Selasa, 18 Februari 2014

ASAL MULA NAMA PAPUA





          Pulau terbesar di Pasifik Barat Daya yang disebut Niew Guinea atau  New Guinea terdiri dari dua bagian. Belahan Timur di sebut Papua Niguni (PNG), sedangkan belahan Barat adalah propinsi Papua yang merupakan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
          Perjalanan armada laut Portogis dari Malaka ke Maluku pada tahun 1511-1512 Irian dengan sebutan “Os Papuas” atau juga “Ilha de Papo Ia” sebutan tersebut diambil dari bahasa melayu kuno “Papuwah” yang berarti “orang hitam berambut keriting”. Pada tahun 1522 Fransisco Sarrao (Portugis)  mengunjungi maluku dan menyebut nama yang sama yang disebut d’abreau. Demikian juga Don Jorge de Meneses dari Portugis melewati rute yang sama dan menamakannya Papua.
          Sesudah Portugis datang ke Maluku, beberapa tahun kemudian orang Spanyol menjejakan kakinya di Maluku. Neuva Guinea (Portugis), Niew Guinea (Belanda) dan New Guinea (Inggris), berasal dari bahasa Spanyol Nova Guinea yang diberikan oleh pimpinan armada laut Spanyol, Ynigo Ortis de Retes, yang mendapat perintah dari Gubernur Spanyol di Tidore untuk melakukan perjalanan ke Meksiko di Panama antara tahun 1526-1527. Pada saat itu ia singgah sebentar di pantai utara Irian dan memberi nama pulau itu Nova Guinee. Nama itu diberikan karena melihat penduduk asli Papua mirip dengan penduduk yang ada di Guinea yang terletak di pantai barat Afrika.
          Nama “Papua” kemudian berganti menjadi “Irian” . Nama itu diambil dari bahasa Biak Numfor “Iryan” yaitu “rumput kecil yang tumbuh di batu cadas”. Dalam rangka perjuangan mengintegrasikan daerah ini dengan Republik Indonesia maka nama Irian dipakai sebagai akronim politik yang berarti “Ikut Republik Indonesia Anti Nederland”. Akronim ini dibuat oleh sejumlah pemuda yang mengikuti pendidikan pamong praja di kota Nica (sekarang Kampung Harapan Jayapura) sebagai simbol persatuan melawan Belanda. Nama itu dipublikasikan oleh Marcus Kaisepo dalam surat kabar penyuluh yang terbit di Brisbane (Hobart, Australia) pada 8 september 1945, dalam tulisan yang berjudul “Papau atau Irian”.

                                            Peta Papua


Nama Irian dipopulerkan Frans Kaisepo, mantan gubernur Irian Barat, semasa pepera dalam konfrensi malino, Sulawesi Selatan, pada 15 juli 1946 sebagai pengganti nama Papoea. Di kemudian hari, nama Irian menjadi persoalan politik karena dianggap meneliminasi eksistensi orang Papua sebagai sebuah etnis bahkan sebuah bangsa yang berbeda secara antropologis maupun kultural dengan wilayah Indonesia yang lain.


                                                                                                 Numbay 10-08-2013
                                                                                                         By.Amo.Pigai

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!