PSKK
UGM:
Pusat Study Kependudukan dan
Kebijakan adalah lembaga kajian yang melakukan kajian atau penelitian dibidang social kemasyarakatan dengan sasaran
kajian social,ekonomi dan budaya berdasarkan Indepensinya(tidak berpihak atau
netral) sebagai lembaga yang berpihak kepada rakyat.
®
UGM
memiliki Pusat Study atau lembaga Kajian/penelitian sebanyak 35 lembaga
penelitian yang di miliki oleh UGM dan bergerak diberbagai bidang. PSKK UGM
telah melakukan kerja sama dengan pemerintah papua dan papua barat dan kerja
samanya diberbagai bidang antara lain; Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya,
dan Bidang perminyakan, pertambangan dan mineral. PSKK UGM adalah lembaga
penelitian yang memiliki para peneliti-peneliti yang berasal dari UGM dan
hubungan kerja samanya dengan lembaga-lembaga Internasional seperti,UNICEF, WHO
ternaksud dengan pihak Conoco Phillips.
®
Penelitian
dilakukan pada aspek pengabdian masyarakat dan kependudukan dari sabang sampai
merauke
®
Melakukan
pendampingan administrasi kampong dan desa
®
Tujuan
utam penelitian untuk mengetahui sosial,budaya, ekonomi masyarakat setempat
®
Walaupun
Kerja sama dengan lembaga-lemabag internasional, pemerintah daerah namun
®
PSKK
UGM tetap mengedepankan Peinsip Independensi dari lembaga
®
tidak
mendatangi Conoco Phillips tapi Conoco phiilips yang mendatangi pihak UGM
,ujarnya.
®
Mahasiswa
Papua:
®
Pertanyaan
kepada pihak PSKK UGM tentang hasil kajian tersebut akan dikemanakan, jawaban
pihak PSKK UGM..hasil kajian atau penelitian tersebut akan diserahkan kepada
perintah pusat SKK MIGAS, pemerintah daerah dan Conoco Phillips sebagai
sponsor. Bagi kami pihak PSKK UGM yang telah dan sedang melakukan penelitian
tidak memiliki ijin penelitian dari dewan adat papua bahkan kami mahasiswa
papua jogja yang merupakan bagian dari masyarakat papua dan juga sebagai
pemilik hak wilayah dari 7 wiyah dewan
adat dipapua yang berada dijogjakarta.
®
PSKK
UGM sebagai lembaga independen seharusnya melihat kondisi riil atau fakta
lapangan dimana ditingkatan masyarakat terjadi prokontra toh, pihak PSKK UGM
tidak melihat konsisi tersebut sebagai bahan pertimbangan dan seharusnya bagi
kami kondisi tersebut, pihak PSKK UKM bias mengambil sikap untuk memberikan
bahan pertimbangan kepada pemerintah dan bahkan kepada pihak Conoco Phillips
untuk berkordinasi dengan pemerintah daerah untuk terlebih dahulu menyelesaikan
sengketa hak ulayat.
®
Pertimbangan
mahasiswa papua terhadap Perusahaan Conoco Phillips adalah perusahaan Amerika
Serikat (Asing) terbesar peringkat 4 dunia sudah seharusnya keberadaan sudah
mendapat persetujuan baik perintah dan masyarakat papua melalui lembaga adat
dan masyarakat pemilik hak ulayat. Setidaknya apa investasi masyarakat didalam
perusahaan atau apa kewenangan masyarakat sebagai pengambil kepetusan jika
perusahaan Conoco Phillips beroperasi di papua dan juga apa tanggunng jawab
Conoco Phillips terkait keselamatan lingkungan setempat, atau apa program
jangka pendek dan jangka panjang Conoco Phillips bagi masyarakat papua.
®
Rekrutmen
mahasiswa papua untuk masuk dalam tim penelitian PSKK UM tidak melalui prosedur
sebab kami mahasiswa papua mempunyai organisasi induk, Ikatan Pelajar Mahasiswa
Papua (IPMAPA) Yogyakarta sebagai wadah pemersatu mahasiswa yang
mengayomi,melindungi dan membawahi Ikatan-ikatan kabupaten dari papua dan papua
barat.
®
Berdasarkan
pengalaman dimana keberadaan PT Freeport Indonesia selama beroperasi dipapua
apa dampak posotif bagi masyarakat papua, yang ada hanya berdampak buruk yang
berkepanjangan bagi masyarakat papua terutama bagi masyarakat yang berada
diarel PT FI. Kondisi tersebut menjadi keraguan bagi kami maka kami menyatakan
sikap dengan tegas untuk menolak keberadaan PT Conoco Phillips untuk beroperasi
di 5 wilayah adat di papua yang mencakupi wilayah Boven Digul, Wilayah
Pegunungan Bintang, wilayah Mappi dan wilayah Asmat.
v Kesimpulan.
Berdasarkan
pertimbagan-pertimbangan tersebut maka kami mahasiswa dan juga sebagai
masyarakat papua pemilik hak ulayat
papua dari 7 wilayah adat papua yang berdomisili didaerah istimewa
yogyakarta menolak kerjasama pemerintah papua dan pihak PSKK UGM dibidang
perminyakan, pertambangan dan mineral di Papua dan Papua Barat.
Hasil penelitian
yang dilakukan oleh pihak PSKK UGM yang disponsori oleh Conoco Phillips dan
bekerja sama dengan pemerintah daerah hanyalah untuk meloloskan kepentingan
pihak perusahaan dan kepentingan PSKK bahkan pemerintah daerah setempat. Pihak
PSKK UGM sudah tidak lagi berdiri sendiri sebagai lembaga independen yang
mengabdi kepada masyarakat bahkan pihak PSKK UGM menyampingkan etika
kelembagaan dalam melakukan penelitian. Sisi lainya, pihak-pihak yang bekerja
sama baik pihak PSKK UM, Conoco Phillips dan Pemerintah daerah bahkan
pemerintah pusat dalam hal ini SKK Migas sudah tidak lagi mengahargai tatanan
budaya Masyarakat Papua. Maka sikap kami mahasiswa Papua sekaligus masyarakat
pemilik hak Ulayat setanah papua dengan komitent untuk menyalamatkan Alam
kami,manusia dan Budaya kami dengan menempatkan posisi
independendsi sebagai mahasiswa sebagai
control sosial dan juga generasi masa depan papua, kami akan bersama masyarakat
untuk memperjuangkan hak-hak kami
sebagai manusia papua di Tanah Papua.
Hasil Audensi
Ikatan Pelajar Mahasiswa Papua
IPMAPA Dan Pusat Study Kependudukan Dan Kebijakan Universitas Gajah Mada (PSKK UGM) Yogyakarta
PSKK
UGM:
®
Pengenalan
organisasi atau lembaga pada tahun 2014 genap 37 tahun PSKK bersidiri.
Pusat Study Kependudukan dan
Kebijakan adalah lembaga kajian yang melakukan kajian atau penelitian dibidang social kemasyarakatan dengan sasaran
kajian social,ekonomi dan budaya berdasarkan Indepensinya(tidak berpihak atau
netral) sebagai lembaga yang berpihak kepada rakyat.
®
UGM
memiliki Pusat Study atau lembaga Kajian/penelitian sebanyak 35 lembaga
penelitian yang di miliki oleh UGM dan bergerak diberbagai bidang. PSKK UGM
telah melakukan kerja sama dengan pemerintah papua dan papua barat dan kerja
samanya diberbagai bidang antara lain; Bidang Ekonomi, Bidang Sosial Budaya,
dan Bidang perminyakan, pertambangan dan mineral. PSKK UGM adalah lembaga
penelitian yang memiliki para peneliti-peneliti yang berasal dari UGM dan
hubungan kerja samanya dengan lembaga-lembaga Internasional seperti,UNICEF, WHO
ternaksud dengan pihak Conoco Phillips.
®
Penelitian
dilakukan pada aspek pengabdian masyarakat dan kependudukan dari sabang sampai
merauke
®
Melakukan
pendampingan administrasi kampong dan desa
®
Tujuan
utam penelitian untuk mengetahui sosial,budaya, ekonomi masyarakat setempat
®
Walaupun
Kerja sama dengan lembaga-lemabag internasional, pemerintah daerah namun
®
PSKK
UGM tetap mengedepankan Peinsip Independensi dari lembaga
®
tidak
mendatangi Conoco Phillips tapi Conoco phiilips yang mendatangi pihak UGM
,ujarnya.
®
Mahasiswa
Papua:
®
Pertanyaan
kepada pihak PSKK UGM tentang hasil kajian tersebut akan dikemanakan, jawaban
pihak PSKK UGM..hasil kajian atau penelitian tersebut akan diserahkan kepada
perintah pusat SKK MIGAS, pemerintah daerah dan Conoco Phillips sebagai
sponsor. Bagi kami pihak PSKK UGM yang telah dan sedang melakukan penelitian
tidak memiliki ijin penelitian dari dewan adat papua bahkan kami mahasiswa
papua jogja yang merupakan bagian dari masyarakat papua dan juga sebagai
pemilik hak wilayah dari 7 wiyah dewan
adat dipapua yang berada dijogjakarta.
®
PSKK
UGM sebagai lembaga independen seharusnya melihat kondisi riil atau fakta
lapangan dimana ditingkatan masyarakat terjadi prokontra toh, pihak PSKK UGM
tidak melihat konsisi tersebut sebagai bahan pertimbangan dan seharusnya bagi
kami kondisi tersebut, pihak PSKK UKM bias mengambil sikap untuk memberikan
bahan pertimbangan kepada pemerintah dan bahkan kepada pihak Conoco Phillips
untuk berkordinasi dengan pemerintah daerah untuk terlebih dahulu menyelesaikan
sengketa hak ulayat.
®
Pertimbangan
mahasiswa papua terhadap Perusahaan Conoco Phillips adalah perusahaan Amerika
Serikat (Asing) terbesar peringkat 4 dunia sudah seharusnya keberadaan sudah
mendapat persetujuan baik perintah dan masyarakat papua melalui lembaga adat
dan masyarakat pemilik hak ulayat. Setidaknya apa investasi masyarakat didalam
perusahaan atau apa kewenangan masyarakat sebagai pengambil kepetusan jika
perusahaan Conoco Phillips beroperasi di papua dan juga apa tanggunng jawab
Conoco Phillips terkait keselamatan lingkungan setempat, atau apa program
jangka pendek dan jangka panjang Conoco Phillips bagi masyarakat papua.
®
Rekrutmen
mahasiswa papua untuk masuk dalam tim penelitian PSKK UM tidak melalui prosedur
sebab kami mahasiswa papua mempunyai organisasi induk, Ikatan Pelajar Mahasiswa
Papua (IPMAPA) Yogyakarta sebagai wadah pemersatu mahasiswa yang
mengayomi,melindungi dan membawahi Ikatan-ikatan kabupaten dari papua dan papua
barat.
®
Berdasarkan
pengalaman dimana keberadaan PT Freeport Indonesia selama beroperasi dipapua
apa dampak posotif bagi masyarakat papua, yang ada hanya berdampak buruk yang
berkepanjangan bagi masyarakat papua terutama bagi masyarakat yang berada
diarel PT FI. Kondisi tersebut menjadi keraguan bagi kami maka kami menyatakan
sikap dengan tegas untuk menolak keberadaan PT Conoco Phillips untuk beroperasi
di 5 wilayah adat di papua yang mencakupi wilayah Boven Digul, Wilayah
Pegunungan Bintang, wilayah Mappi dan wilayah Asmat.
v Kesimpulan.
Berdasarkan
pertimbagan-pertimbangan tersebut maka kami mahasiswa dan juga sebagai
masyarakat papua pemilik hak ulayat
papua dari 7 wilayah adat papua yang berdomisili didaerah istimewa
yogyakarta menolak kerjasama pemerintah papua dan pihak PSKK UGM dibidang
perminyakan, pertambangan dan mineral di Papua dan Papua Barat.
Hasil penelitian
yang dilakukan oleh pihak PSKK UGM yang disponsori oleh Conoco Phillips dan
bekerja sama dengan pemerintah daerah hanyalah untuk meloloskan kepentingan
pihak perusahaan dan kepentingan PSKK bahkan pemerintah daerah setempat. Pihak
PSKK UGM sudah tidak lagi berdiri sendiri sebagai lembaga independen yang
mengabdi kepada masyarakat bahkan pihak PSKK UGM menyampingkan etika
kelembagaan dalam melakukan penelitian. Sisi lainya, pihak-pihak yang bekerja
sama baik pihak PSKK UM, Conoco Phillips dan Pemerintah daerah bahkan
pemerintah pusat dalam hal ini SKK Migas sudah tidak lagi mengahargai tatanan
budaya Masyarakat Papua. Maka sikap kami mahasiswa Papua sekaligus masyarakat
pemilik hak Ulayat setanah papua dengan komitent untuk menyalamatkan Alam
kami,manusia dan Budaya kami dengan menempatkan posisi
independendsi sebagai mahasiswa sebagai
control sosial dan juga generasi masa depan papua, kami akan bersama masyarakat
untuk memperjuangkan hak-hak kami
sebagai manusia papua di Tanah Papua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!