BAGIAN I
OPINI PUBLIK
UNGKAPAN MASSA,PUBLIK,DAN RAKYAT
Keaneka ragaman komunikator politik sekurang kurangnya dapat ditandai dengan apa yang dilakukan oleh mereka terhadap opini publik:
Politiikus yang bertindak sebagai wakil yang menyuarakan opini para pemilinya,ideologi mencoba menempahnya,dalam kapasitasnya sebagai promotor,komunikator profesional berusaha mengubah opini,sebagai jurnalis mereka menginformasikannya,dan aktivis sebagai juru bicara atas nama kelompok opini,sedangkan sebagai pemuka pendapat mereka membimbing kehendak rakyat.
Pokok dasar pikiran kita tentang komunikasi politik adalah bahwa orang bertindak terhadap objek berdasarkan makna objek itu bagi dirinya.
Menurut miller,Balanter,dan Pribam menguraikan hubungan antara kecenderungan dalam kegiatan mengungkapkan kepercayaan,nilai,dan pengharapan personal.Kegiatan adalah karakteristik intrinsik setiap organisme termasuk manusia.
Kegiatan terdiri atas tiga tahap pokok yaitu :
·
BAGIAN II
DISTRIBUSI OPINI PUBLIK :
YANG SATU,YANG SEDIKIT,DAN YANG
BANYAK
Pola Opini Publik
Filososf
yunani Aristoteles,menguraikkan secara rinci salah satu cara yang paling tua dan
masih tetap merupakan salah satu dari yang paling berguna untuk
mengklasifikasikan tipe-tipe pemerintah.
Aristoteles
membagi pemerintahan ke dalam yang satu,yang sedikit,dan yang banyak.ketiga
kelas ini masing-masing memiliki dua variasi yang menyangkut sifatnya dalam
memerintah,pada hakikatnya apakah rezim itu memerintah untuk kepentingan
seluruh komunitas.Jadi pemerintah yang satu merupakan tirani ( untuk
kepentingan penguasa ) maupun kerajaan ( untuk kepentingan semua ).
Yang Satu Budaya Politik Dan Konsensus Massa
Ada beberapa
variasi dari pola ini,misalnya
-
Ilmuan
politik inggris ernes barker,menulis tentang karakter nasional sebagai unsur
opini yang esensial.
-
A.lawrence
lowell berargumentasi bahwa opini publik
ditegakkan atas pandangan umum rakyat tentang tujuan yang di inginkan
dari pemerintah serta penerimaan umum
mengenai alat yang tepat untuk mencapai tujuan itu.
-
Robert
nisben,mengemukakan bahwa bukan rakyat menurut jumlah angkanya,bukan
mayoritas,juga bukan hanya minoritas manapun yang mewakili opini publik jika
individu-individu yang terlibat tidak membentuk suatu komunitas atas dasar
memiliki tujuan,maksud dan aturan prosedur bersama.
Budaya politik
Ada empat
objek politik yaitu
1.
Sistem
politik umum negara-sejarahnya,besarnya,lokasinya,kekuasaanya,konstitusinya,dsb
2.
Cara
kebijakan dibuat dan diperan warga negara dalam proses kebijakan
3.
Jenis
kebijakan yang dibuat dan bagaimana kebijakan itu mempengaruhi rakayat.
4.
Tingkat
pengaruh dan kemampuan rakyat sebagai aktivitas politik
Budaya politik disimpilkan dengan
budaya kewarga negaraan peserta ditunjukan seperti dalam fakta-fakta berikut :
-
Rakyat
merasa terlibat secara emosional dan merasa sabngat bangga denga sistem
konstitusinya
-
Peran
peserta sangat berkembang dan luas,rakyat sering terbuka terhadap
politik,mendiskusikan politik,dan ambil bagian dalam urusan pemerintahan
-
Ada
kepuasan umum terhadap prestasi
pemerintah tertentu
-
Rakyat
percaya bahwa mereka mampu mempengaruhi pemerintah
Budaya
politik sebagai konsensus massa
Unntuk mengatakan bahwa budaya politik itu memang ada menurut
kesepakatan yang luas diantara massa rakyat tentang konsep yang fundamental
mengenai autoritas dan tujuan yaitu budaya politik mengandung pengertian suatu
tingkat konsensus politik amerika , kita
perluh ingat akan tiga hal.
1.
Pokok
–pokok yang membentuk politik amerika adalah penrnyataan prinsip yang
umum,kabur,dan abstrak yang sering jauh dari kehidupan sehari-hari warga negara
pada umumnya.
2.
Banyak
diantara prinsip-prinsip yang menjadikan konsensus massa itu adalah abstrak
yang terlalu jauh dari kehidupan sehari-hari orang amrika sehingga mereka tidak
mempunyai hubungan praktis,prinsip-prinsip itu jarang tersusun kedalam sistem
kepercayaan dan nilai yang konsisten secara internal.
3.
Sebagai
akibat generalitas dan inkonsistensi dalam pandangan politik bangsa amerika
maka ajaran yang berlaku dari konsensus massa ada dua : ( a ) prinsip-prinsip
abstrak yang di katakan oleh bangsa amerika di anut oleh mereka ,dan ( b
)persetujuan yang di ulangi, dikukuhkan kembali,dan ditetapkan
kembali,pengertian diam diam kontrak yang tidak diucapkan yang dinegosiasikan
dalam peraturan sehari-hari dengan situasi –situasi khusus dan
kemungkinan-kemungkinan yang tak terduga.
John locke mengemukakan bahwa ada
beberapa prinsip-prinsip yang terdapat dalam
budaya politik dan konsensus massa antara lain :
1.
Peraturan
itu perluh,bangsa amerika mendukung gagasan bahwa masyarakat sipil hanya dapat
berdiri dengan peraturan;mereka juga menunjukan dukungan yang besar terhadap
kepatuhan peraturan hukum harus ditegakkan apapun alasan yang diberikan untuk
melanggarnya.
2.
Konstitusi
adalah inti sistem peraturan.peraturan tidak hanya harus ada tetapi peraturan
yang fundamental harus di informasikan dalam bentuk dokumen tertulis
3.
Peraturan
dasar adalah pemerintahan oleh mayoritas rakyat.bangsa amerika memilih
pemerintahan oleh rakyat dari pada oleh penguasa tunggal atau kelompok
penguasa.
4.
Pemerintahan
rakyat harus memenuhi syarat.mayoritas rakyat seprti pada semua pemerintahan
harus dikendalikan melalui pelaksanaan lembaga dan prosedur formal.
5.
Lembaga
pokok harus lembaga legislatif.meskipun berbagai survei menunjukkan dukungan
terhadap tindakan legislatif tertentu sangat goncang dukungan yang tifus
terhadap prinsip legislatif ( baik mengenai kongres maupun badan legislatif
negara bagian) jauh lebih dominan dari pada tingkat konsensus.
6.
Ada
rasa hormat yang berhari-hari terhadap autoritas eksekutif dan
yudikatif.terdapat dukungan yang besar terhadap lembaga eksekutif dan yudikatif
selama rakyat mempresepsi bahwa keduanya tidak melanggar kepercayaan.
7.
Federalisme
diterima.terdapat dukungan yang luas terhadap prinsip bahwa harus ada pemvagian
autoritas di antara pemerintah federal dan pemerintah negara bagian.
8.
Harus
ada sistem desentralisasi partai politik.berbagai survei menyingkapkan bahwa
bertentangan dengan kritikus yang mengatakan bahwa partai sudah tamat.
9.
Masa
jabatan dalam pemerintahan harus dibatasi.ada dukungan terhadap prinsip bahwa
pejabat legislatif dan pejabat eksekutif
yang dipilih harus dipilh dengan pemilihan umum untuk masa jabatan yang
terbatas sebagai cara untuk mempertanggung jawabkan terhadap pemerintah rakyat.
Opini
Publik Yang Terorganisasi Dan Tak Terorganisasi
Dalam setiap arti
realistik,interaksi yang diversifikasi memungkinkan timbulnya opini publik yang
sebagian besar adalah diantara kelompok fungsional dan bukan hanya diantara
individu yang berbeda.
Kepentingan
tak terorganisasi
Seorang peneliti terkemuka dalam
politik kepentingan mendefinisikan suatu kelompok itu sebagai “ bagian tertentu dari orang –orang dalam
masyarakat yang diperlukan tidak sebagai massa fisik yang terpisakan dari
massa.Ada tiga tipe publik opini yang tak terorganisasi yaitu
a)
Publik
alternatif.para ilmuan politik membedakan berbagai tingkat kegiatan dalam
proses opini dan para aktor yang turut serta dalam masing-masing kegiatan.
b)
Publik
berfikiran isu.publik alternatif terdiri atas orang –orang yang memiliki
perhatian besar kepada politik dan memainkan peran yang aktif tanpa
mempedulikan isu apapun.
c)
Publik
ideologis.bahwa ideologis merupakan orang yang memiliki sistem kepercayaan yang
relatif tertutup, yang nilai-nilainya adalah suka dan tidak suka dipegang
erat-erat.
Kepentingan
terorganisasi
David truman mengemukakan
bahwa,kelompok kepentingan adalah setiap kelompok yang berdasarkan satu atau
lebih sikap yang dimiliki bersama,pemeliharaan,atau peningkatan bentuk
perilakunya disiratkan oleh sikap bersama,yakni pandangan yang sama-sama
dimiliki oleh setiap anggota yang mempengaruhi opini publik.
BAGIAN
III
BELAJAR TENTANG POLITIK,KONSEKUENSI KOMUNIKASI UNTUK
SOSIAL
Belajar
Sebagai Proses Komunikasi
Belajar adalah kegiatan yang
dipikirkan menyangkut modifikasi dan pengaturan kembali perilaku termasuk citra
dan interpretasi seseorang setra kepercayaan nilai dan pengharapan yang
berkaitan dengannya.
Pandangan
sibernetik
Ada sejumlah cara untuk
memikirkan belajar ,dan ada gunanya kita memfokuskan dua hal yang menekankan
aspek komunikasi dari belajar
1.
Dengan
mengikuti ilmuwan politik deutsch,ialah memikirkan belajar sebagai kegiatan
sibernetik.sibernetik adalah studi tentang komunikasi di antara
manusia,hewan,dan mesin yaitu di antaran sistem kontrol sendiri.
2.
Belajar
sederhana.belajar sederhana ornag menyesuaikan
tanggapanya untuk mencapai tujuan.
3.
Memahami
belajar dari pandangan sibernetik adalah membayangkan bagaimana orang
bertransaksi dengan lingkungan mereka,terutama bagaiamana mereka bertukar pesan
dan menggunakan komunikasi untuk memodifikasi sekitar,perilaku,tujuan mereka.
Pandangan
Simbolik
Menurut george herbet mead,pada
hakikatnya kegiatan itu sosial dan karena sosial di pelajari.kegiatan sosial
terdiri atas setiap orang yang saling memperhitungkan satu sama lain,memastikan
maksud orang lain dan menanggapi berdasarkan maksud yang di presepsi.
Menurut teori mead,manusia tidak
hanya menanggapi secara langsung tindakan orang lain,akan tetapi mereka percaya sebagai maksud orang lain,nilai mereka tentang maksud ini,dan apa yang
mereka harapkan merupakan perilaku
orang lain yang disengaja dikemudian hari.
Sifat sibernetik dan simbolik
dari belajar menunjukkan bahwa ada
manfaatnya menganggap belajar politik sebagai proses komunikasi yang digunakan
orang untuk memungut dan menyesuaikan kecenderungan tanggapan.
KPRIBADIAN
DAN POLITIK
Apa
kepribadian itu?
Definisi tentang “kepribadian”
yang dapat dikemukakan tidak terbatas.ada dua kategori umum dari definisi
yaitu,Definisi deterministik dan Definisi behavioral.
Teori
kepribadian dalam politik
Ada beberapa teori kepribadian
tentang belajar politik adalah sebagai berikut :
1.
Teori
kebuthan
Teori kebutuhan
mengemukakan bahwa manusia memiliki hierarki kebutuhan psikologis,rasa aman dan
kepastian,kasih sayang,penghargaan diri dan aktualitas diri.
2.
Teori
psikoanalitik
Dua variasi pandangan
psikoanalitik mengemukakan pendapat tentang bagaimana kepribadian mempengaruhi
belajar dan perilaku politik persobnal dan interpersonal.
3.
Teori
sifat
Dalam kategori ini
berfokus pada kecenderungan atau predisposisi yang menentukan cara orang
berperilaku.
4.
Teori
tipe
Teori ini mengklarifikasikan
orang ke dalam kategori-kategori berdasarkan karakteristik yang dominan atau
tema pokok yang timbul berulang kali dalam perilaku politik mereka.
5.
Teori
fenomenologis
Pandangan peran
kepribadian dalam perilaku ( termasuk kepribadian dalam politik ) paling mudah
dipahami dengan melukiskan peran langsung orang yaitu proses yang di gunakan
oleh mereka untuk memperhatikan dan memahami fenomena yang disajikan langsung
kepada mereka.
Ilmuwan politik fred greenstein
menaksirkan dampak kepribadian pada politik dengan menunjukkan pengaruh yang dimiliki individu terhadap peristiwa
politik, akibat keaneka ragaman karakteristik
personal terhadap perilaku,dan pengaruh kebutuhan kepribadian terhadap
kegiatan politik.ia menyajikan daftar berikut :
1.
Kemungkinan
tindakan seorang individu mempengaruhi peristiwa meningkat sejauh mana situasi
dapat dimanipulasi oleh orang,yaitu tidak tetap,diritualkan,atau sangat
dilembagakan.
2.
Orang
yang berbeda yang ditempatkan dalam situasi yang identik akan berbeda sejauh tindakkan
itu mengenai pinggiran masalah dan bukan
mengenai pokok masalah.
3.
Kebutuhan
kepribadian lebih cenderung mewarnai perilaku politik pada pokok masalah yang
sarat emosi ( hukuman mati,aborsi,amnesti bagi penghindar dan desrtur ) jika
orang memiliki kebutuhan yang kuat akan pertahanan ego dan jika keadaan
memungkinkan pengungkapan emosi atau frustrasi secara terbuka.
DIRI
POLITIK
Ada beberapa teori mengenai
gagasan dan perkembangan diri politik adalah
a.
Teori
adopsi
Dengan memberikan
perhatian kepada mereka bagaimana orang memperoleh
pikiran,perasaan,kecenderungan,psikolog sosial mengajukan berbagai model yang
melukiskan cara memperoleh semua pengetahuan didunia,dengan benar atau keliru
yang dimiliki oleh organisme tertentu katakanlah manusia,dan cara memperoleh
signifikansi, pada neraca yang di inginkan lawan yang tak diinginkannya, yang
diletakan kepada setiap keadaan tertentu.
b.
Teori
perubahan
Teori belajar sosial
menekankan berbagai cara yang mungkin digunakan orang dalam mengadopsi
pikiran,perasaan,dan kecondongan awal mereka.
KOMUNIKASI
POLITIK DAN BELAJAR POLITIK,SUMBER,SALURAN, DAN PESAN
Bila
telah berkembang,diri politik membantu berhubungan dengan tiga cara yaitu:
1. Mengungkapan
identitas personal sebagai warga Negara yang sesuai atau berbeda pendapatnya,
anggota keloompok dn atau partai politik,sebagai pemimpin,pengikut ,atau bukan
pengikut,dan sebagainya.
2. Mengevaluasi
objek politik,menerima atau menolak pemimpin
politik,kelompok,partai,kebijakan,dan atau autoritas dan sebagainya.
3. Memahami
bahwa mencapai tujuan nyata dengan cara instrumental dengan mempengaruhi
pemerintah adalah yang terbaik.
Organisasi
terpenting yang mempengaruhi komunikasi politik sejak dini adalah sekolah
antara lain :
-
Sekolah Dasar
-
Sekolah Menengah
-
Komunikasi perguruan tinggi
Komunikasi sosialisasi dan politisasi : Ramgkuman dan
pandangan ke depan
Kebanyakan
sarjana yang meneliti proses belajar politik sepakat bahwa
kepercayaan,nilai,dan pengharapan politik yang di peroleh pada massa
kanak-kanak mempunyai implikasi yang penting bagi perilaku setelah dewasa.terutama
pada terbukanya anak terhadap komunikasih yang relevan dengan politik
komunikasi interpersonal,organisasi dan massa –kita dapat membuat beberapa
kesimpulan sementara tentang konsekuensi komunikasi sosialisasi.
BERPARTISIPASI DALAM POLITIK ,KONSEKUENSI KOMUNIKASI
YANG MEMPOLITIKAN
Melalui
sosialisasi oranng mengembangkan kepercayaan,nilai,dan pengharapan yang relevan
dengan politik.apakah hal ini mengakibatkkan orang dewasa berperan secara aktif
dalam politik yang bergantung pada terbukanya dan tanggapan orang tersebut
terhadap komunikasi yang mempolitikan maupun yang mensosialisasikan.
Komunikator politik sebagai partisipan politik
Tipe
–tipe orang politikus,profesional,dan aktivis yang memainkan peran kepemimpinan
dalam komunikasi politik.politikus,baik refresentatif maupun
ideolog,berkomunikasi untuk kepentingan
para pemilih atau untuk kepentingan tujuan.
Dimensi partisipasi politik
Orang
mengambil bagian dalam politik dengan berbagai cara.cara –cara itu berbeda
dalam tiga hal atau dimensi,gaya umum partisipasi,motif yang mendasari kegiatan
mereka,dan konsekuensi berpartisipasi pada peran seseorang dalam politik.
-
Gaya partisipasi
Gaya ini
mengacu kepada baik apa yang dilakukan maupun apa yang dia melakukannya.sebagaimana
gaya pembicaraan politik seperti antara singkat dan bertele-tele,gaya umum
partisipasi pun bervariasi.
-
Langsung/wakilan
Ada orang
yang melibatkan diri sendiri ( aktual ) dengan hubungan yang dilakukan terus
menerus dengan figur politik, menelepon,mengirim surat,dan mengunjungi kantor
pemerintah.
-
Kentara/tidak kentara
Seseorang
mengutarakan opini politik,hal itu bisa meningkatkan kemungkinan bisa
memperolehnya keuntungan material seperti jika mendukung seorang kandidat
politik dengan imbalan diangkat untuk menduduki jabatan dalam pemerintahan.
BAGAIMANA PARTISISPASI MENANGGAPI KOMUNIKASI POLITIK
Peringatan
sigel bahwa kepribadian itu hanya sebagian dari keterangan tentang mengapa
orang terlibat dalam politik,juga berlaku bagi faktor hukum dan faktor
sosial.motifasi sosial yang merupakan
dunia seseorang dalam ( gambar 10-2 ).
peluang resmi sumber
daya sosial
komunikasi
susunan
politik tanggapan
(mengambil bagian
atau tidak )
Motifasi
Personal
Gambar
10-2 : Pengaruh terhadap partisipasi politik
Jenis komunikasi
Dalam
rumusan Berelson,”Jenis komunikasi “ mengacu pada saluran komunikasi ( Inter
personal,organisasi,atau massa ) maupun pada massa komunikasi.Mengenai saluran
riset yang diselenggarakan pada massa perang dunia ke II moenekankan
bahwa,semaikn banyak personal media itu,semakin efektif dalam mengubah opini.
Empat
dasawarsa yang lalu dua orang peneliti opini publik,Herbert H.Hyman dan Paul
B.Sheatsley,menjelaskan alasan mereka menganggap bahwa mengharapkan kesesuaian
yang sempurna antara sifat dan jumlah materi yang disajikan dalam kampanye
informasi yang diserap oleh rakyat itu suatu hal yang naïf.
BAGIAN IV
MEMPENGARUHI BAGIAN SUARA,KONSEKUENSI KOMUNIKASI
PEMILIHAN UMUM
Kampanye
pemilihan umum menyajikan peluang yang sangat baik untuk meneliti konsekuensi
komunikasi.berkaitan dengan suara suara dan tindakakn memberikan suara ialah
supapa untuk mempersuasi rakyat melalui propanda,periklanan.
Pemberian suara dan tindakan pemberian suara
Dengan
dilengkapi berbagai agregat dan teknik penelitian survey,para ilmuwan politik
dan sarjana komunikasi telah mempelajari pola pemberian suara pada pemilih
bangsa amerika selama beberapa dasawarsa.seprti yang dikemukakan oleh
abraham,diantaranya studi tertua mengenai pemberin suara banyak yang
menerangkan perilaku dilihat dari sosiopsikologis,yaitu dengan menekankan
pengaruh kelompok pada,dan kecenderungan ( predisposisi ) politik dari para
pemilih.
Pemberian yang rasional
Studi
basr dab src tentang pemberian suara secara langsung meragukan pandangan
tentrang pemberian suara yang diasosiasikan dengan teori demokratis
klasik,pemberian suara yang pada hakikatnya aksional diri,yaitu sifat yang
intrinsik pada setiap karakter personal pemberian suara yang turut memutuskan
pemberian suara pada kebanyakan warga negara.misalnya orang yang rasional
seperti berikut :
1. Selalu
dapat mengambil keputusan bila dihadapkan pada alternatif
2. Memilih
alternatif-alternatif sehingga masing –masing lebih disukai ,sama saja,atau
lebih rendah dibandingkan dengan alternatif yang lain.
3. Menyusun
alternatif- alternatif dengan cara transitif
4. Selalu
memilih alternatif yang peringkat preferensinya paling tinggi
5. Selalu
mengambil putusan yang sama bila dihadapkan pada alternatif-alternatif yang
sama.
Pemberian suara yang reaktif
Studi
tentang pemberian suara pada tahun 1950-an dan awal tahun 1960-an berali
tekanan pada korelasi demografi pada pandangan sikap bahwa dalam kerja sama
yang erat dengan atribut tertentu. Misalnya sikap
predisposisi,identifikasi,kesetiaan dansebagainya.berfungsi sebgai kontruk
urutan dalam penyebab akibat yang menggambarkan pemberian suara sebagai jelas
pasif dan mekanistik.
Sifat-sifat
Fisik
& kontruk gerakan
sosial mentalistik pasif
( atribut (
sikap ) memberikan suara)
Kampanye,kmunikasi,dan pemberian suara
Memberikan
suara adalah salah satu tindakan terakhir dalam kampanye pemilihan umum,suatu
rangkaian pertukaran yang panjang dan kadang-kadang memanas yang membentuk
proses komunikasi.perilaku sosial adalah suatu kompleks interaksi.interaksi ini
ada du ajenis yaitu yang simbolik dan nonsimbolik.
Menyusun Tindakan Memberikan Suara
Banyak
pertimbangan yang diperhitungkan ke dalam proses yang digunakan oleh pemberi
suara untuk menetapkan putusan mereka.
Atribut Pemberi Suara,Karakteristik Sosial dan
Demografi
Telah
melakukan hubungan umum antara faktor-faktor sosiodemografi dan partisipasi
politik.pola tradisionalnya adalah bahwa orang –orang yang paling cenderung
mengambil bagian dalam politik adalah merka yang pekerjaannya kelas
mengenagh,atau lebih tinggi,berpendidikan,berpendapatan sedang atau lebih baik,
setengah baya, kulit putih,dan pada umumnya beragama protestan.orang –orang
seperti itu lebih memperhatikan politik ketimbang mereka yang karakteristiknya
lain,lebih cenderung mendaftarkan untuk memilih dan tingkat memberian suara
lebih tinggi.
Dengan
menganalisis trend yang dikira oleh mereka dapat diproyeksikan bagi seluru
dasawarsa 1970-an,Devries dan Tarrance m,embedakan diri independen yang “lama”
dan “ baru “ ini satu-satunya golongan lain lagi,yaitu,kekuatan baru dalam
politik amerika.kekuatan ini adalah
pemberian suara yang mengaku bahwa dalam pemilihan umum mereka memberikan suara
kandidat lebih dari satu partai,bukan langsung kepada partai.
Prespektif Pemberi Suara,Mengembangkan Citra Diri
Politik
Kita
telah melihat bahwa orang belajar mengidentifikasikan diri dengan
l;ambang-lambang signifikan melalui pembicaraan
politik,persuasi,sosialisasi,dan pembentukan opini.Misalnya seseorang mencapai
titik mengklaim “ saya orang Amerika “ atau “ saya penggemar Washington
Redskins “.
BAGIAN V
MEMPENGARUHI PEJABAT,KONSEKUENSI KOMUNIKASI KEBIJAKAN
Pertanyaan
poko dalam menutup setiap diskusi tentang komunikasi politik dan opini publik
adalah tingkat dan kondisi keterkaitan yang erat diantara opini publik dan
kebijakan pemerintah ,yaitu di antara apa yang dipikirkan oleh rakyat dan apa yang dilakukan oleh pemerintah.ini
adalah topik yang di acu oleh berbagai penulis sebagai pemerintah oleh opini
publik “ atau proses opini publik “.
Tujuannya
adalah menskemakan garis-garis besar komunikasi dua arah menghubungkan warga
negara dan pejabat,yakni apa yang kita sebut sebagai komunikasi politi.
Perwakilan Berkomunikasi Tentang Kebijakan
Carl
j.friedrich mendefinisikan perwakilan sebagai berikut :
Proses
yang menjelaskan bagaiman kekuasaan politik dan pengaruh seluruh rakyat atau
sebagian dari mereka terhadap tindakan pemerintah,dengan persetujuan mereka
yang dinyatakan atau disiratkan ,dilaksanakan untuk kepentingan mereka dengan
akibat yang mengikat seluruh komunitas yang diwakili oleh mereka dengan cara
itu.
Perwakilan
terjadi jika garis-garis kmunikasi menghubungkan publik dengan pembuat
kebijakan dalam pembuatan kebijakan,garis yang menyalurkan preferensi
kebijakan,keputusan dan penerimaqan atau penolakan.
Friedrich
dalam proses perwakilan ini adalah
pelaksanaan memilih oleh pembuat kebijakan,mereka bisa jadi
memperhitungkan keseluruhan warga negara
( barang kali opini rakyat atau opini massa ) atau hanya sebagian dari
mereka ( berbagai publik dari opini ).
Penyusunan Citra Pembuat Kebijakan,Sumber Opini Publik
Bagi Pejabat
Dalam
menaksirkan perasaan rakyat,suasana hati massa, dan tuntutan kepentingan
khusus,pembuat kebijakan mengandalkan berbagai sumber.masing-masing akan kita
telaah berdasarkan pemikiran urutan kepentingan dalam membimbing perbuatan
pejabat.
Pandangan Pejabat Terhadap Yang Banyak Opini Rakyat dan Kebijakan Pemerintah
Dua
susunan kelembagaan utama ,yang satu sangat tua dan yang lainya relatif baru menunjukkan trend dalam
kepercayaan,nilai,dan pengharapan rakyat terhadap pejabat pemerintah :
pemilihan umum dan polls.
Pandangan pemilihan umum mengungkapkan kehendak rakyat membuat sejumlah asumsi diantaranya ada yang menimbulkan masalah dengan teori itu sendiri,yaitu
- Terdapat premis bahwa fungsi primer pemilihan umum adalah menyelesaikan konflik-konflik tentang kebijakan dan menyalurankan pemecaannya kepada pembuat kebijakan;warga negara membuat kebijakan melalui pemberian suara dan mendiktekan tindakan kepada pejabat yang dipilih.
- Pandangan itu berasumsi bahwa kandidat dan partai mengambil sikap yang jelas tampak berbeda terhadap isu kebijakan sehingga pemberi suara dapat melakukan pilihan menurut isu.
- Pandangan itu berdalil bahwa pemberi suara menaruh perhatian kepada dan berpengetahuan tentang isu.
- Setidak-tidaknya dapat asumsi diam-diam bahwa permasalahan yang dihadapi oleh pejabat yang dipilih dalam melaksanakan tugasnya sam a dengan permasalahan yang dipecakan oleh pemberi suara pada polls.
Clobb dan elder mendaftarkan lima cara utama konflik partai antara lain :
1. Pembangki,kelompok kepentingan menggerakan dukungan yang laten didalam komunitas.
2. Provokasi,untuk mendorong kapan dan lawa untu beraksi
3. Disuasi,terdiri atas penggunaan lambang untuk menjatuhkan semangat lawan dan untuk memperoleh anggota baru.
4. Media dapat digunakan untuk mendemonstrasikan kekuatan komitmen terhadap tujuan.
5. Media melakukan peneguhan
Dengan bertindak sebagai garis utama komunikasi di antara warga negara dan pejabat,partai politik harus menyajikan :
1. Daftar kandidat yang bersaingan
2. Posisi kebijakan tersendiri
3. Pemimpin politik dan kandidat yang mendukung pendirian kebijakan partai masing-masing
4. Pemberi suara mempresepsi perbedaan-perbedaan dalam pendirian kebijakan partai-partai dan bertindak berdasarkan hal itu
5. Setiap partai yang berkuasa dapat mendisiplinkan anggotanya untuk melaksanakan usul yang dijanjikannya
6. Para pemberi suara menganggap partai bertanggung jawab atas kegagalan melaksanakan janjinya.
BAGIAN VI
PENELITIAN KOMUNIKASI POLITIK DAN OPINI PUBLIK
Keragaman Metode
Studi tentang komunikasi politik dan opini publik,ada enam metode antara lain :
1. Studi agregat : salah satu cara yang tertua dan paling berguna dalam melakukan studi tentang perilaku politik ialah melalui penggunaan data agregat yang menyangkut pengumpulan atau pemilihan individual katakanlah semua orang yang berusia 18-20 tahun.
2. Survai : sebagian besar informasi tentang opini publik bersala dari studi-studi yang memanfaatkan metode survai yaitu cara mengumpulkan data tentang sejumlah besar orang dengan mewawancarai sebagian kecil dari mereka.
3. Eksperimental : metode eksperimental telah begitu lama menjadi dasar bagi penelitian ilmiah sehingga banyak orang menyamakan sains dengan studi eksperimental.
4. Expos facto : banyak di antara bahan mentah untuk studi tentang komunikasi politik dan opini publik yaitu tindakan manusia yang tersedia dalam keadaan tidak terkontrol,bahkan tidak terduga.
5. Analisis isi : unsur utama dalam komunikasi terdiri atas bahasa,lambang,dan gaya pertukaran pesan, yaitu mengatakan “ apa “ dalam rumus lesswell.
6. Etnometodologis : etnometodologis adalah kata yang sukar di ucapkan.kata itu mengacu kepada “ studi tentang prosedural ( metodologi ) yang digunakan oleh orang biasa ( etnik ) dalam upayahnya untuk menangani dunia dengan cara yang bermakna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!