Sabtu, 01 Februari 2014

AGUS LAPORAN

BAB I
PENDAHULUAN
            Dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia, guru merupakan salah satu elemen pejuang tanpa jasa yang berkarir dibidang kependidikan, yang mencairkan segala aspirasi pengetahuan lewat teori maupun materi, Sehingga komponen yang di dasari oleh pencernaan sikap dan perilaku adalah adaptasi karya guru. Dalam hal ini sebuah usaha untuk mencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan daya efektivitas pendidikan yang telah melahirkan konsepsi profesionalitas oleh pejuang tanpa tanda jasa.      Tentu saja jawaban dari semua pertanyaan itu adalah nilai yang terakomodir untuk menyampaikan gagasan yang berupa ilmu pengetahuan dan konteks berpikir kepada generasinya. Dalam falsafah pancasila yang disebutkan dalam sila ke-2 telah menyesuaikan makna yang dimana tuntutan tersebut adalah pendidikan akan menciptakan kader-kader bangsa yang beradab. Sehingga pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup serta mempunyai tujuan untuk membentuk kepribadian anak didik menuju perkembangan yang optimal akan produktifitasnya kader-kader bangsa untuk memenuhi tuntutan jaman.
            Dalam hal ini, telah melahirkan asas kedewasaan diri bagi calon seorang guru yang profesional terhadap proses pencarian profesinya. Sehingga pelaksanaan Praktek Pengamalan Lapangan (PPL)  yang merupakan bagian dari perkuliahan yang harus dilalui atau dilaksanakan oleh mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang telah didapat di bangku perkuliahan. Oleh karena itu, khususnya Perguruan Tinggi Suasta yang bergerak dibidang kependidikan yang mana pada status sebagai pengelola pendidikan pada profesi keguruan atau dikenal dengan Universitas Sanata  Dharma Yogyakarta. Telah melahirkan mahasiswa yang mandiri dengan pengalaman pengajaran yang  memadai sebagai bekal masa depannya. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini telah terjadwal pada sebuah tempat yang obyektif.
A.    Arti, Tujuan , dan status Program Pengalaman Lapangan
1.      Arti Program Pengalaman Lapangan
      Program Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program yang   dirancang untuk melatih para calon guru agar menguasasi kecakapan keguruan secara lengkap  dan terintegrasi. Program ini meliputu latihan pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas kependidikan selain pembelajaran.
      PPL  merupakan muara dari seluruh program pendidikan prajabatan guru. Oleh karena itu pelaksanaan PPL  dilakukan sesudah mahasiswa memperoleh bekal yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru. Kegiatan tersebut  mencakup pembinaan kemampuan mengajar dan pembinaan tugas tugas kependidikan di luar mengajar, PPL bertujuan membina dan membimbing calon guru secara profesional, bertanggung jawab, dan disiplin sesuai dengan tujuan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2.      Tujuan Program Pengalaman Lapangan
PPL Bertujuan agar praktikan memiliki kompetensi berikut:
a.       Mengenal lingkungan social sekolah secara cermat dan menjeluruh, meliputi aspek fisik, tata administrative, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan.
b.      Menerapkan berbagai kecakapan keguruan secara menjeluruh dan integerasi dalam situasi nyata di bawah bimbingan Guru Pamong dan Dosen pembimbing PPL.
c.       Mengambil Manfaat dari pengalaman ber-PPL agar semakin memiliki kecakapan keguruan secara propesional.
3.      Status Program Pengalaman Lapangan
PPL  Merupakan mata kuliah wajib lulus (WL) dengan bobot 2-6 sks, dan nilai final minimal C
4.      Prasyarat
            Mahasiswa  yang diperkenalkan  melaksanakan PPL adalah mahasiswa yang telah memenuhi Prasyarat berikut:
a.       Telah mengikuti mata kuliah keahlian dan keterampilan ditingkat Fakultas berikut  ini dengan nilai minimal C.
                                                                    i.            Pengantar Pendidikan
                                                                  ii.            Psikologi Belajar dan Pembelajaran
                                                                iii.            Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling
                                                                iv.            Psikologi Remaja
                                                                  v.            Manajemen sekolah
b.      Sudah mengikuti mata kuliah PBM berikut ini dengan nilai minimal C
                                                        i.            Perencanan Pengajaran
                                                      ii.            Metodologi Pengajaran
                                                    iii.            Evaluasi Pengajaran
                                                    iv.            Pengantar Mikro
c.       Telah mengikuti beberapa mata  kuliah yang telah ditentukan  oleh  program studi yang bersangkutan
B.     Tempat Pelaksanaan Program Pengalaman  Lapangan
                  PPL dilaksanakan di  Sekolah Menenga Atas  SMA GAMA Yogyakarta  atau Yayasan SMA Gama sekolah swasta yang diijinkan oleh Kanwil Depdiknas DIY  Pengurus Yayasan Gama , dan Kepalah Sekolah yang bersangkutan.  Praktikan melaksanakan Program Pengalaman  Lapangan (PPL) di SMA Gama Yogyakarta yang beralamat di Jalan Gejayan Mrican No. 5 Yogyakarta.No. 5, Telp.(0274) 885264.
C.    Waktu Program Pengalaman  Lapangan
      PPL dilaksanakan dengan system bolok. Pelaksanaan PPL  dimulai pada waktu    penyerahan  mahasiswa dari pihak Universitas Sanata Dharma kepada pihak sekolah pada tanggal 13 Juli 2013,  yang di terima oleh  kepala Sekolah Dra. Sun Lestari  dan  bagian Humas di  SMA Gama. Sedangkan  penarikan dilakukan pada tanggal ….Oktober 2013.
D.    Persiapan Program Pengalaman Lapangan
1.      Di Kampus
Mahasiswa yang diperkenankan melaksanakan PPL adalah  mahasiswa yang memenuhi tiga prasarat.
Pertama mahasiswa telah mengikuti mata kuliah keahklian dan keterampilan di tingkat fakultas yaitu Pengantar Pendidikan, Psikologi Belajar dan Pembelajaran,  Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Psikologi Remaja, Manajemen Sekolah, dengan minimal nilai C. Kedua mahasiswa telah mengikuti mata kuliah PBM yaitu Perencanaan Pengajaran, Metodologi Pengajaran, Evaluasi Pengajaran, Pengajaran Mikro dengan nilai  minimal C. Ketiga  telah mengikuti mata kuliah yang telah ditentukan oleh program studi yang bersangkutan.
            Persiapan untuk PPL di kampus dilakukan tiga kali dari jurusan Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi yang di laksanakan 14 Juni 2013 bertempat di kampus Mrican Universitas Sanata Dharma. Materi disampaikan oleh Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E.,M.Si. Yang menyampaikan materi tentang  proses pelaksanaan dan KTSP. Setela itu dilanjutkan dengan seharing  dari salah satu guru alumni Pendidikan Ekonomi dan juga pembekalan  khusus oleh dosen Pembimbing masing-masing.Pembekalan kedua adalah pembekalan pelatian Public Speaking yang dilaksanakan di Kampus  Mrican Ruang II/K.37 Universitas Sanata Dharma pukul 08.00- 15.00 WIB. Materi yang dibawahkan oleh pak G. Sukadi dan itu sangat membantu berbicara di depan kelas.Pembekalan ke tiga  tingkat Fakulas dan keguruan  ilmu pendidikan yang akan diterjunkan pada PPL Tahun 2013/2014. Pada kesempatan itu Ibu Christiyanti, S.Pd., M.Pd. Selaku Koordinator PPL FKIP Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memberikan pembekalan antara lain mata kuliah prasarat dan mekanisme PPL serta menyampaikan agenda PPL semester Ganjil 2013/2014. Rohandi,Ph,D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memeberikan pengarahan tentang kekurangan-kekurangan pada PPL terdahulu sehingga diharapkan praktikan dapat meminimalkan kekurangan-kekurangan tersebut.Setelah itu dilanjutkan oleh Bapak Drs. C.Teguh Dalyono,M.S menyampaikan materi tentang Kurikulum 2013  baik untuk akan dilaksanakan di sekolah-sekolah yang akan terjunkan mahasiswa PPL  agar bias dapat menyesuaikan dengan Kurikulum 2013.
2.      Di Sekolah
            Persiapan PPL  sekolah diawali dengan penyerahan surat izin ke SMA Gama Yogyakarta, surat itu diterima oleh Ibu Dra. Sun Lestari  selaku Kepalah sekolah SMA Gama Yogyakarta beserta Bagian Humas  SMA Gama. Hari penyerahan langsung menyambut baik oleh bagian Humas dan juga Kepala  Sekolah yang menerima mahasiswa PPL  yang mengantar surat izin. Penyerahan mahasiswa PPL dari dosen-dosen pembimbing ke sekolah pada tanggal 28 Juli 2013 di ruang Rapat SMA Gama Yogyakarta. Dosen yang mewakili prodi Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi adalah Bapak Y. M. V. Mundayen yang menyerakan mahasiswa PPL kepada Pihak sekolah secara simbolis. Bersama dengan penyerahan ke pihak sekolah mahasiswa praktikan juga diserakan  kepada  masing-masing guru pamung yang akan membimbing mereka selama PPL di SMA Gama Yogyakarta.


BAB II 
HASIL OBSERVASI
A.           Sejarah Berdirinya SMA GAMA Yogyakarta
Berdirinya SMA GAMA (Tiga Maret) bermula dari inisiatif beberapa orang dosen UGM yang mengirim surat kepada Rektor UGM pada tanggal 20 Juni 1979, tentang pentingnya mendirikan SMA di areal kampus UGM karena daya tampung sekolah di DIY saat itu sangat kurang. Tetapi niat baik tersebut mendapat respon negatif  dari rektorat. Hal tersebut tidak membuat surut semangat dosen-dosen tersebut untuk tetap berjuang meneruskan cita-citanya. Upaya untuk mendapat dukungan dari civitas akademika UGM pun terus dilakukan yaitu dengan mengirim surat kepada 1315 dosen UGM saat itu. Upaya itu mendapat sambutan positif, lebih dari 500 orang membalas; 98% mendukung bahkan 82 dosen mendaftar untuk mengajar semua mata pelajaran.Kesulitan berikutnya adalah memperoleh gedung untuk kegiatan belajar mengajar. Rektorat UGM tetap tidak mengizinkan bangunan kampus UGM digunakan untuk kegiatan SMA.  Semua SMA dan SMP Negeri yang dihubungi juga tidak bisa membantu karena terbentur Peraturan Mendiknas yang melarang digunakannya gedung SMA Negeri atau SMP Negeri untuk penyelenggaraan sekolah swasta.
Pertengahan 1980 disebar undangan untuk membicarakan tindak lanjut rencana mendirikan SMA. Bulan Juli 1980 diadakan rapat di FKH UGM; dari 30 yang diundang hanya hadir 4 orang. Vakum selama 1 tahun; pada bulan Juli 1981 penggagas SMA GAMA  (Tiga Maret) mengundang kembali dan yang hadir hanya 6 orang. Keenam orang ini kemudian membentuk Satgas (task-force) untuk mendirikan yayasan dan Alm. Drh. M. P. Eddy Muljono MSA.Ph.D (dosen Fak. Kedokteran Hewan UGM) menjadi ketuanya. Setelah melalui rapat beberapa kali untuk menyusun landasan kerja, tujuan kerja dan program kerja; maka pada 19 Desember 1981 lahirlah Yayasan Pendidikan GAMA (YPG) lengkap dengan personalia yang berjumlah 12 orang dan anggaran dasarnya.
Pada tanggal 12 Januari 1982 beberapa orang Pengurus YPG beraudensi dengan Rektor UGM dan memperoleh restu.  Tanggal 13 Januari 1981 YPG dikukuhkan dengan akta notaries.  Pada tanggal 3 Maret 1982 dengan sebuah Surat Keputusan Yayasan Pendidikan GAMA berdirilah SMA GAMA (Tiga Maret). Tiga Maret merupakan tanggal yang penting bagi para penggagas SMA GAMA (Tiga Maret) karena pada tanggal 3 Maret 1946 berdiri Balai Perguruan Tinggi Kebangsaan Gadjah Mada yang merupakan cikal bakal Universitas Gadjah Mada. SMA GAMA (Tiga Maret) tercatat sebagai Sekolah Swasta dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 23 Februari 1983 Nomor 018/C/Kep/I 83 dengan Nomor Data Sekolah DO2144009.
Masalah tempat menjadi masalah yang belum terpecahkan meskipun SK pendirian SMA sudah dikeluarkan. Sempat timbul rasa pesimis namun akhirnya atas kebaikan Ibu Sujamilah yang saat itu menjadi kepala sekolah SD Catur Tunggal II di Kocoran (Jl. Kaliurang Km. 4,5)  SMA GAMA (Tiga Maret) dapat diselenggarakan dengan menempati SD Catur Tunggal II tersebut. Dengan bermodalkan kemauan keras dan tekad; akhirnya pada tanggal 29 Juli 1982 SMA GAMA (Tiga Maret) berdiri dan diresmikan oleh Bupati Kepala daerah Tingkat II Sleman. Pada tahun ajaran yang pertama ini pendaftarnya mencapai 1200 orang sehingga terpaksa di tes dalam dua gelombang ujian. Sangat melegakan melihat antusias masyarakat menyambut SMA GAMA (Tiga Maret), dan hal itu semakin menguatkan tekad para pendiri untuk terus memperjuangkan SMA GAMA (Tiga Maret).
Awal tahun 1983 YPG berhasil mengadakan kerjasama dengan Yayasan Penelitian Pertanian Nasional dan memperoleh tanah seluas kira-kira 4500 meter persegi untuk membangun sekolah SMA GAMA (Tiga Maret). Tanah  tersebut berlokasi di Jalan Gejayan Mrican (Jl. Affandi sekarang). Dengan kerja sama seluruh karyawan saat itu mulailah dibuka lahan yang saat itu masih berwujud ‘alas.
 Dengan modal pinjaman dari bank, pembangunan SMA GAMA (Tiga Maret) dimulai dengan membangun 5 kelas, siswa kelas I masuk pagi sedangkan siswa kelas II masuk siang. Tahun berikutnya (1984) dibangun 3 ruang kelas, dan tahun berikutnya ditambah 2 kelas lagi sehingga sejak tahun 1986 seluruh siswa bisa masuk pagi.Pada tanggal 6 Januari 1986  status SMA GAMA (Tiga Maret) diakui dengan SK No 001/C/Kep/I/86. Dan tanggal 27 Desember 1990 berdasarkan Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 349/C/Kep/I/1990 statusnya menjadi disamakan. Berdasarkan Keputusan sidang Badan Akreditasi Sekolah Provinsi DIY tanggal 9 Maret 2005 SMA GAMA (Tiga Maret) memperoleh akreditasi dengan peringkat A. Peringkat tersebut tetap dipertahankan sampai sekarang. Sejak tahun 2008-2009 SMA GAMA (Tiga Maret) juga mendapat kepercayaan menjadi salah satu  rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) Sekolah Standar Nasional (SSN).
Pada usia yang ke-29 tahun ini (2011) SMA GAMA (Tiga Maret) secara fasilitas fisik dan kurikulum sudah memenuhi kriteria sebagai sekolah kategori mandiri dengan standar nasional. SMA GAMA (Tiga Maret) memiliki gedung bertingkat dengan 18 ruang kelas, laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, lapangan olah raga untuk basket, volley dan futsal, ruang musik, dan aula yang cukup luas. SMA GAMA (Tiga Maret) juga mempunyai taman dengan tanaman hias yang dipelihara siswa dalam pelajaran keterampilan pertanian untuk pertahankan ciri khas SMA GAMA (Tiga Maret).



SMA GAMA (Tiga Maret) dikelola oleh Yayasan Pendidikan GAMA dengan susunan pengurus awal adalah sebagai berikut:
Penasehat
: Prof. Dr. Ir. Triharso (dosen Fak. Pertanian UGM)
Ketua
: Drh. M. P. Eddy Muljono MSA.Ph.D (dosen Fak. Kedokteran Hewan UGM)
Wakil Ketua
: Drs. Suhardi Sigit (dosen Fak. Ekonomi UGM)
Sekretaris I
: Drs. Suyadi Mulyono (dosen Fak. Filsafat UGM)
Sekretaris II
: Ir. Sri Widodo M.Sc. (dosen Fak. Pertanian UGM)
Bendahara I
: Ir. Murdijati Gardjito (dosen Fak.Teknologi Pertanian UGM)
Bendahara II
: Drg. Sigid Prijono (dosen Fak. Kedokteran Gigi UGM)
Anggota
: -Sukismo S.H. (dosenFak. Hukum UGM)

  -Ir. Soetojo Tjokrodihardjo (dosen Fak. Teknik UGM)

  -Dr. Sofyan Effeni MPA. (dosen Fak. Sosial dan Politik UGM)

  -Drs. H.J. Kusumanto (staf Gadjah Mada Univesity Press)

  -Drs. Susilo (dosen Fak. Biologi UGM)

  -Moeljono Sigit Bc.Hk. (wiraswasta)




B.            Tujuan Pendidikan, Visi dan Misi SMA GAMA Yogyakarta
1.      Tujuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
a.         Tujuan Pendidikan Nasional
     Tujuan pendidikan nasional di Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Artinya, manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantab dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Sedangkan, tujuan pendidikan nasional berdasarkan isi dari Undang- Undang Sisdiknas Pasal 3 dan penjelasan pasal 15, yaitu:
a.       Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.      Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi warga yang berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab.
c.       Mengembangkan peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
d.      Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dengan secara aktif turut memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dengan secara aktif turut memelihara sumber daya alam dan melestarikannya.
b.        Tujuan Pendidikan di SMA
      Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, maka pemerintah melalui bidang pendidikan telah melaksanakan upaya nyata yang barangkali tidak diketahui oleh pihak- pihak di luar lingkup pendidikan.Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia diawali dengan adanya peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan diawali dengan adanya peningkatan mutu sekolah. Program peningkatan mutu sekolah bertujuan untuk mengantisipasi perkembangan teknologi dan sosial yang selalu berkembang. Untuk itu, perlu adanya penetapan tujuan sekolah yang dapat digunakan sebagai pijakan pelaksanaan pendidikan
c.          Tujuan SMA GAMA Yogyakarta
1.      Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik melalui pencapaian Nilai Ujian Akhir minimum rata-rata 7,50 dan prestasi di bidang-bidang lain (Keagamaan, kesenian, olah raga dan karya ilmiah remaja).
2.      Memelihara lingkungan yang rindang, bersih, dan sehat.
3.      Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bidang komputer, trampil mengoperasi-kan komputer 75% dari jumlah peserta didik mampu mengoperasikan Microsoft Office dan penguasaan Multimedia.
4.      Meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam berbahasa Inggris, 75% dari jumlah peserta didik mampu mengucapkan dengan baik dan benar.
5.      Mengembangkan kedisiplinan dari seluruh komponen sekolah (stakeholder) untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh sebagai dasar dalam setiap aktivitas serta sebagai aset sekolah.
6.      Pengembangan/peningkatan penghayatan terhadap ajaran ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Agama) supaya lebih bijaksana dan arif dalam bertindak.



d.      Visi SMA GAMA Yogyakarta
Berdisiplin Tinggi, Berprestasi, Trampil, Kreatif dan Berakhlak Mulia”.
  Yang dimaksud dengan visi tersebut adalah :
1)   Berdisiplin tinggi adalah warga sekolah harus memiliki komitmen bersama untuk disiplin dan tertib dalam menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku.
2)   Berprestasi adalah adalah meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif sehingga menguasi materi kurikulum dan menghasilkan nilai ujian yang tinggi sehingga mampu bersaing dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru diperguruan tinggi favorit serta mempunyai prestasi non akademik.
3)   Terampil adalah bisa melaksanakan tugas dengan cepat, tepat dan benar.
4)   Kreatif adalah mampu memanfaatkan peluang yang ada dan mengembangkan cipta, karya dan rasa.
5)   Berakhlak mulia adalah berkepribadian yang tangguh berdasarkan iman dan takwa terhadap Tuhan YME.
e.       Misi SMA GAMA Yogyakarta
1)      Melaksanakan pembimbingan, pembelajaran dan pengembangan Potensi Akademik maupun Non Akademik secara optimal sehingga menghasilkan peserta didik yang berprestasi.
2)      Pembekalan ketrampilan dan kedisiplinan supaya mandiri.
3)      Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien
4)      Melaksanakan KTSP yang efektif sesuai dengan kondisi sekolah
5)      Mengembangkan manajemen kelembagaan berdasarkan MPMBS.
C.             Sistem Pendidikan Satuan Pendidikan SMA GAMA                                           Yogyakarta
           Sistem pendidikan SMA GAMA adalah bagian dari satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan ketrampilan siswa, dengan tujuan agar siswa dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sistim pendidikan SMA merupakan salah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu sama lain untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan di SMA. Sistim pendidikan SMA GAMA menggunakan sistim semester. Sistim semester ini di harapkan mampu lebih efektif dan lebih baik dari sistem pendidikan SMA tahun sebelumnya.
D.           Kurikulum Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam rangka kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pad setiap mata pelajaran dan setiap aturan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdsarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL). Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian internal dan struktur kurikulum.
Isi kurikulum SMA harus memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan bahan pelajaran sebagai berikut: Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia, Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Geografi, Sejarah, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Seni, dan Bahasa Inggris. Berbeda dengan kurikulum di SMK, kurikulum di SMK tidak ada mata pelajaran sains (Biologi, Kimia, Fisika)
SMA dapat menambah mata pelajaran sesuai keadaan lingkungan dan ciri khas SMA yang bersangkutan dengan tidak mengurangi kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum yang dipakai oleh SMA GAMA , khususnya kelas X, XI IPS dan XI IPA sudah memakai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari 13 mata pelajaran, muatan lokal, pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah dan materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang sudah ada.
 Sedangkan untuk pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri.Jam pembelajaran untuk setiap pelajaran dapat dialokasikan seperti tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam pelajaran adalah 1 x 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun (dua semester) adalah 34-38 minggu. Adapun tabel mengenai struktur kurikulum untuk kelas  X, XI IPA, dan  IPS adalah sebagai berikut:
Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X
Komponen
Alokasi Waktu
Semester 1
Semester 2
A.      Mata Pelajaran


  1. Pendidikan Agama
2
2
  1. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
  1. Bahasa Indonesia
4
4
  1. Bahasa Inggris
4
4
  1. Matematika
5
5
  1. Fisika
3
3
  1. Biologi
3
3
  1. Kimia
3
3
  1. Sejarah
1
1
  1. Geografi
2
2
  1. Ekonomi
3
3
  1. Sosiologi
2
2
  1. Seni Budaya
2
2
  1. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2
2
  1. Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
  1. Keterampilan / Bahasa Asing
2
2
B.      Muatan Lokal
3
3
C.      Pengembangan Diri
2*)
2*)
Jumlah
47
47

     2*) Ekuivalensi 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA
Komponen
Alokasi Waktu
Kelas XI
Kelas XII
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
A.     Mata Pelajaran




1.      Pendidikan Agama
2
2
2
2
2.      Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3.      Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4.      Bahasa Inggris
4
4
4
4
5.      Matematika
5
5
5
5
6.      Fisika
6
6
6
6
7.      Biologi
4
4
4
4
8.      Kimia
5
5
5
5
9.      Sejarah
1
1
1
1
10.  Seni Budaya
2
2
2
2
11.  Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2
2
2
2
12.  Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
2
13.  Keterampilan / Bahasa Asing
2
2
2
2
B.     Muatan Lokal
2
2
2
2
C.     Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
2*)
Jumlah
45
45
45
45

2*) Ekuivalensi 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPS
Komponen
Alokasi Waktu
Kelas XI
Kelas XI
Smt 1
Smt 2
Smt 1
Smt 2
A.    Mata Pelajaran




1.      Pendidikan Agama
2
2
2
2
2.      Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
2
3.      Bahasa Indonesia
4
4
4
4
4.      Bahasa Inggris
4
4
4
4
5.      Matematika
5
5
5
5
6.      Geografi
4
4
4
4
7.      Ekonomi
5
5
5
5
8.      Sosiologi
4
4
4
4
9.      Sejarah
3
3
3
3
10.  Seni Budaya
2
2
2
2
11.  Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
2
2
2
2
12.  Teknologi Informasi dan Komunikasi
2
2
2
2
13.  Keterampilan / Bahasa Asing
2
2
2
2
14.  Muatan Lokal
2
2
2
2
15.  Pengembangan Diri
2*)
2*)
2*)
2*)
Jumlah
45
45
45
45

2*) Ekuivalensi 2 jam pembelajaran


E.      Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan (Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab masing-masing unsur)
1)      Kepala Sekolah
a.       Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah mengarahkan semua aparat bawahannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
b.      Administrator
Sebagai pelaksana tata laksana sekolah agar berjalan lancar dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kurikulum dan pengembangannya, administrasi sekolah serta penerima dan pelaksana instruksi dari atasan.
c.       Supervisor
Sebagai pengawas dan pembimbing guru-guru, karyawan, dan siswa sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
d.      Dalam kaitannya dengan kegiatan PPL, kepala sekolah mempunyai tugas, antara lain menerima praktikan yang akan ber-PPL dan memperkenalkan kepada guru personil di sekolah, mengkoordinasikan kegiatan PPL yang akan berlangsung di sekolahnya, mempersiapkan dan menyelenggarakan program orientasi, memberikan kesempatan kepada praktikan untuk memperoleh pengalaman yang diperlukan, serta memantau pelaksanaan PPL.
2.   Wakil Kepala Sekolah
Dalam membantu kepala sekolah, terdapat bidang-bidang tersendiri dari wakil kepala sekolah, yaitu:
1)      Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
2)      Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
3)      Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
4)      Wakil kepala sekolah bidang hubungan kerjasama dengan masyarakat
3.   Koordinator Bimbingan dan Penyuluhan (BP)
Koordinator bimbingan dan penyuluhan mempunyai tugas utama menyusun program bimbingan, penyuluhan dan bimbingan karir pada khususnya, serta mengkoordinir bimbingan dan penyuluhan bimbingan karir.
4.   Guru
Guru merupakan tenaga edukatif yang mempunyai tugas administrasi dan tugas mengajar meliputi:
1.      Wali kelas
2.      Guru jaga
3.      Pengelola perpustakaan
4.      Pengelola laboratorium
5.   Rentang Tugas Tata Usaha SMA GAMA
1.   Kepala Sub bagian Tata Usaha Sekolah
Kepala Sub bagian Tata Usaha Sekolah membagi tugas kegiatan tata usaha, menyusun keuangan sekolah, pengurus pegawai, pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha.
2.   Wakil Ketua Subbagian Tata Usaha
Tugasnya membantu pelaksaaan tugas-tugas kepala subbagian tata usaha pada saat berhalangan hadir.
3.   Urusan Kesiswaan
Urusan Kesiswaan mempunyai tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi siswa.
4.   Urusan Kepegawaian
Urusan Kepegawaian mempunyai tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi pegawai.

F.            Sumber Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Sumber daya manusia di SMA GAMA terdiri dari berbagai lingkup yang memiliki perannya masing-masing. Dari kepala sekolah, guru, staf karyawan, hingga siswa sendiri. Uraian sumber daya manusia SMA GAMA ini dapat dilihat pada lampiran.
G.           Siswa Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Tahun ini, SMA GAMA mengalami penurunan dari segi kuantitas siswa. Pada tahun ajaran 2013/2014, SMA GAMA mempunyai satu kelas untuk kelas X. Sementara itu ada tiga kelas untuk kelas XI, yaitu kelas XI IPA, XI IPS1, dan XI IPS2. Sedangkan untuk kelas XII, SMA GAMA memiliki dua kelas, yaitu XII IPA, XII IPS. Perincian jumlah siswa pada tahun ajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut:
Kelas
Jumlah siswa putra
Jumlah siswa putri
Jumlah
X A
14
9
23
X B
14
6
20
XC
12
4
16
XI IPA
6
6
12
XI IPS
12
4
16
XII IPA
12
7
19
XII IPS 1
6
10
16
XII IPS 2
6
11
17



H.            Kondisi Fisik dan Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
SMA GAMA beralamat di Jalan Affandi Mrican No. 5 Sleman. Letak SMA Gama sangat dekat dengan jalan Affandi, sehingga mudah dijangkau. Meskipun letaknya di dekat jalan raya, suara bising kendaraan tidak akan mengganggu proses belajar mengajar karena letak kelas masih berada di dalam. Gedung SMA Gama berbentuk persegi dengan dua lantai. Di tengah-tengah terdapat sebuah bangunan berbentuk pendapa yang digunakan sebagai aula serbaguna. Gedung bangunan SMA Gama masih cukup bagus. Namun, akibat gempa yang melanda Yogyakarta beberapa waktu lalu, ada beberapa bagian dinding yang mengalami retak ringan.  Kondisi bangunannya permanen, kokoh dan berlantai keramik. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela, sehingga cahaya cukup mendukung proses belajar mengajar. Di tengah bangunan sekolah ditanami banyak tumbuh-tumbuhan yang menambah kesejukan, keindahan, dan kenyamanan lingkungan SMA Gama.
Halaman SMA Gama terbagi menjadi dua bagian. Bagian depan sekolah adalah halaman yang cukup luas, yang biasanya digunakan untuk upacara bendera dan kegiatan olahraga. Letak halaman ini di antara gedung sekolah dan kantor yayasan. Halaman yang kedua terletak di dalam lingkungan gedung sekolah. Halaman ini agak sempit, namun asri. Di halaman ini terdapat berbagai jenis tanaman hijau dan juga kolam ikan hias yang mengelilngi pendopo. Pagar sekolah terbuat dari besi, pagar ini terdapat di depan gedung sekolah sebagai pintu gerbang sekolah. Sedangkan di sekeliling gedung sekolah diberi pagar tembok. Kamar kecil di SMA GAMA terdiri dari kamar kecil guru dan kamar kecil siswa yang dibedakan antara putra dan putrid. Kamar mandi terawat dengan baik, kondisinya baik dan air yang mencukupi.

SMA GAMA memiliki satu kantin yang terdapat di sebelah tempat parkir guru dan karyawan. Kantin ini menyediakan jenis makanan kecil maupun makanan berat. Kantin di sekolah ini dikelola oleh pihak Yayasan.Setiap jenjang kelas memiliki 1 kelas X, 3 kelas XI, dan 2 kelas XII, sehingga jumlah kelas ada 6 ruang kelas. Ada pun ruang-ruang lain yang ada di SMA GAMA, antara lain:
a.       Ruang kepala sekolah                                   :1
b.      Ruang guru                                       :1
c.       Ruang tata usaha                               :1
d.      Ruang BK                                         :1
e.       Ruang piket                                       :1
f.       Perpustakaan                                     :1
g.      Aula                                                  :1
h.      Kantin                                               :1
i.        Lab.fisika                                          :1
j.        Lab.audiovisual                                 :1
k.      Lab. Bahasa                                      :1
l.        Ruang multimedia                             :1        
m.    Lab. Biologi                                      :1
n.      Lab. kimia                                         :1
o.      Ruang computer                                :1
p.      Dapur                                                            :1
q.      Toilet siswa                                       :4
r.        Toilet guru                                         :2
s.       Tempat parkir                                    :2
t.        Pos satpam                                        :1
u.      Gudang                                             :1
v.      UKS                                                  :1
w.    Ruang dinas jaga sekolah                  :1
x.      Ruang Rapat                                     :1
y.      Ruang Wakasek                                :1
z.       Mushola                                            :1





I.              Proses Belajar Mengajar SMA GAMA Yogyakarta
a.       Kegiatan guru secara umum
Kegiatan guru secara umum adalah mengajar di dalam kelas dimulai pada jam pelajaran pelajaran pertama sampai berakhirnya jam pelajaran, yaitu pada hari Senin sampai Sabtu dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 13.30 WIB , khusus hari Jumat dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 11.15 WIB. Selain mengajar ada beberapa guru yang ditugaskan untuk tugas piket secara bergantian setiap harinya. Guru piket bertugas untuk mengawasi ketertiban siswa. Bila ada siswa yang terlambat masuk sekolah maka harus melapor pada guru piket sebelum diizinkan masuk ke kelas oleh guru piket. Selain itu bila ada siswa yang izin tidak mengikuti pelajaran, pulang atau keluar dari lingkungan sekolah untuk suatu alasan maka harus melapor pada guru piket. Seandainya ada guru yang berhalangan untuk mengajar, guru tersebut aka menitipkan tugas pada guru piket untuk dikerjakan siswa dan kemudian dikumpulkan lagi pada guru piket.
b.      Kegiatan guru mata pelajaran
Kegiatan guru mata pelajaran adalah mengajar mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru. Adapun hasil observasi pada guru mata pelajaran dapat dilihat pada lampiran.
c.       Kegiatan siswa
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Tiga Maret Yogyakarta diadakan 6 hari seminggu, dari hari Senin hingga hari Sabtu. KBM umumnya dimulai pukul 07.00 WIB. Pada hari Senin- Kamis dan hari Sabtu, KBM berakhir pada pukul 13.30, pada hari Jumat KBM berakhir pukul 11.15 WIB.


J.             Fasilitas Pendidikan dan Latihan
Tersedianya sarana dan prasarana untuk lembaga pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA GAMA telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta tujuan pendidikan yang baik.  Adapun fasilitas yang menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:
a.       Keadaan ruang kelas
Ruang kelas dilengkapi dengan:
1.      Meja dan kursi guru
2.      Meja dan kursi siswa
3.      Papan presensi
4.      Papan pengumuman kelas
b.      Keadaan fasilitas belajar
Fasilitas belajar yang tersedia di dalam ruang kelas terdiri dari:
1.      papan tulis, berjumlah dua buah yang terletak di sebelah kanan dan kiri.
2.      kipas angin, lampu
c.       Alat penunjang pendidikan
1.      Peta
2.      papan presensi
3.      jadwal pelajaran
4.      foto pahlawan
d.      Sumber belajar
1.      Perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan satu unit kerja bagian integral dari lembaga pendidikan. Tujuan didirikan perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Demikian pula dengan perpustakaan SMA GAMA yang selalu memperbanyak perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan budaya membaca.Perpustakaan SMA GAMA menempati ruangan berukuran 8x12 meter. Ruangan ini dilengkapi dengan 2 unit komputer, 1 unit mesin ketik, 2 buah kipas angin, rak buku, meja baca. Di perpustakaan ini terdapat berbagai buku pelajaran, baik dari pemerintah maupun buku-buku yang dibeli dengan usaha sekolah. Di sini terdapat beberapa rak buku yang digunakan untuk meletakkan buku-buku koleksi perpustakaan. Buku-buku tersebut ditata sesuai jenisnya. Untuk mempermudah siswa dalam menemukan buku yang dibutuhkan, disediakan satu rak khusus untuk catalog buku. Di samping buku pelajaran, perpustakaan juga menyediakan Koran dan majalah.
Siswa SMA GAMA diperkenankan untuk meminjam buku yang diinginkan kepada petugas perpustakaan. Apabila buku yang dipinjam tersebut terlambat dikembalikan, maka siswa akan mendapat denda sebesar Rp 100, 00 per hari untuk setiap buku.
2.   Laboratorium
         SMA GAMA mempunyai empat laboratorium, yaitu laboratorium Kimia, Fisika, bahasa dan Biologi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Laboratorium SMA GAMA dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memungkinkan siswa untuk mengikuti perkembangan teknologi. Laboratorium yang sangat memadai memungkinkan siswa dapat menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang sesungguhnya.
3.   Ruang Media
        Ruang media yang dimiliki cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas lengkap seperti TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD proyektor, OHP. Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-contoh yang divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Pembelajaran pun bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan siswa dari rasa bosan.
4.    Mushola
      Mushola di SMA GAMA digunakan oleh semua siswa, guru dan karyawan. Mushola ini terletak di sebelah gudang dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan cukup sederhana.
5.      Bimbingan dan Konseling
   Salah satu tujuan diadakan layanan bimbingan dan konseling adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani dan rohani sehingga perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.
5.         UKS
  UKS dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Selain itu, SMA GAMA juga menyediakan fasilitas berupa klinik yang bernama GAMA SISWA MEDIKA. Klinik akan melayani semua siswa, guru, maupun karyawan yang sedang sakit tanpa dipungut biaya. UKS memiliki peraturan yang harus dijalankan, tata tertib UKS sebagai berikut:
1)            Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam UKS tanpa seijin guru piket/ petugas UKS.
2)            Siswa yang masuk UKS harus berpakaian resmi (seragam sekolah ) dan alas kaki/ sepatu dilepas waktu naik tempat tidur.
3)            Siswa tidak diperkenankan bersenda gurau sewaktu berada di dalam ruang UKS.
4)            Siswa tidak makan dan minum di dalam ruang UKS.
5)            Siswa tidak meninggalkan ruang UKS sebelum lapor dengan petugas UKS.
6)            Alat-alat yang tersedia di dalam ruang UKS digunakan sesuai peraturan yang berlaku.
7)            Jika merusakkan alat-alat yang tersedia di ruang UKS melapor kepada guru piket/ petugas UKS.
8)            Setelah selesai menggunakan alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula.
9)            Dilarang membuang sampah dan mengotori di dalam ruang UKS.
10)        Siswa meninggalkan ruang UKS dengan tertib.
11)        Siswa yang melanggar tata tertib akan mendapatkan sanksi yaitu : tidak boleh masuk ruang UKS.
12)        Tata tertib yang belum tercantum akan ditentukan kemudian.
K.           Majelis Sekolah / Dewan Komite / Komite Sekolah
Komite sekolah berfungsi sebagai pendorong, motor penggerak kerja sama, penampung dan penganalisa serta penggalang dana di luar kewajiban pokok siswa dalam rangka penyelenggara pendidikan yang bermutu. Komite sekolah berperan sebagai pemberi pertimbangan, pendukung, dan pengontrol pelaksanaan pendidikan di sekolah.Komite SMA GAMA Yogyakarta ini bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hirarki dengan lembaga pemerintahan maupun swasta manapun. Komite SMA GAMA Yogyakarta merupakkan badan pengelola peningkatan mutu dan potensi pendidikan di SMA GAMA Yogyakarta. Berdirinya komite sekolah SMA GAMA pada tanggal 12 Juli 2003. Komite sekolah SMA GAMA Yogyakarta bertujuan:
a.       Mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat untuk melahirkan kebijakan operasional dan program kerja sekolah.
b.      Menciptakan suasana yang demokratis dan dapat dipertanggungjawabkan dalam penyelenggaraan, pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah.
c.       Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah.

L.            Hubungan antara Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta Dengan instansi lain
Hubungan antara SMA GAMA dengan pihak lain merupakan sebuah sinergi yang saling memberi manfaat. Sinergi ini berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah di masa yang akan datang. Hubungan ini tercipta karena adanya ikatan saling percaya dan memang harus dijaga agar dapat mendukung tercapainya tujuan sekolah:
a.   Hubungan dengan Sekolah lain
      SMA GAMA selalu melakukan rapat MGMP antar guru mata pelajaran se-Kabupaten Sleman, sedangkan hubungan persahabatan antarsekolah biasanya dapat terjalin melalui kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah, misalnya pertandingan olahraga, pentas seni, dan lain-lain.
b.   Hubungan dengan Perguruan Tinggi
      SMA Gama membuka kesempatan bagi perguruan tinggi untuk bekerja sama, antara lain dengan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai tempat melakukan kegiatan PPL.
c.       Hubungan Sekolah dengan Kantor Dinas Pendidikan Nasional
1)      Sekolah menyerahkan laporan rutin setiap bulan, triwulan, dan tahunan kepada Dinas Pendidikan Nasional.
2)      Supervisor dari Dinas Pendidikan Nasional kepada sekolah dan guru.
3)      Mengadakan rapat kerja dengan pejabat Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah.



M.           Usaha – Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan
Untuk memperbesar prosentase kelulusan siswa di akhir tahun, SMA GAMA memberikan pelajaran tambahan bagi kelas XII sebagai persiapan menghadapi ujian akhir. Latihan – latihan soal yang terbaru dapat mengasah kemampuan siswa sehingga nantinya diharapkan mereka siap dan mampu menghadapi ujian akhir nasional. Selain itu, siswa – siswi SMA GAMA  memperoleh pelajaran bahasa Jawa. Ini diharapkan dapat mengajak siswa untuk menghargai dan melestarikan budaya daerah. Selain itu, pada sore hari dilaksanakan pada pukul 14.15 – 15.45 WIB untuk mata pelajaran.




















BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN

A.           Kegiatan Pembelajaran
Menurut praktikan, Program Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu proses belajar dimana praktikan diberikan kesempatan untuk  mengembangkan kemampuannya sebagai seorang calon pendidik. Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, praktikan harus melakukannya dalam beberapa tahap, yaitu :
1.      Observasi Aktifitas Guru di Kelas
               Sebelum memulai praktek mengajar di kelas, praktikan mengobservasi kelas ketika guru pembimbing sedang mengajar. Observasi terhadap aktivitas guru ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengetahui situasi kelas, karakteristik peserta didik, dan bagaimana cara mengelola kelas. Hal yang paling utama adalah praktikan melihat dan mengamati secara langsung bagaimana guru melaksanakan kegiatan mengajar. Praktikan mengamati metode apa yang digunakan oleh guru, bagaimana cara guru menarik perhatian siswa, memberikan motivasi kepada peserta didik, melihat secara langsung situasi kelas yang nantinya akan menjadi tempat untuk berpraktek, bagaimana hubungan guru dengan peserta didik dan bagaimana guru mengelola kelas menciptakan suasana belajar yang lancar.
               Dengan demikian praktikan memiliki gambaran bagaimana cara mengajar yang tepat untuk kelas tertentu. Karena setiap kelas memiliki perlakuan yang berbeda.Dengan observasi ini praktikan sekiranya tidak mengikuti tindakan-tindakan guru yang kurang tepat, yang dapat memancing keributan, tidak konsentrasi di kelas, dan hal lainnya yang tidak menunjang sistem belajar mengajar.
   Kegiatan observasi untuk kelas X dilakukan sebanyak 3 kali, yaitu di ruang kelas XA sebanyak 1 kali dan di ruang kelas XB sebanyak 1 kali dan kelas XC sebanyak 1 kali. Berdasarkan hasil observasi, praktikan dapat menyimpulkan bahwa metode yang digunakan guru adalah metode ceramah, eksperimen, tanya jawab aktif, dan diskusi kelompok. Pada bagian awal dari proses belajar, guru mengabsen terlebih dahulu kehadiran seluruh peserta didik, dan meminta peserta didik untuk tenang supaya siap untuk belajar. Saat proses belajar mengajar dimulai, guru selalu aktif melibatkan siswa untuk dapat memahami materi.
               Guru selalu memberikan umpan berupa pertanyaan yang merangsang siswa untuk berpikir sehingga tidak ada waktu untuk siswa bermain atau tidak fokus terhadap pelajaran. Penggunaan bahasa yang digunakan oleh guru cukup dimengerti peserta didik, namun suara dan intonasi guru kurang terdengar jelas dalam arti terlalu lembut sehingga membuat peserta didik bingung dan tidak mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh guru.Di dalam kelas, guru berusaha membangun hubungan yang baik dengan peserta didik, guru tidak terkesan galak atau menyeramkan. Apabila ada siswa yang ribut pada saat pembelajaran, guru memandang dan menegur halus tetapi tidak berlangsung lama.  Pada saat penyampaian materi di kelas, guru lebih banyak menggunakan metode tanya jawab aktif untuk memancing siswa berani bertanya dan lebih terkesan komunikatif.
               Pada bagian penutup, guru memberi tugas rumah (PR) untuk dikerjakan oleh peserta didik.Secara keseluruhan kegiatan pembelajaran yang terjadi cukup santai dan pelan dalam artian materi yang diberikan terlihat sedikit saja yang disampaikan.Selain itu alokasi waktu dalam penyampaian materi melebihi dari alokasi waktu yang terdapat di silabus yang telah dibuat sehingga kurang sesuai dengan Silabus dan RPP yang sudah dibuat, karena guru kadang harus mengulang memberikan penjelasan sampai siswa benar-benar paham.Kegiatan pembelajaran yang terjadi lebih menitikberatkan pada penyelesaian soal yang mudah.Praktikan melakukan konfirmasi ke guru dari observasi yang dilakukan, ternyata guru memang sengaja menggunakan cara seperti di atas, karena mengingat jumlah peserta didik yang sedikit dan hampir keseluruhan peserta didiknya mempunyai daya tangkap yang sedikit kurang. Hanya beberapa saja yang  mampu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan menangkap soal – soal yang diberikan , sehingga pelajaran terkesan sangatlah mudah. Namun, peserta didik dapat mengikuti pembelajaran ini karena terkesan santai dan perlahan sehingga dapat diterima dan dapat dimengerti.
2.   Observasi Aktifitas Siswa
Kegiatan observasi terhadap aktivitas peserta didik di kelas bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi peserta didik terutama di kelas X. Hal ini sangat berguna bagi praktikan untuk persiapan dalam menghadapi peserta didik. Kegiatan observasi ini dilakukan dalam dua tahap :
a.       Observasi Peserta didik di dalam Kelas
Observasi kegiatan peserta didik di dalam kelas merupakan usaha praktikan untuk mengamati aktivitas di dalam kelas. Dengan mengamati tingkah laku secara langsung dalam mengikuti pelajaran, praktikan dapat mengetahui sejauh mana peserta didik dalam berkonsentrasi dan terlibat aktif  dalam proses belajar mengajar di kelas. Selain itu, praktikan juga mengamati metode mengajar apa saja yang disukai peserta didik. Sehingga pada waktu mengajar, praktikan dapat mempersiapkan metode mengajar yang sekiranya dapat meningkatkan minat belajar dan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Hasil dari observasi peserta didik di dalam kelas X adalah sebagai berikut :
1.    Pada saat bel pergantian jam pelajaran, sebagian besar peserta didik sudah berada di dalam kelas, namun ada pula beberapa yang masih di luar kelas baik di kantin maupun di toilet sampai guru masuk sehingga harus meminta salah satu teman untuk mencari temannya yang belum berada di kelas.
2.    Peserta didik tidak memiliki buku paket tetapi memiliki Lembar Kerja Siswa (LKS), sehingga terkadang guru menyuruh perwakilan untuk mengambil buku paket diperpustakaan dan guru masih perlu mencatat di papan tulis dan peserta didik cenderung mencatat. Namun ada beberapa peserta didik yang tidak mencatat sehingga guru harus memerintahnya untuk mencatat, bahkan ada yang belum sama sekali mengeluarkan buku pelajaran , ada juga yang lupa membawa buku pelajaran dan ada juga yang mengerjakan tugas lain pada saat penjelasan materi.
3.     Peserta didik terlihat antusias dan sangat bersemangat pada saat guru memberikan latihan soal dengan sistem poin yakni bagi peserta didik yang dapat mengerjakannya lalu ditunjukkan ke guru dan guru akan memberikan poin atau nilai.
b.    Observasi siswa di luar kelas
Obesrvasi peserta didik di luar kelas juga penting dalam mengamati sosialisasi dan tingkah laku peserta didik. Pada saat bel jam pelajaran maupun pada saat pergantian jam belajar pertama, praktikan melihat bahwa peserta didik tidak masuk ke dalam kelas melainkan ada beberapa yang ke toilet dan ke kelas lain untuk mengobrol dengan temannya dan ke kantin sehingga terkadang guru sampai ke kantin untuk menjemput peserta didik untuk masuk ke dalam kelas. Hal ini membuat jam mengajar guru menjadi tidak penuh, dan proses belajar menjadi kurang efektif. Pada jam pelajaran terkadang siswa dari kelas lain masuk ke dalam kelas yang bukan kelasnya. Hal ini membuat kondisi kelas yang akan menerima pelajaran menjadi kurang kondusif karena terpengaruh siswa dari kelas lain.
Pergaulan peserta didik di luar kelas beraneka ragam.Ada kelompok siswa yang sangat baik dalam pergaulan karena saling membantu dan saling belajar bersama.Ada kelompok yang suka membuat kegaduhan.Ada pula kelompok yang memiliki solidaritas yang tinggi. Pada waktu jam istirahat peserta didik pergi ke kantin, bahkan masuk ke kelas lain untuk mengobrol  dengan temannya, dan ada juga siswa yang pergi ke perpustakaan untuk browsing internet karena disediakan fasilitas internet di sekolah.
3.    Mengajar Bidang Studi ( Praktek Mengajar )
Sebelum mulai mengajar, praktikan melakukan beberapa persiapan – persiapan yakni sebagai berikut :
a.    Pembuatan Administrasi Kelas
Selama praktikan belum mengajar di kelas, praktikan mempersiapkan administrasi kelas berupa perhitungan minggu efektif, hari efektif, dan jam efektif untuk mata pelajaran fisika selama 2 semester. Perhitungan tersebut dibuat untuk memudahkan praktikan dalam menyusun Program Semester dan Program Tahunan, yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan silabus dan Pemetaan SK-KD. Silabus sendiri merupakan acuan praktikan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berfungsi untuk merancang pelaksanaan pembelajaran yang dikhususkan pada materi semester genap  kelas X. Dalam membuat RPP tersebut, praktikan mengkonsultasikannya kepada guru pamong dan agar menghasilkan RPP yang tepat dan sesuai dengan kondisi kelas dan kebutuhan belajar siswa.
b.    Persiapan Materi
Dalam mempersiapkan materi yang akan diajarkan, praktikan membaca beberapa macam buku paket Ekonomi khususnya buku Ekonomi kelas X terbitan erlangga dan tiga serangkai. Praktikan juga belajar menyelesaikan latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut. Hal ini dilakukan oleh praktikan agar praktikan menguasai materi yang akan diajarkan sehingga praktikan akan lebih merasa percaya diri, dengan demikian tidak menyebabkan miskonsepsi pada pemahaman siswa.
Selain itu, bila ada materi yang belum dikuasai, praktikan bertanya dan berdiskusi kepada sesama praktikan dan guru pembimbing serta dosen pembimbing.

c.    Perencanaan Evaluasi Pembelajaran
Untuk mengukur bagaimana kemampuan siswa dan pencapaian indikator-indikator hasil belajar tertentu yang telah ditetapkan, praktikan merencanakan evaluasi terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Alat evaluasi yang digunakan praktikan yaitu pertanyaan lisan selama pembelajaran di kelas, latihan soal, dan ulangan harian. 
d.   Kegiatan Belajar - Mengajar
Setelah melakukan persiapan – persiapan di atas, kemudian praktikan melakukan kegiatan mengajar di kelas.Selama masa PPL di SMA GAMA Yogyakarta, praktikan telah melakukan praktik mengajar sebanyak lebih dari 11 kali dengan 22 jam pelajaran. Praktikan diserahi untuk mengajar kelas XB, XC dengan materi Kebutuhan Pokok Manusia.Praktikan mengajar setiap hari Senin, dan sabtu. Praktikan pertama kali mengajar pada hari Sabtu 7 september 2013, pada jam pelajaran ke 3 -4 dan 5-6 di kelas XB XC. Pada saat awal mengajar,  praktikan menggunakan media power point dalam mengajar di kelas dan menggunakan metode eksperimen. Pertama kali masuk kelas praktikan merasa gugup, grogi, canggung, kurang percaya diri.Namun setelah beberapa kali mengajar praktikan merasa lebih siap untuk praktik mengajar, serta mulai dapat menguasai kondisi kelas dan akrab dengan siswa di kelas tersebut.
          Dalam melaksanakan kegiatan mengajar, praktikan menerapkan langkah-langkah sebagai berikut :
1)   Membuka Pelajaran (Pendahuluan)
Di awal pelajaran, praktikan membuka salam misalnya selamat pagi kemudian praktikan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa apabila praktikan mengajar di jam pertama. Praktikan tidak lupa selalu  mengabsen siswa yang hadir dengan membacakan nama satu per satu kemudian meminta siswa untuk mengangkat tangan apabila namanya disebut, hal ini dilakukan agar praktikan dapat mengenal dan menghafal nama-nama siswa sehingga dapat memperlancar proses tanya jawab pada saat pembelajaran. Pada pembukaan materi, praktikan bertanya mengenai pengetahuan awal siswa mengenai materi. Apakah sudah mempelajari materi pada jenjang sebelumnya (SMP) atau belum. Jadi praktikan berusaha memancing siswa untuk berpikir.
2)      Inti Pelajaran (Kegiatan Inti)
Kegiatan inti memuat langkah-langkah dalam menyampaikan materi. Praktikan berusaha menyampaikan materi sesuai dengan langkah-langkah yang tercantum dalam RPP dan dalam penyampaiannya praktikan berusaha menyampaikan materi secara runtut agar siswa tidak bingung mengikuti pembelajaran. Walaupun demikian, terkadang ada perubahan yang mesti dilakukan karena situasi kelas, misalnya waktu tidak sesuai dengan yang tercantum di RPP. Pada awal pembelajaran praktikan menggunakan media pembelajaran PowerPoint dan metode yang juga digunakan oleh praktikan adalah metode ceramah, dan tanya jawab, namun terdapat satu kali pertemuan yang menggunakan metode praktikum. Metode dan media yang digunakan ini disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
Berikut adalah jadwal mengajar yang telah dilakukan oleh praktikan selama melaksanakan PPL di SMA GAMA.
JADWAL PRAKTIK MENGAJAR
No.
Hari/Tanggal
Kelas
Materi
1.        
Sabtu, 7 September2013
XB
Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu  tentang apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
2.        
Sabtu, 7 September 2013
XC
Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu  tentang apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
3.        
Senin, 9 September 2013
XC
Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi, yaitu  tentang apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
4.        
Sabtu, 14 September 2013
XB
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
5.        
Sabtu, 14 September 2013
XC
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
6.        
Senin, 16 September 2013
XC
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
7.        
Sabtu, 21 September 2013
XB
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah               ekonomi.
8.        
Sabtu, 21 September 2013
XC
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah  ekonomi.
9.        
Sabtu, 28 September 2013
XB
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah               ekonomi.
10
Sabtu, 28 September 2013
XC
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah               ekonomi.

Ssenin, 30 September 2013
XC
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah               ekonomi.

3. Menutup Pelajaran (Penutup)
Di akhir pelajaran praktikan memberikan tugas kepada peserta didik biasanya berupa PR atau peserta ditugaskan untuk mencari dan memperlajari materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.
B.     Kegiatan Ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan pada sore hari sehingga praktikan belum dapat membantu untuk mendampingi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, praktikan juga masih mengikuti perkuliahan yang dilaksanakan pada siang hari sampai sore. Adapun ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh SMA GAMA
C.    Kegiatan Administrasi dan Pengelolaan Perpustakaan.
1.      Mendiagnosis Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa
Selain melaksanakan praktek mengajar, praktikan juga berusaha untuk mendiagnosis beberapa kesulitan belajar siswa pada kelas X. Adapun beberapa kesulitan belajar siswa antara lain :
a.    Kecerdasan intelektual yang dimiliki para siswa berbeda, sehingga hasil belajar yang dicapai pun berbeda. Dalam bidang studi fisika, kemampuan menganalisis, pemecahan masalah, penalaran, dan pemahaman konsep sangat menentukan hasil belajar para siswa. Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah, kemampuan analisis, penalaran, dan pemahaman konsep yang kurang cenderung akan mengalami kesulitan dalam belajar.
b.    Sikap afektif siswa terhadap pembelajaran
Siswa yang bersemangat ketika mengikuti pembelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah cenderung akan mencapai hasil belajar yang lebih baik, bila dibandingkan dengan siswa yang kurang bersemangat. Belum sikap beberapa siswa yang terkadang cuek dengan pembelajaran. Sikap afektif siswa ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain :
1)      Siswa belum terbiasa dengan pendekatan praktikan
2)      Situasi dan kondisi kelas yang tidak mendukung
3)      Metode praktikan mengajar yang tidak sesuai dengan kondisi siswa
4)      Ada ulangan mata pelajaran lain pada jam pelajaran berikutnya yang mengakibatkan siswa kurang fokus saat pembelajaran.
c.    Sensitifitas siswa (kepekaan)
Dalam situasi pembelajaran dan pemahaman materi sensitivitas sangatlah diperlukan, agar prestasi belajar yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun terkadang, ada beberapa peserta didik yang terkesan kurang peka dalam menghadapi pembelajaran yang dilakukan. Misalnya saja, tidak mencatat hal-hal yang penting, tidak mengerjakan soal-soal latihan, dan tidak mau bertanya baik kepada teman maupun guru jika merasa kesulitan. Inilah hal yang terkadang membuat siswa menjadi sulit memahami pelajaran. Suatu hal yang mungkin diremehkan, tetapi sangat besar pengaruhnya
2.    Analisis Hasil Evaluasi Belajar
Soal-soal yang dibuat atau yang diberikan kepada siswa biasanya untuk mengukur pemahaman dan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah, mengambar, dan konsep. Untuk soal ulangan harian dan remidi, praktikan membuat dan memberikan soal yang sama yaitubeberapa buah soal yang dianggap mampu mewaliki seluruh materi, dan mampu mengukur pencapaian hasil belajar.
1)   Klasikal
Secara klasikal daya serap diatas 50%%. Secara klasikal, dapat dikatakan tuntas.
3.    Media Pembelajaran
Pada penjelasan materi pengukuran dan angka penting praktikan menggunakan metode eksperimen dan media power point. Pada penjelasan materi mengenai dimensi praktikan menggunakan metode ceramah aktif dan diskusi.Untuk penjelasan materi mengenai vektor, praktikan menggunakan media simulasi berupa video dan PowerPoint serta handout yang disusun agar peserta didik lebih mudah memahami materi tersebut.
4.    Peta Kerawanan Kelas
Posisi tempat duduk peserta didik, sering berubah-ubah sehingga menyulitkan praktikan untuk membuat peta kerawanan kelas.Namun, praktikan sudah menghafal dan mengenal peserta didik yang membuat ulah dan hal-hal negatif lainnya. Peta kerawanan kelas di susun dengan melakukan pengamatan pada setiap peserta didik saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dari hasil pengamatan dikelas XA,XB dan XC terlihat kelompok yang pasif dan aktif. Beberapa hal yang mengganggu kelancaran KBM , diantaranya:
a.       Mengobrol dengan teman sebangku, bahan pembicaraannya diluar materi.
b.      Berteriak dan menyoraki temannya di dalam kelas, ini biasanya terjadi pada kelompok yang suka mengobrol di luar materi.
d. Kegiatan Administrasi
Dalam kegiatan PPL ini, praktikan tidak terlalu banyak dilibatkan dalam hal administrasi. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga administrasi di sekolah sudah cukup banyak. Akan tetapi, praktikan dan sesama praktikan yang lain membantu petugas administrasi yaitu mengetik data siswa, merekap data absen siswa, dan menjaga piket. Rekapitulasi Buku Harian dapat dilihat pada lampiran
e.    Tata Usaha dan Perpustakaan
No
Hari, Tanggal
Waktu
Kegiatan
1
Senin, 23 Juli 2013
09.45-11.50
Membantu merekap ulang data siswa-siswi angkatan baru.
2
Kamis 25 Juli 2013
07.30-11.00
Mengerjakan tugas dari peprpus. Menulis isi kolom pada buku perpustakaan dan menggaris buku hadir perpustakaan
3
Rabu 17 Juli 2013
09.00-11.00
Menulis nama siswa pada stopmap per kelas untuk keperluan petugas piket

f.     Kurikulum
No
Hari, Tanggal
Waktu
Kegiatan
1
Selasa, 16 Juli 2013
07.30-09.00
Tulis kalender akademik di papan.
2
Rabu ,17 Juli 2013
07.30-09.00
Menulis nama guru piket  dan wali kelas dipapan tulis di kantor guru

g.                                                                            Guru Keagamaan
No.
Hari, Tanggal
Waktu
Kegiatan
1.
Jumat, 19 Juli 2013sabtu  20 Juli 2013
08.00-12.00
Pembinaan agama untuk yang Non Islam selama bulan Ramadhan di Ruang Multimedia
2
Senin 19 Agustus 2013
07.15-08.30
Halal bi halal guru,karyawan, mahasiswa PPL dan siswa di lapangan sekolah

h.                                                                            Osis
No.
Hari, Tanggal
Waktu
Kegiatan
1.
Kamis, 18 Juli 2013
09.30-12.30
Kunjungan dan penyuluhan narkoba untuk MOS kelas X di Panti Rehabilitasi Maguwoharjo
2
Sabtu 17 Agustus 2013
07.15-08.30
Upacara HUT RI ke 68 di sekolah
3
Jumat 16 September 2013
09.30-11.00
Mengunjungi Museum di UGM bersama-sama dengan kelas X dan XI

D.    Kegiatan Lain-lain
Selama praktik PPL di SMA Tiga Maret Yogyakarta, praktikan ikut terlibat dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah, di antaranya:
1.      Melaksanakan tugas piket
Tugas piket dilaksanakan secara bergiliran bedasarkan jadwal kuliah masing – masing praktikan.Praktikan bertugas piket setiap hari selasa.
Hal – hal yang dilakukan praktikan dalam tugas piket lain :
a.    Membuka rak piket pada pagi hari biasanya pada pukul 06.30
b.    Mengucapkan selamat pagi pada setiap peserta didik yang datang sambil berjabat tangan.
c.    Mencatat peserta didik yang terlambat atau meninggalkan kelas di dalam buku piket dan di kertas yang sudah disediakan untuk guru di kelas
d.   Memberi izin kepada peserta didik yang sakit untuk masuk ke ruang UKS dan memberikan surat kepada peserta didik yang ijin untuk meninggalkan sekolah maupun untuk tidak mengikuti KBM.
e.    Memberikan tugas kepada peserta didik serta menjaganya jika ada guru pelajaran yang berhalangan hadir ke sekolah.
f.     Meminta absen pada tiap – tiap kelas apabila absen belum sampai di meja piket.
g.    Menerima surat masuk ke sekolah.
h.    Menerima tamu ataupun orangtua/wali dan menerima titipan untuk guru, karyawan ataupun siswa.
i.      Mengantarkan tamu yang ingin menemui kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, bagian TU, kurikulum atau BP dan yang lainnya ke ruangan yang dituju.
j.      Memanggil siswa atau warga sekolah yang dikunjungi oleh tamu atau orangtua/wali yang sudah diberikan ijin.
k.    Mengembalikan kunci piket.
2.      Mengisi Kelas Kosong
Pada setiap harinya , kegiatan belajar mengajar tidak selalu berjalan dengan mulus. Biasanya terdapat guru yang berhalangan hadir baik sakit, keluar kota sehingga membuat kegiatan belajar tersebut terhambat. Praktikan berusaha ikut andil dalam bagian tersebut.pada saat guru piket akan memberikan tugas kepada kelas yang kosong, praktikan berinisiatif untuk menunggu kelas tersebut agar kelas tetap terjaga dan tetap kondusif. Sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik oleh peserta didik dan dengan cara tersebut kelas yang tidak diajar oleh guru tidak mengganggu kelas lain.
3.      Berpartisipasi dalam Penyelenggaraan Administrasi Sekolah.
Selain mengajar, praktikan berpartisipasi dalam penyelenggaraan administrasi sekolah, yaitu :
a.    Membantu Administrasi Guru Pamong
Hal – hal yang dilakukan praktikan dalam membantu administrasi guru   pembimbing antara lain :
1.      Menyusun Pemetaan SK – KD
2.      Menyusun Silabus
3.      Membuat Perhitungan minggu efektif
4.      Menyusun Program Semester
5.      Menyusun Program Tahunan
6.      Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7.      Membuat Kisi-kisi soal kelas XB dan XC
8.      Membuat KKM Ekonomi  Kelas XB
9.      Menganalisis Hasil Ulangan Harian
            Administrasi Sekolah
            Hal – hal yang praktikan lakukan dalam berpartisipasi mengerjakan             administrasi sekolah adalah :
1.         Membantu guru piket melaksanakan tugasnya
2.         Membantu membuat kalender akademik pada papan whiteboard untuk keperluan akreditasi
3.         Membantu administrasi perpustakan (menggaris buku perpus)
4.         Membantu mengetik struktur organisasi kelas
5.         Membantu membuat daftar wali kelas pada papan whiteboard
6.         Mengikuti upacara bendera setiap hari senin jam 07.15-07.45
7.         Mengikuti upacara Hari Kemerdekaan RI
8.         Memberikan tugas pada kelas tertentu bila guru mata pelajaran berhalangan hadir .
9.         Melaksanakan tugas piket pada hari Selasa, dan menggantikan pada hari-hari lain bila ada mahasiswa PPL yang berhalangan.
10.     Berpartisipasi dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana pengajaran yaitu dengan memanfaatkan fasilitas yang ada di sekolah dengan semaksimal mungkin contohnya praktikan memanfaatkan perpustakaan yang ada di sekolah untuk meminjam buku yang diperlukan untuk mengajar selama PPL, memanfaatkan alat multimedia beserta alat-alat praktikum  ruang laboratorium untuk proses pembelajaran.
11.     Penyusunan laporan merupakan tugas wajib yang harus diselesaikan oleh praktikan setelah melaksanakan PPL. Praktikan mencoba menuliskan pengalaman yang telah diperoleh selama PPL dalam bentuk laporan. Pembuatan laporan ini sesuai dengan pedoman penulisan akhir PPL seperti yang sudah dijelaskan dan diberikan pada saat pembekalan tingkat Universitas. Sedangkan penulisannya mencakup kegiatan praktikan dari pembekalan di kampus, observasi, kegiatan mengajar, kegiatan yang lainnya, sampai pada saat penarikan.










BAB IV
REFLEKSI
A.    Manfaat PPL Bagi Praktikan

Dalam Program Pengalaman Lapangan, praktikan diharapkan mampu mengembangkan teori yang sudah diajarkan di kampus dan mengaplikasikannya saat mengajar secara langsung. Sebagai mahasiswa keguruan yang kemungkinan kelak menjadi seorang guru, Program Pengalaman Lapangan merupakan mata kuliah yang paling penting. Hal ini dikarenakan Program Pengalaman Lapangan merupakan fasilitas yang telah disediakan oleh kampus untuk mengaplikasikan semua teori yang telah dipelajari selama kuliah. Praktikan yakin bila semua kegiatan yang telah diikuti oleh praktikan selama Program Pengalaman Lapangan akan sangat berguna di kemudian hari, khususnya dalam bidang pendidikan. Selain itu, praktikan juga yakin bahwa mengikuti PPL adalah pengalaman yang sangat berharga untuk melatih dan mengembangkan diri untuk menjadi seorang guru.Di bawah ini merupakan penjabaran beberapa pengalaman berharga  yang diperoleh praktikan dalam mengikuti Program Pengalaman Lapangan selama tiga bulan di SMA GAMA. Beberapa pengalaman berharga yang diperoleh praktikan adalah sebagai berikut          :

a.                  PPL membantu praktikan untuk lebih mengerti lagi secara nyata melalui praktek mengajar tentang arti sebuah profesi guru. Praktikan menyadari bahwa menjadi seorang guru sangatlah sulit. Menjadi seorang guru tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Dalam prakteknya, menjadi seorang guru tidak hanya fokus terhadap kegiatan belajar mengajar, tetapi juga dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengolahan data, menyusun perencanaan pengajaran yang matang dan tepat sasaran, membuat soal ulangan, membuat analisis hasil ulangan dan membuat analisis hasil ujian. Selain itu, seorang guru juga harus memiliki kemampuan yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dalam pengajaran, misalnya menjadi petugas administrasi sekolah, menjadi petugas piket, ikut berpartisipasi mengembangkan sekolah, melaksanakan tugas sesuai dengan jabatannya (misalnya sebagai wakasek kurikulum), memberikan perhatian kepada siswa/i, dan masih banyak lagi tugas lain yang wajib diselesaikan oleh guru.
b.                 Melalui PPL, praktikan juga menyadari bahwa siswa/i memiliki karakter yang berbeda-beda. Sangatlah sulit untuk memahami karakter para siswa yang jumlahnya tidaklah sedikit. Ini merupakan salah satu tugas seorang guru untuk dapat memahami karakter setiap siswanya. Dengan demikian, seorang guru dapat menentukan metode yang tepat untuk diterapkan di dalam kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya, seorang guru juga harus merancang model pembelajaran agar siswa aktif selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini memerlukan analisis metode yang paling sesuai untuk diterapkan selama proses pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh para siswa dan siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran, khususnya dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
c.                  Seorang guru juga diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan para guru lainnya maupun dengan para siswa/i. Tidak hanya mampu berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan materi, tetapi juga berkomunikasi dengan baik di luar kegiatan belajar mengajar.
d.                 Untuk menjadi seorang guru, tidak hanya membutuhkan bakat yang sempurna. Seorang guru juga memerlukan usaha keras untuk menjadi seorang guru yang baik dan profesional serta pengalaman mengajar yang cukup banyak. Hal ini bertujuan agar seorarang guru dapat belajar dari pengalamannya dan memperbaiki kekurangannya. Praktikan sangat menyadari bahwa kualitas dan kemampuan mengajar praktikan dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi seiring berjalannya waktu.




B.     Hambatan yang dihadapi.
1.      Praktikan masih kesulitan dalam mengatur kelas dengan suasana kelas yang ramai.
2.      Para siswa kurang berkonsentrasi di dalam kelas, terutama setelah pelajaran Ekonomi.
3.      Terdapat siswa yang tertidur di dalam kelas.
4.      Motivasi setiap siswa yang berbeda-beda dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ada siswa yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti pelajaran dan ada juga siswa yang tidak memiliki motivasi untuk mengikuti pelajaran.
5.      Beberapa siswa menyontek selama mengerjakan soal latihan yang telah diberikan.
6.      Beberapa siswa masih suka mengobrol sendiri dan terkadang mengganggu teman sekelasnya.
7.      Beberapa siswa suka mencari perhatian dengan melakukan kegiatan yang terkadang mengganggu aktivitas kelas.
C.    Kelemahan Praktikan.
1.      Praktikan terkadang kurang menyiapkan diri dalam mempersiapkan materi ajar.
2.      Praktikan kurang bersikap tegas dalam menegur siswa yang mengganggu aktivitas pembelajaran.
3.      Praktikan masih kurang mampu mengatur waktu.
4.      Praktikan terkadang berbicara terlalu cepat dalam menyampaikan materi ajar.
5.      Praktikan masih bersikap kurang serius di dalam kelas.
6.      Praktikan terkadang masih kurang peduli terhadap siswa yang ribut sendiri di dalam kelas.
D.    Kelebihan Praktikan.
1.      Praktikan mampu bersosialisasi dengan baik.
2.      Praktikan menerapkan sistem diskusi kelas sehingga siswa menjadi aktif di dalam kelas.
3.      Praktikan mampu memahami masalah yang dihadapi para siswa, baik berkaitan dengan pelajaran maupun tidak.
4.      Praktikan mampu memberi motivasi pada para siswanya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5.      Praktikan memberikan tugas terstruktur yang dapat membantu para siswa dalam memahami pelajaran.
E.     Usaha untuk mengatasi kelemahan.
Usaha-usaha yang dilakukan oleh praktikan untuk mengatasi hambatan-hambatan dan memperbaiki kelemahan, antara lain :
1.      Praktikan melakukan konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing untuk mendapatkan saran dan kritik yang membangun dalam halnya RPP dan media pembelajaran lainnya.
2.      Praktikan berdiskusi dengan praktikan lain dan guru pamong untuk dapat bersikap lebih tegas di dalam kelas.
3.      Praktikan berusaha untuk menjelaskan materi pelan-pelan kepada para siswa.
4.      Praktikan berusaha menciptakan suasana belajar yang aktif, kondusif dan menyenangkan dengan menggunakan media ajar yang kreatif.
5.      Praktikan berusaha lebih mampu memperhatikan siswa yang mengganggu aktivitas pembelajaran dengan memberi teguran kecil.
6.      Praktikan berusaha membagi waktu kuliah dengan waktu untuk mempersiapkan diri untuk mengajar di dalam kelas.









BAB V
PENUTUP
  1. Kesimpulan
     Sebelumnya praktikan mengucapkan terimakasih SMA Gama Yogyakarta untuk memberikan kesempatan untuk Praktik pengalaman Lapangan PPL sehinga bias Praktik di SMA Gama Yogyakarta, walaupun ada banyak kekurangan dan kelemahan  bagi praktikan tetapi  manusia tidak luput dari  kekurangan dan keleman  serta  kesalahan  itu semua di maafkan.Dari  pengalaman selama PPL yang dilaksanakan selama Lebih kurang tiga bulan sejak tanggal 28  Juli 2013 sampai 5 Oktober 2013  kami menyimpulkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa PPL jika dilakukan dengan serius dan baik. Karena dengan adanya PPL mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman terutama pengalaman dalam kegiatan belajar dan mengajar sesungguhnya dan bagaimana cara menjadi guru yang berpotensi, berintegrasi dan propesional, dalam PPL inilah semua Teori-teori pernah didapatkan selama kuliah diterapkan secara langsung di sekolah.
                 Untuk menjadi seorang guru yang profesional tidak hanya dibuthkan kecerdasan intelegensi dan emosional saja, tetapi ada yang lebih penting, yaitu kecerdasan spritual yaitu bertindak sesuai dengan suara hati, karena tugas seorang guru bukan hanya menyampaikan materi saja, tetapi yang lebih penting dari semua itu adalah tugas sebagai pendidik yang memiliki peranan penting dalam membentuk jiwa peserta didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian luhur dan bertanggung jawab.
  1. Saran
1.    Bagi mahasiswa praktikan calon guru
a.       Bersikap aktif dalam melaksanakan tugas selain tugas mengajar seperti tugas piket dan tugas menjadi petugas upacara di sekolah
b.      Meningkatkan dan mengajar regu paduan suara untuk petugas upacara bendera agar upacara bendera menajdi lebih khidmat
c.       Menjaga sikap dan penampilan sebagai seorang guru
d.      Menjadi teladan bagi para siswa
e.       Mematuhi aturan di sekolah
f.       Menjaga hubungan baik dengan warga sekolah, baik guru, karyawan, sesama praktikan, dan siswa
g.       Tertib dan disiplin dalam melaksanakan kegiatan PPL
h.      Membaur dengan siswa dan bersikap terbuka
i.        Menjaga nama baik Universitas Sanata Dharma
2.    Bagi pihak Universias
a.       Dosen mengadakan kunjungan rutin ke sekolah untuk memantau secara langsung kegiatan mahasiswa
b.      Mengatur jadwal kuliah agar tidak terlalu mepet dengan pulang sekolah
c.       Memisahkan pelaksanaan PPL dan PBM, jangan dilaksanakan secara bersamaan
d.      Memberikan ketegasan bagi mahasiswa yang tidak tertib dan disiplin
3.    Bagi pihak SMA Tiga MaretYogyakarta
a.       Terbuka dengan mahasiswa mengenai tugas-tugas  yang harus dikerjakan
b.      Memberikan evaluasi mingguan kepada mahasiswa untuk menghindari kesalahan yang berulang
c.       Memberikan sanksi yang tegas bagi siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah
d.      Praktikan sebaiknya dijelaskan secara rinci tugas-tugas yang harus dilakukan selama PPL di sekolah.

      Dalam penulisan laporan ini sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu menyusun laporan ini sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan, Semoga Tuhan YesusMemberkati dan  membalas jasa baik Bapak, Ibu Guru, Dosen dan semua pihak yang mendukung kegiatan PPL ini  bias bermanfaat bagi kami  semua.saya mohon maaf dari segala kekilafan saya, akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga Tuhanselalu melimpahkan rahmat dan karunianya untuk kita semua,  Amin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!