•      Sumber daya aparatur
•      Penetapan prosedur keuangan daerah
•      Penataan pemerintahan maupun
•      Peran pelayanan pada masyarakat yang ada dikota mapun desa
•      Dalam menganalisa kebutuhan negara dan khususnya kebutuhan daerah, dan bahkan kebutuhan pribadi, tidak terlepas dengan teori lama dari Abraham Maslow, yang relevan dengan kehidupan kita saat ini, yaitu adanya 5 tingkatan kebutuhan diantaranya : Kebutuhan biologis, Kebutuhan akan rasa aman,  Kebutuhan untuk diterima, dan dihormati orang lain, Kebutuhan untuk mempunyai citra yang baik, Kebutuhan untuk menunjukkan prestasi yang baik. Bandingkan pendapat tersebut  dengan Andre Beaufre, yang mengatakan suatu
 kebutuhan untuk melengkapi diri sendiri dengan suatu strategi yang menyeluruh, yaitu mengaitkan dan mengkoordinasikan instrumen-instrumen politik, ekonomi, dan militer. Pentingnya sumber daya apratur yang berkualitas. Pentingnya sumber daya aparatur yang berkualitas di dalam pengelolaham pemerintah daerah, dan kolerasi strategi serta konsep manajemen pemerintahan dengan nasionalisme, menunjukan kuatnya nasionalisme, dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat diukur dari modal sosial, yang dimiliki oleh pimpinan daerah, dan modal sosial tersebut adalah mencakup: sifat saling percaya, dipercaya oleh rakyat, dan toleransi secara vertikal, horisontal dan diagonal, serta jujur pada rakyatnya. Manakala kita kembali pada konteks otonomi daerah, modal sosial tersebut, tertuang dalam mekanisme musyawarah, dan mufakat untuk mencapai tujuan daerah dan nasional  masyarakat dilingkungan alam tercipta seperti, masyarakat diknseptualisasikan berlapis-lapis (Atas, Menengah, Bawah, atau lebih rinci lagi) tapi lapisan Bawah Lapisan Menengah BawahLapisan bawah tapi paling bawah Kemudian dijelaskan pula 4 unsur atau prinsip utama yang dapat memberikan gambaran administrasi publik yang berkaitan erat dengan kepemerintahan yang baik yaitu sebagi berikut:
•         Akuntabilitas: Adanya kewajiban bagi aparatur pemerintah untuk bertindak sebagai penanggung jawab atau penanggung gugat atas segala tindakan dan kebijakan yang ditetapkannya.
•         Transparan : Kepemerintahan yang baik akan bersifat transparan terhadap rakyatnya baik ditingkat pusat maupun daerah
•         Keterbukaan : Mengendaki terbukanya kesempatan bagi rakyat untuk mengajukan tanggapan dan kritikan terhadap pemerintah yang dinilainya tidak transparan Aturan hukum : Pemerintahan yang baik mempunyai krakteristik berupa  jaminan kepastian hukum dan rasa keadilan masyarakat terhadap kebijakan publik yang ditetapakan. Berkenaan dengan uraian diatas bahwa aparatur pemerintah  harus melaksanakan tugas pokok dan fungsi serta kewenangannya berpedoman kepada ketentuan peraturan perunndang-undangan yang berlaku. Selanjutnya penjelasan Prof. Sadu Wasistiono, dalam Kuliahnya sampaikan bahwa: Manajemen perubahan adalah suatu proses secara sistematis dalam menerapkan pengetahuan, sarana dan sumberdaya yang diperlukan untuk mempengaruhi perubahan pada orang yang akan terkena dampak dari proses tersebut.  Manajemen perubahan ditujukan untuk memberi jalan keluar yang diperlukan dengan sukses dengan cara terorganisasi dan dengan metode pengelolaan dampak perubahan pada orang yang terlibat didalamnya.  Sumber Daya Manusia Organisasi. Pengertian Sumer Daya Manusia adalah: suatu cara untuk mengendalikan SDM dalam suatu Organisasi atau institusi secara efektif dan efisien, dan mencakup keseluruhan aktivitas dan implementasi untuk mencapai tujjuan dan sasaran organisasi yang di masud. (Salusu, 1998 dalam Hessel 2007: 10) Setiap organisasi mempunyai misi dan tujuan tertentu yang ingin dicapai. Misalnya, Bagi organisasi swasta adalah untuk memperoleh keuntungan, Sedangkan, bagi organisasi pemerintahan adalah untuk melayani masyarakat, Dan bagi LSM dan organisasi sosial adalah untuk membantu masyarakat agar menjadi sejahtra dan mandiri. Menurut Notoatmodjo (1998 : 11 dlm Hessel 2007: 14) memberikan 3 pokok SDM yang saling berkaitan Yaitu; Perencanaan Sumber Daya Manusia; Manjemen Sumber Daya Manusia;  Pendidikan dan pelatihan sebagai upaya pengembagan sumber daya manusia. Pendidikan dan pelatihan merupakan upaya untuk mengembangkan sumbe daya manusia, terutama mengembangkan kemampan, intelektual kepribadian, serta imajinasi manisia. Sedangkan Manajemen Sumber Daya Manusia adalah
*      Seni dalam merencanakan,
*      Mengorganisasikan,
*      Mengarahkan,
*      Dan mengawasi kegiatan2 SDM dalam mencapai tujuan organisasi. Dari empet hal ini merupakan tolak ukur keberhasilan dalam SDM yang diharapkan oleh pemerintah. Kemungkinan di Tahun 2020 Kabupaten Pegunungan Bintang akan menjadi Unggul di Bidang SDM yang berkualitas. Upaya pemerintah Daerah Kabupaten Pegunungan Bintang ini merupakan salah satu perencanaan yang positif, hal ini dikarenakan lahirnya UU No. 22 tahun 1999 yang direvisi ke UU No. 32 Tahun 2004 tentang “Pemerintahan Daerah” untuk mengedepan kan tujan utama melalui “Desentralisasi” atau wewenangan pemerintah pusat ke pemerintah daerah inilah yang mereka lakukan maka Pegunungan Bintang kedepan dengan sendirinya akan membawa perubahan yang postif dan dunia dalam suatu hal yang bauru. Pendidikan sangat penting bagi daerah yang baruh berkembang maupun daerah yang sudah maju di negara mana pun sampai didunia Dengan demikian fenomena diatas ini merupakan cara pendidikan dipedalaman pada umumnya daerah pegunungan
Kedisiplininan: Kedisiplinan adalah fungsi operatif keenam dari Manajemen Sumber Daya Manusia. Kedisiplinan merupakan fungsi operatif MSD yang terpenting, karena semakin baik disiplin bawahan semakin tinggi prestasi kerja.
Kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.
Kesadaran adalah sikap seseorang yang secara sukarela manaati semua peraturan dan sadar akan tugas dan tanggung jawabnya.
Kesediaan adalah suatu sikap, tingkah laku dan perbuatan sesorang yang sesuai dengan peraturan baik tertulis maupun lisan.
v  Dengan demikian kedisiplinan, kesadaran dan kesediaan merupakan tujuan utama dalam organisasi, perusahaan, staf, karyawan dan kelompok perlu dipatuhi agar bisa wujudkan tujuan. Jadi, kedisiplinan adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan atau pun semua urusan kedinasan dalam mencapai tujuan.
Ada beberapa indikator kedisiplinan Pada dasarnya banyak indikator yang mempengaruhi kedisiplinan suatu organisasi adalah: Tujuan dan Kemampuan; Balas jasa; Keadilan; Pengawasan melekat; Sanksi hukuman; Ketegasa; Hukuman kemanusiaan;. Disiplin sangat penting baik suatu perusahaan, organisasi, instansi, kelompok, individu dan pada umumnya karena disiplin diri kita juga merupakan kepribadian baik rohani maupun jasmani. Dalam bidang apapun suatu organisasi bergerak, dalam arti yan sebenar-benarnya ia mengahasilkan suatu “produk” atau “jasa”. Bagi kelompok2 tertentu dimasyarakat. Pemerintah Daerah Menyadari bahwa upaya pembagunan yang sudah Dilaksanakan, belum sepenuhnya dapat memenuhi tuntutan kebutuhan dan Harapan dari seluruh lapisan masyarakat, terutama dalam era otonomi Khusus yang baru memasuki tahun ke delapan dalam pelaksanaan pembangunan di Provinsi Papua.
KESIMPULAN Konsep pentingnya sumber daya aparat pemerintahan daerah merupakan suatu hal yang sangat penting bagi negra maju maupun negara berkembang. Lebih utama adalah seperti Kabupaten Pegunungan Bintang yang membutuhkan berbagai perkembangan, berbagai bidang baik SDM, kedisiplinan, keamanan, ketertiban, kepatuhan hukum, baik internal serta eksternal dilingkungan.
•      Oleh karena itu kebijakan Pemerintah Daerah merupakan secara positif mengedepankan sesuai visi daerah yaitu: utamakan
Ø   Pendidikan;
Ø  Kesehatan;
Ø  Meningkatkan dan mengangkat Ekonomi Masyarakat
Ø  Membangun semua aspek secara berlahan.
Pembangunan SDM membawah perubahan yang efektif, dan efisien untuk manusia aplim-apom yang mandiri, kotong-royong, menunjukan kedewasaan serta kemampuan secara kelompok, individu serta keorganisasian agar kabupaten Pegunungan Bintang akan sendidirinya diakui oleh daerah lain. Hal ini bisa terjadi hanya melalui perubahan yang akan dialami 20 tahun kedepan secara keseluruhan.


       DAFTAR PUSTAKA
1.   Ermaya Suradinata. 2008. Manajemen Perubahan dan Strategi Kepemimpinan Kreatif. Jakarta. PD. Super Expres Lembaga Ketahanan Nasional.
2.   Fathoni. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. PT. RINEKA CIPTA.
3.   Sadu Wasistiono. 2008. Metodologi Ilmu Pemerintahan. Jakarta. Universitas Terbuka.
4.   Sadu Wasistiono. 2002. Kapita selekta Manajemen Pemerintahan Daerah. Bandung. CV. FOKUSMEDIA Anggota IKAPI
5.   Manila . 1997. Peraktek Manajemen  Pemerintahan Dalam Negeri. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama.
GURU PERLU FASILITAS BELAJAR DI SEKOLAH


Berprofesi sebagai guru oleh sebagian orang, terutama di kota-kota besar seperti Jakarta, sering dipandang sebelah mata. Selain masalah gaji yang kecil juga tingkat kenakalan siswa yang demikian tinggi menyebabkan posisi guru menjadi dilematis. Namun apabila guru bisa mengubah kepribadiannya terutama berkaitan dengan metode cara mengajar dan pendekatannya pada siswa, tentunya semua problem ini tidak akan ada masalah. Drs Budi Purnomo, guru SLTP Negeri 96, Pondok Labu, Jakarta Selatan, membuktikannya. Berkat ketekunan dan kesabarannya mendidik siswanya, dia mendapat anugrah sebagai guru teladan utama wilayah Jakarta Selatan yang diselenggarakan Rotary Club Kebayoran dan Senayan. Dia pun berhak memperoleh seperangkat komputer dari Microsoft. ''Semua yang saya lakukan hanyalah perjalanan karier seorang guru yang bisa ditiru oleh siapa saja,'' tegasnya. Sikap rendah hati pria kelahiran Nganjuk, Jawa Timur, 11 Nopember 1960 lalu dibuktikan ketika dewan juri yang diwakili Mien Uno (pakar kepribadian), Susan Stengel (Jakarta Internasional School) dan Imam Prasojo (sosiolog) mengumumkan pemenangnya. Ketika namanya disebut, tidak ada kata gembira yang berlebihan. Padahal dia sudah mengalahkan dua nominasi yang tak kalah tangguh.

Prosesnya menuju kursi nominator juga tidak gampang. Dia harus mengalahkan 66 guru SLTP yang ada di Jakarta Selatan. Setelah itu didapat 40 orang yang kemudian disaring kembali menjadi 20 guru. Dari jumlah itu lalu mereka dimintakan membuatkan makalah.

Berkat makalahnya yang berjudul 'Profil Guru di Era Globalisasi' inilah yang menjadikan dia layak sebagai guru teladan utama. Kendati makalahnya bertema klasik, namun isinya dipandang dewan juri bisa meningkatkan kulaitas pembelajaran pada siswa.

Dalam makalahnya, ia menekankan pentingnya penguasaan iptek dan kesinambungan peningkatan kualitas intelektual bagi guru. Pendidik, kata Budi, harus bisa tempatkan murid sebagai mitra. Juga bisa sebagai fasilitator dan motivator serta tegas terhadap hasil evaluasi untuk mempertahankan mutu. Untuk menjadikan semua ini, suami dari Tri Setyowani itu mengungkapkan, tidak ada kata lain selain guru harus diberi kesempatan untuk memperoleh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Atau diberi pendidikan lain ''Tanpa adanya itu saya rasa tidak mungkin,'' tegasnya.

Selama ini, pendidikan untuk meningkatkan kualitas guru sangatlah terbatas. Guru hanya diberi fasilitas berupa mengikuti seminar atau paling banter kursus pembelajaran. Jarang sekali guru dikursuskan komputer, bahasa Inggris, manajemen atau iptek lainnya. Mereka yang bisa berbahasa Inggris, tahu komputer atau mengerti tentang manajemen biasanya berasal dari koceknya sendiri. ''Guru-guru yang sadar akan peningkatan kualitas inilah yang biasanya memacukan diri mengikuti kegiatan tersebut. Walau dengan biaya sendiri,'' tegasnya. Padahal, lanjut ayah dari empat anak tersebut, sudah bukan rahasia umum lagi bahwa gaji guru termasuk gaji yang terendah dibandingkan abdi negara lagi. Oleh karenanya dia sangat sadar kalau sebagian rekan-rekannya tidak menambah pengetahuan tersebut. Oleh sebab itulah justru peran pemerintahlah di sini yang diperlukan. Bagaimana supaya guru-guru tersebut diberi fasilitas ke pembelajaran iptek. ''Syukur-syukur mereka diberi fasilitas untuk ikut program S2 atau S3 sekalian,'' tambahnya bersemangat. Sebab apabila guru-guru menguasai semua bidang tersebut, tentunya daya pikir dan daya nalar guru akan bertambah. Sekaligus dengan itu tidak lagi disepelekan siswa-siswa yang sebagian besar lebih kaya raya daripada guru yang mengajar. Namun dia sadar. Tentunya pemerintah juga tidak mempunyai cukup dana untuk membuat program tersebut. Oleh sebab itu dia menyarankan pada guru-guru rekannya yang lain supaya meningkatkan kepandaian di luar jam kantor. Ditanya apakah guru merupakan cita-citanya sejak kecil, ia terdiam sejenak. ''Saya tidak tahu persis, apakah itu cita-cita sejak kecil,'' ujarnya kemudian. Baginya, hidup itu mengalir saja. Cita-citanya bulat untuk menjadi pendidik baru muncul setelah ia lulus Diploma III IKIP Jakarta tahun 1981. Perjalanan karier putra pasangan dari Danusumarto dengan Risalatan cukup menarik. Setelah mengajar di SLTP yang sesuai dengan bidangnya jurusan seni musik, dia pun beralih mengajar ke bidang lain, yakni pelajaran Bahasa Inggris. Mengapa demikian? Begitu diterima sebagai guru secara otomatis dia mempunyai uang. Karena itulah hasil dari gajinya digunakan kembali untuk meneruskan ke jenjang S1 di IAIN Ciputat. Bidang studi yang ditekuni bukan lagi seni tapi bahasa Inggris dan lulus tahun 1990. ''Waktu itu setelah belajar ke jenjang yang lebih tinggi dengan gampang guru dapat penyesuaian pangkat dan golongan. Karena itulah saya beralih sebagai pengajar bahasa Inggris,'' tegasnya. Dia mengaku belajar seni musik tidak sia-sia. Bidang inilah yang ditumbuhkan untuk kegiatan ekstra kurikurer di sekolahnya. Yang dia diangkat sebagai guru pengajarnya dalam kegiatan ekstra kurikuler seni musik. Berkat sentuhan tangan dingin dialah sekolahnya sering menjuarai beberapa kejuaran musik. Itu pula yang menjadi alasan sang kepala sekolah tempatnya mengabdi mengusulkannya sebagai guru teladan. 
 Pendidikan di Indonesia
Membicarakan hal yang satu ini mungkin tidak akan habis-habisnya. Ya, dengan keadaan yang ada sekarang ini, ditandai dengan demo di sejumlah tempat yang pada dasarnya menuntut pendidikan murah. Tapi saya tidak ingin menulis tentang demo tersebut. Saya hanya ingin menceritakan beberapa keluhan handai taulan (bahkan sampai berdebat kusir hehehe) tentang pendidikan ini. masalah satu teman saya, agak berang, bilang “Masak sudah sudah ada BOS, kita masih harus bayar Rp. 15.000 per bulan? Di SD lainnya kok enggak bayar lagi.”. Kebetulan memang anaknya berada di SD Negeri 2, dimana ada 3 SDN dalam satu lingkungan sekolah. Saya coba jadi counter-nya, “Mungkin di SDnya banyak ekstra kurikuler. Sudah cek atau belum? Ada komputer atau enggak?”. Dia langsung menyanggah, “Ah enggak ada kayak gituan. sama aja!” Akhirnya lama berdebat, bahkan ditambah satu orang lagi. Cuma jadi kemana-mana buntutnya. Menuduh KepSek korupsi, Guru korupsi, Masya Allah. Setelah lama berdebat, disimpulkan bahwa sebagian dana anggaran orang tua tadi digunakan untuk perbaikan WC, prasarana gedung, tiang bendera, biaya mencat pagar dan lain-lain. Akhirnya, saya merasa menyadari ada ketidak-adilan disini. Kalau sudah tidak adil, pasti melanggar Pancasila, “Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia”. Kita bisa bandingkan SD Negeri di tengah kota dengan SD Negeri di kampung. Terasa sekali ketimpangan sosial antara kedua SD tersebut. Berita hari ini, ada satu SDN yang roboh.Menurut ‘mata-adil’ saya, seharusnyalah setiap Sekolah Negeri di negeri ini mempunyai prasarana yang sama, baik dipedalaman Papua sana, atau yang berada di pusat kota Jakarta. Tidak boleh dibedakan. Karena ini Sekolah Negeri (atau Sekolah miliknya negara), maka tidak boleh juga menerima sumbangan dari pihak lain. Mutlak harus dibiayai negara. Perbedaan Uang Pangkal juga menjadi pertanyaan. Kok, sama sama sekolah negeri uang pangkal berbeda? Tiap sekolah pasti punya jawaban (atau alasan) mengapa mereka menarik uang pangkal sedemikian besar. Uang sejenis inipun harus ditiadakan untuk sekolah Negeri. Alasannya sama dengan di atas, tidak boleh ada perbedaan antar sekolah negeri.
Tentu lain halnya dengan sekolah swasta, yang sah-sah saja menerima sumbangan dari pihak manapun.
Saya tidak tahu keadaan makro dari Anggaran Belanja Negara untuk pendidikan yang konon terlalu kecil. Saya juga tidak mengetahui kondisi dana subsidi Minyak (yang jadi BOS).
“Kaca mata” saya mungkin perlu diperbaiki, untuk menentukan apakah cukup adil kondisi di atas. Apakah benar pendapat saya, bahwa setiap Sekolah Negeri harus memiliki prasarana yang sama? Saya sendiri masih belum yakin.