PEMBELAJARAN
efektif, bukan membuat Anda pusing, akan tetapi bagaimana tujuan
pembelajaran
dapat tercapai dengan mudah dan menyenangkan (M. Sobry Sutikno). Motivasi
berpangkal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai daya penggerak yang ada
di dalam diri seseorang untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi
tercapainya suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi
intern (kesiapsiagaan). Menurut Mc. Donald, motivasi adalah perubahan energi
dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan di dahului
dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Dari pengertian yang dikemukakan oleh
Mc. Donald ini mengandung tiga elemen atau ciri pokok dalam motivasi itu, yakni
motivasi itu mengawalinya terjadinya perubahan energi, ditandai dengan adanya feeling, dan dirangsang karena adanya
tujuan. Namun pada intinya bahwa motivasi merupakan kondisi psikologis yang
mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Dalam kegiatan belajar, motivasi
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang
menimbulkan, menjamin kelangsungan dan memberikan arah kegiatan belajar,
sehingga diharapkan tujuan dapat tercapai. Dalam kegiatan belajar, motivasi
sangat diperlukan, sebab seseorang yang tidak mempunyai motivasi dalam belajar,
tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Motivasi ada dua, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi
ektrinsik.
- Motivasi
Intrinsik adalah jenis motivasi yang timbul dari dalam diri individu
sendiri tanpa ada paksaan dorongan orang lain, tetapi atas dasar kemauan
sendiri.
- Motivasi
Ekstrinsikadalah jenis motivasi yang timbul sebagai akibat pengaruh dari
luar individu, apakah karena adanya ajakan, suruhan, atau paksaan dari
orang lain sehingga dengan keadaan demikian siswa mau melakukan sesuatu
atau belajar.
Bagi siswa yang selalu memperhatikan materi pelajaran
yang diberikan, bukanlah masalah bagi guru. Karena di dalam diri siswa tersebut
ada motivasi, yaitu motivasi intrinsik. Siswa yang demikian biasanya dengan
kesadaran sendiri memperhatikan penjelasan guru. Rasa ingin tahunya lebih
banyak terhadap materi pelajaran yang diberikan. Berbagai gangguan yang ada
disekitarnya, kurang dapat mempengaruhinya agar memecahkan perhatiannya.
Lain halnya bagi siswa yang tidak ada motivasi di dalam
dirinya, maka motivasi ekstrinsik yang merupakan dorongan dari luar dirinya
mutlak diperlukan. Di sini tugas guru adalah membangkitkan motivasi peserta
didik sehingga ia mau melakukan belajar.
Ada beberapa strategi yang bisa digunakan oleh guru untuk
menumbuhkan motivasi belajar siswa, sebagai berikut:
- Menjelaskan
tujuan belajar ke peserta didik.
Pada permulaan belajar mengajar seharusnya terlebih
dahulu seorang guru menjelaskan mengenai Tujuan Instruksional Khusus yang akan
dicapainya kepada siwa. Makin jelas tujuan maka makin besar pula motivasi dalam
belajar.
- Hadiah Berikan
hadiah untuk siswa yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat mereka
untuk bisa belajar lebih giat lagi. Di samping itu, siswa yang belum
berprestasi akan termotivasi untuk bisa mengejar siswa yang berprestasi.
- Saingan
atau kompetisi
Guru berusaha mengadakan persaingan di antara siswanya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya, berusaha memperbaiki hasil prestasi
yang telah dicapai sebelumnya.
- Pujian.
Sudah sepantasnya siswa yang berprestasi untuk diberikan penghargaan atau
pujian. Tentunya pujian yang bersifat membangun.
- Hukuman.
Hukuman diberikan kepada siswa yang berbuat kesalahan saat proses
pembelajaran. Hukuman ini diberikan dengan harapan agar siswa tersebut mau
merubah diri dan berusaha memacu motivasi belajarnya.
- Membangkitkan dorongan kepada anak didik
untuk belajar
- Strateginya adalah dengan memberikan
perhatian maksimal ke peserta didik.
3.
Membentuk kebiasaan belajar yang
baik
4.
Membantu kesulitan belajar anak
didik secara individual maupun kelompok
5.
Menggunakan metode yang
bervariasi, dan
6.
Menggunakan media yang baik dan
sesuai dengan tujuan pembelajaran
Dengan melihat situasi dan kondisi saat proses
pembelajaran berlangsung, seorang guru boleh memilih item yang cocok digunakan.
Karena bagaimanapun jika peserta didik berkurang bahkan hilang motivasinya
dalam belajar, maka tujuan pendidikan sulit akan tercapai. Peran guru di zaman
sekarang memang dituntut untuk selalu siaga memacu siswa agar tidak ketinggalan
selangkahpun. Ya,
begitulah guru yang sudah dinobatkan sebagai orang yang bertangan dingin,
berhati lapang, siap untuk mengabdi untuk anak-anak bangsa, di mana dan kapan
pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!