BAB I
PENDAHULUAN
Dari
sejarah perjuangan bangsa Indonesia, guru merupakan salah satu elemen pejuang
tanpa jasa yang berkarir dibidang kependidikan, yang mencairkan segala aspirasi
pengetahuan lewat teori maupun materi, Sehingga komponen yang di dasari oleh pencernaan sikap dan perilaku
adalah adaptasi karya guru. Dalam hal ini sebuah usaha untuk mencerdaskan
kehidupan bangsa yang merupakan daya efektivitas pendidikan yang telah
melahirkan konsepsi profesionalitas oleh pejuang tanpa tanda jasa. Tentu saja jawaban dari semua pertanyaan
itu adalah nilai yang terakomodir untuk menyampaikan gagasan yang berupa ilmu
pengetahuan dan konteks berpikir kepada generasinya. Dalam falsafah pancasila
yang disebutkan dalam sila ke-2 telah menyesuaikan makna yang dimana tuntutan
tersebut adalah pendidikan akan menciptakan kader-kader bangsa yang beradab.
Sehingga pendidikan merupakan proses yang berlangsung seumur hidup serta
mempunyai tujuan untuk membentuk kepribadian anak didik menuju perkembangan
yang optimal akan produktifitasnya kader-kader bangsa untuk memenuhi tuntutan
jaman.
Dalam
hal ini, telah melahirkan asas kedewasaan diri bagi calon seorang guru yang
profesional terhadap proses pencarian profesinya. Sehingga pelaksanaan Praktek
Pengamalan Lapangan (PPL) yang merupakan
bagian dari perkuliahan yang harus dilalui atau dilaksanakan oleh mahasiswa
dalam mengaplikasikan teori yang telah didapat di bangku perkuliahan. Oleh
karena itu, khususnya Perguruan Tinggi Suasta yang bergerak dibidang kependidikan yang mana pada status sebagai pengelola pendidikan pada profesi keguruan atau dikenal dengan Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Telah
melahirkan mahasiswa yang mandiri dengan pengalaman pengajaran yang memadai sebagai bekal masa depannya. Praktek
Pengalaman Lapangan (PPL) ini telah terjadwal pada sebuah tempat yang obyektif.
A. Arti,
Tujuan , dan status Program
Pengalaman Lapangan
1. Arti
Program Pengalaman Lapangan
Program
Pengalaman Lapangan (PPL) adalah suatu program yang dirancang untuk melatih para calon guru agar
menguasasi kecakapan keguruan secara lengkap dan terintegrasi. Program ini meliputu latihan
pembelajaran dan latihan melaksanakan tugas-tugas kependidikan selain
pembelajaran.
PPL
merupakan muara dari seluruh program
pendidikan prajabatan guru. Oleh karena itu pelaksanaan PPL dilakukan sesudah mahasiswa memperoleh bekal
yang memadai dalam berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru.
Kegiatan tersebut mencakup pembinaan kemampuan mengajar dan pembinaan
tugas tugas kependidikan di luar mengajar, PPL bertujuan membina dan membimbing
calon guru secara profesional, bertanggung jawab, dan disiplin sesuai dengan
tujuan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Tujuan
Program Pengalaman Lapangan
PPL Bertujuan agar
praktikan memiliki kompetensi berikut:
a.
Mengenal
lingkungan social sekolah secara cermat dan menjeluruh, meliputi aspek fisik,
tata administrative, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan.
b.
Menerapkan
berbagai kecakapan keguruan secara menjeluruh dan integerasi dalam situasi
nyata di bawah bimbingan Guru Pamong dan Dosen pembimbing PPL.
c.
Mengambil
Manfaat dari pengalaman ber-PPL agar semakin memiliki kecakapan keguruan secara
propesional.
3. Status
Program Pengalaman Lapangan
PPL Merupakan mata kuliah wajib lulus (WL) dengan bobot 2-6 sks, dan nilai final minimal C
4. Prasyarat
Mahasiswa
yang diperkenalkan melaksanakan
PPL adalah mahasiswa yang telah memenuhi Prasyarat berikut:
a.
Telah
mengikuti mata kuliah keahlian dan keterampilan ditingkat Fakultas berikut ini dengan nilai minimal C.
i.
Pengantar
Pendidikan
ii.
Psikologi
Belajar dan Pembelajaran
iii.
Dasar-dasar
Bimbingan dan Konseling
iv.
Psikologi
Remaja
v.
Manajemen
sekolah
b.
Sudah
mengikuti mata kuliah PBM berikut ini dengan nilai minimal C
i.
Perencanan
Pengajaran
ii.
Metodologi
Pengajaran
iii.
Evaluasi
Pengajaran
iv.
Pengantar
Mikro
c.
Telah
mengikuti beberapa mata kuliah yang
telah ditentukan oleh program studi yang bersangkutan
B. Tempat
Pelaksanaan Program Pengalaman Lapangan
PPL dilaksanakan di Sekolah Menenga Atas SMA GAMA Yogyakarta atau Yayasan SMA Gama sekolah swasta yang
diijinkan oleh Kanwil Depdiknas DIY
Pengurus Yayasan Gama , dan Kepalah Sekolah yang bersangkutan. Praktikan melaksanakan Program
Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Gama
Yogyakarta yang beralamat di Jalan Gejayan Mrican No. 5 Yogyakarta.No. 5,
Telp.(0274) 885264.
C. Waktu
Program Pengalaman Lapangan
PPL dilaksanakan dengan system bolok.
Pelaksanaan PPL dimulai pada waktu penyerahan
mahasiswa dari pihak Universitas Sanata Dharma kepada pihak sekolah pada
tanggal 13 Juli 2013, yang di terima
oleh kepala Sekolah Dra. Sun
Lestari dan bagian Humas di SMA Gama. Sedangkan penarikan dilakukan pada tanggal ….Oktober
2013.
D. Persiapan
Program Pengalaman Lapangan
1. Di
Kampus
Mahasiswa
yang diperkenankan melaksanakan PPL adalah
mahasiswa yang memenuhi tiga prasarat.
Pertama
mahasiswa telah mengikuti mata kuliah keahklian dan keterampilan di tingkat
fakultas yaitu Pengantar Pendidikan, Psikologi Belajar dan Pembelajaran, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling,
Psikologi Remaja, Manajemen Sekolah, dengan minimal nilai C. Kedua mahasiswa
telah mengikuti mata kuliah PBM yaitu Perencanaan Pengajaran, Metodologi
Pengajaran, Evaluasi Pengajaran, Pengajaran Mikro dengan nilai minimal C. Ketiga telah mengikuti mata kuliah yang telah
ditentukan oleh program studi yang bersangkutan.
Persiapan untuk PPL di kampus
dilakukan tiga kali dari jurusan Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi
yang di laksanakan 14 Juni 2013 bertempat di kampus Mrican Universitas Sanata
Dharma. Materi disampaikan oleh Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E.,M.Si. Yang
menyampaikan materi tentang proses
pelaksanaan dan KTSP. Setela itu dilanjutkan dengan seharing dari salah satu guru alumni Pendidikan
Ekonomi dan juga pembekalan khusus oleh
dosen Pembimbing masing-masing.Pembekalan kedua adalah pembekalan pelatian
Public Speaking yang dilaksanakan di Kampus
Mrican Ruang II/K.37 Universitas Sanata Dharma pukul 08.00- 15.00 WIB.
Materi yang dibawahkan oleh pak G. Sukadi dan itu sangat membantu berbicara di
depan kelas.Pembekalan ke tiga tingkat
Fakulas dan keguruan ilmu pendidikan
yang akan diterjunkan pada PPL Tahun 2013/2014. Pada kesempatan itu Ibu
Christiyanti, S.Pd., M.Pd. Selaku Koordinator PPL FKIP Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta memberikan pembekalan antara lain mata kuliah prasarat dan
mekanisme PPL serta menyampaikan agenda PPL semester Ganjil 2013/2014.
Rohandi,Ph,D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memeberikan pengarahan tentang
kekurangan-kekurangan pada PPL terdahulu sehingga diharapkan praktikan dapat
meminimalkan kekurangan-kekurangan tersebut.Setelah itu dilanjutkan oleh Bapak
Drs. C.Teguh Dalyono,M.S menyampaikan materi tentang Kurikulum 2013 baik untuk akan dilaksanakan di
sekolah-sekolah yang akan terjunkan mahasiswa PPL agar bias dapat menyesuaikan dengan Kurikulum
2013.
2. Di
Sekolah
Persiapan PPL sekolah diawali dengan penyerahan surat izin
ke SMA Gama Yogyakarta, surat itu diterima oleh Ibu Dra. Sun Lestari selaku Kepalah sekolah SMA Gama Yogyakarta beserta
Bagian Humas SMA Gama. Hari penyerahan
langsung menyambut baik oleh bagian Humas dan juga Kepala Sekolah yang menerima mahasiswa PPL yang mengantar surat izin. Penyerahan
mahasiswa PPL dari dosen-dosen pembimbing ke sekolah pada tanggal 28 Juli 2013
di ruang Rapat SMA Gama Yogyakarta. Dosen yang mewakili prodi Pendidikan
Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi adalah Bapak Y. M. V. Mundayen yang menyerakan
mahasiswa PPL kepada Pihak sekolah secara simbolis. Bersama dengan penyerahan
ke pihak sekolah mahasiswa praktikan juga diserakan kepada
masing-masing guru pamung yang akan membimbing mereka selama PPL di SMA
Gama Yogyakarta.
BAB II
HASIL OBSERVASI
A.
Sejarah Berdirinya SMA
GAMA Yogyakarta
Berdirinya SMA GAMA (Tiga Maret) bermula dari inisiatif beberapa
orang dosen UGM yang mengirim surat kepada Rektor UGM pada tanggal 20 Juni
1979, tentang pentingnya mendirikan SMA di areal kampus UGM karena daya tampung
sekolah di DIY saat itu sangat kurang. Tetapi niat baik tersebut mendapat
respon negatif dari rektorat. Hal tersebut tidak membuat surut semangat
dosen-dosen tersebut untuk tetap berjuang meneruskan cita-citanya. Upaya untuk
mendapat dukungan dari civitas akademika UGM pun terus dilakukan yaitu dengan
mengirim surat kepada 1315 dosen UGM saat itu. Upaya itu mendapat sambutan
positif, lebih dari 500 orang membalas; 98% mendukung bahkan 82 dosen mendaftar
untuk mengajar semua mata pelajaran.Kesulitan berikutnya adalah memperoleh
gedung untuk kegiatan belajar mengajar. Rektorat UGM tetap tidak mengizinkan
bangunan kampus UGM digunakan untuk kegiatan SMA. Semua SMA dan SMP
Negeri yang dihubungi juga tidak bisa membantu karena terbentur Peraturan
Mendiknas yang melarang digunakannya gedung SMA Negeri atau SMP Negeri untuk
penyelenggaraan sekolah swasta.
Pertengahan 1980 disebar undangan untuk membicarakan
tindak lanjut rencana mendirikan SMA. Bulan Juli 1980 diadakan rapat di FKH
UGM; dari 30 yang diundang hanya hadir 4 orang. Vakum selama 1 tahun; pada
bulan Juli 1981 penggagas SMA GAMA (Tiga
Maret) mengundang kembali dan yang hadir hanya 6 orang. Keenam orang ini
kemudian membentuk Satgas (task-force) untuk mendirikan yayasan dan Alm. Drh.
M. P. Eddy Muljono MSA.Ph.D (dosen Fak. Kedokteran Hewan UGM) menjadi ketuanya.
Setelah melalui rapat beberapa kali untuk menyusun landasan kerja, tujuan kerja
dan program kerja; maka pada 19 Desember 1981 lahirlah Yayasan Pendidikan GAMA
(YPG) lengkap dengan personalia yang berjumlah 12 orang dan anggaran dasarnya.
Pada tanggal 12 Januari 1982 beberapa orang Pengurus YPG
beraudensi dengan Rektor UGM dan memperoleh restu. Tanggal 13 Januari
1981 YPG dikukuhkan dengan akta notaries. Pada tanggal 3 Maret 1982
dengan sebuah Surat Keputusan Yayasan Pendidikan GAMA berdirilah SMA GAMA (Tiga
Maret). Tiga Maret merupakan tanggal yang penting bagi para penggagas SMA GAMA
(Tiga Maret) karena pada tanggal 3 Maret 1946 berdiri Balai Perguruan Tinggi
Kebangsaan Gadjah Mada yang merupakan cikal bakal Universitas Gadjah Mada. SMA
GAMA (Tiga Maret) tercatat sebagai Sekolah Swasta dengan Keputusan Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 23 Februari 1983 Nomor 018/C/Kep/I 83
dengan Nomor Data Sekolah DO2144009.
Masalah tempat menjadi masalah yang belum terpecahkan
meskipun SK pendirian SMA sudah dikeluarkan. Sempat timbul rasa pesimis namun
akhirnya atas kebaikan Ibu Sujamilah yang saat itu menjadi kepala sekolah SD
Catur Tunggal II di Kocoran (Jl. Kaliurang Km. 4,5) SMA GAMA (Tiga Maret)
dapat diselenggarakan dengan menempati SD Catur Tunggal II tersebut. Dengan
bermodalkan kemauan keras dan tekad; akhirnya pada tanggal 29 Juli 1982 SMA
GAMA (Tiga Maret) berdiri dan diresmikan oleh Bupati Kepala daerah Tingkat II
Sleman. Pada tahun ajaran yang pertama ini pendaftarnya mencapai 1200 orang
sehingga terpaksa di tes dalam dua gelombang ujian. Sangat melegakan melihat
antusias masyarakat menyambut SMA GAMA (Tiga Maret), dan hal itu semakin
menguatkan tekad para pendiri untuk terus memperjuangkan SMA GAMA (Tiga Maret).
Awal tahun 1983 YPG berhasil mengadakan kerjasama dengan
Yayasan Penelitian Pertanian Nasional dan memperoleh tanah seluas kira-kira
4500 meter persegi untuk membangun sekolah SMA GAMA (Tiga Maret). Tanah
tersebut berlokasi di Jalan Gejayan Mrican (Jl. Affandi sekarang). Dengan kerja
sama seluruh karyawan saat itu mulailah dibuka lahan yang saat itu masih
berwujud ‘alas.
Dengan modal
pinjaman dari bank, pembangunan SMA GAMA (Tiga Maret) dimulai dengan membangun
5 kelas, siswa kelas I masuk pagi sedangkan siswa kelas II masuk siang. Tahun
berikutnya (1984) dibangun 3 ruang kelas, dan tahun berikutnya ditambah 2 kelas
lagi sehingga sejak tahun 1986 seluruh siswa bisa masuk pagi.Pada tanggal 6
Januari 1986 status SMA GAMA (Tiga Maret) diakui dengan SK No
001/C/Kep/I/86. Dan tanggal 27 Desember 1990 berdasarkan Keputusan Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 349/C/Kep/I/1990 statusnya menjadi
disamakan. Berdasarkan Keputusan sidang Badan Akreditasi Sekolah Provinsi DIY
tanggal 9 Maret 2005 SMA GAMA (Tiga Maret) memperoleh akreditasi dengan
peringkat A. Peringkat tersebut tetap dipertahankan sampai sekarang. Sejak
tahun 2008-2009 SMA GAMA (Tiga Maret) juga mendapat kepercayaan menjadi salah
satu rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) Sekolah Standar Nasional
(SSN).
Pada usia yang ke-29 tahun ini (2011) SMA GAMA (Tiga Maret)
secara fasilitas fisik dan kurikulum sudah memenuhi kriteria sebagai sekolah
kategori mandiri dengan standar nasional. SMA GAMA (Tiga Maret) memiliki gedung
bertingkat dengan 18 ruang kelas, laboratorium IPA, laboratorium bahasa,
laboratorium komputer, lapangan olah raga untuk basket, volley dan futsal,
ruang musik, dan aula yang cukup luas. SMA GAMA (Tiga Maret) juga mempunyai
taman dengan tanaman hias yang dipelihara siswa dalam pelajaran keterampilan
pertanian untuk pertahankan ciri khas SMA GAMA (Tiga Maret).
SMA GAMA (Tiga Maret)
dikelola oleh Yayasan Pendidikan GAMA dengan susunan pengurus awal adalah
sebagai berikut:
Penasehat
|
: Prof. Dr. Ir. Triharso (dosen Fak. Pertanian UGM)
|
Ketua
|
: Drh. M. P. Eddy Muljono MSA.Ph.D (dosen Fak.
Kedokteran Hewan UGM)
|
Wakil Ketua
|
: Drs. Suhardi Sigit (dosen Fak. Ekonomi UGM)
|
Sekretaris I
|
: Drs. Suyadi Mulyono (dosen Fak. Filsafat UGM)
|
Sekretaris II
|
: Ir. Sri Widodo M.Sc. (dosen Fak. Pertanian UGM)
|
Bendahara I
|
: Ir. Murdijati Gardjito (dosen Fak.Teknologi Pertanian
UGM)
|
Bendahara II
|
: Drg. Sigid Prijono (dosen Fak. Kedokteran Gigi UGM)
|
Anggota
|
: -Sukismo S.H. (dosenFak. Hukum UGM)
|
|
-Ir. Soetojo Tjokrodihardjo (dosen Fak. Teknik
UGM)
|
|
-Dr. Sofyan Effeni MPA. (dosen Fak. Sosial dan
Politik UGM)
|
|
-Drs. H.J. Kusumanto (staf Gadjah Mada Univesity
Press)
|
|
-Drs. Susilo (dosen Fak. Biologi UGM)
|
|
-Moeljono Sigit Bc.Hk. (wiraswasta)
|
B.
Tujuan Pendidikan, Visi
dan Misi SMA GAMA Yogyakarta
1.
Tujuan Pendidikan SMA
GAMA Yogyakarta
a.
Tujuan Pendidikan
Nasional
Tujuan pendidikan nasional di Indonesia adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya.
Artinya, manusia beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi
pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan
rohani, kepribadian yang mantab dan mandiri, serta rasa tanggung jawab
kemasyarakatan dan kebangsaan. Sedangkan, tujuan pendidikan nasional
berdasarkan isi dari Undang- Undang Sisdiknas Pasal 3 dan penjelasan pasal 15,
yaitu:
a.
Meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b.
Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi
warga yang berakhlak mulia, sehat, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan
bertanggungjawab.
c.
Mengembangkan peserta didik agar memiliki wawasan
kebangsaan, memahami dan menghargai keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
d.
Mengembangkan potensi peserta didik agar memiliki
kepedulian terhadap lingkungan, dengan secara aktif turut memiliki kepedulian
terhadap lingkungan, dengan secara aktif turut memelihara sumber daya alam dan
melestarikannya.
b.
Tujuan Pendidikan di SMA
Dalam rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di
Indonesia, maka pemerintah melalui bidang pendidikan telah melaksanakan upaya
nyata yang barangkali tidak diketahui oleh pihak- pihak di luar lingkup
pendidikan.Peningkatan kualitas sumber daya manusia Indonesia diawali dengan
adanya peningkatan mutu pendidikan. Mutu pendidikan diawali dengan adanya
peningkatan mutu sekolah. Program peningkatan mutu sekolah bertujuan untuk
mengantisipasi perkembangan teknologi dan sosial yang selalu berkembang. Untuk
itu, perlu adanya penetapan tujuan sekolah yang dapat digunakan sebagai pijakan
pelaksanaan pendidikan
c.
Tujuan SMA GAMA Yogyakarta
1.
Meningkatkan prestasi akademik dan non-akademik
melalui pencapaian Nilai Ujian Akhir minimum rata-rata 7,50 dan prestasi di
bidang-bidang lain (Keagamaan, kesenian, olah raga dan karya ilmiah remaja).
2.
Memelihara lingkungan yang rindang, bersih, dan
sehat.
3.
Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bidang
komputer, trampil mengoperasi-kan komputer 75% dari jumlah peserta didik mampu
mengoperasikan Microsoft Office dan penguasaan Multimedia.
4.
Meningkatkan kemampuan peserta didik berkomunikasi
dalam berbahasa Inggris, 75% dari jumlah peserta didik mampu mengucapkan dengan
baik dan benar.
5.
Mengembangkan kedisiplinan dari seluruh komponen
sekolah (stakeholder) untuk membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh
sebagai dasar dalam setiap aktivitas serta sebagai aset sekolah.
6.
Pengembangan/peningkatan penghayatan terhadap
ajaran ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Agama) supaya lebih bijaksana dan
arif dalam bertindak.
d.
Visi SMA GAMA Yogyakarta
“Berdisiplin Tinggi, Berprestasi, Trampil, Kreatif
dan Berakhlak Mulia”.
Yang dimaksud
dengan visi tersebut adalah :
1)
Berdisiplin tinggi adalah warga sekolah harus
memiliki komitmen bersama untuk disiplin dan tertib dalam menaati peraturan dan
ketentuan yang berlaku.
2)
Berprestasi adalah adalah meningkatkan kualitas
pembelajaran yang efektif sehingga menguasi materi kurikulum dan menghasilkan
nilai ujian yang tinggi sehingga mampu bersaing dalam seleksi penerimaan
mahasiswa baru diperguruan tinggi favorit serta mempunyai prestasi non
akademik.
3)
Terampil adalah bisa melaksanakan tugas dengan
cepat, tepat dan benar.
4)
Kreatif adalah mampu memanfaatkan peluang yang ada
dan mengembangkan cipta, karya dan rasa.
5)
Berakhlak mulia adalah berkepribadian yang tangguh
berdasarkan iman dan takwa terhadap Tuhan YME.
e.
Misi SMA GAMA Yogyakarta
1)
Melaksanakan pembimbingan, pembelajaran dan
pengembangan Potensi Akademik maupun Non Akademik secara optimal sehingga
menghasilkan peserta didik yang berprestasi.
2)
Pembekalan ketrampilan dan kedisiplinan supaya
mandiri.
3)
Melaksanakan pembelajaran yang efektif dan efisien
4)
Melaksanakan KTSP yang efektif sesuai dengan
kondisi sekolah
5)
Mengembangkan manajemen kelembagaan berdasarkan
MPMBS.
C.
Sistem Pendidikan Satuan
Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Sistem pendidikan SMA GAMA adalah bagian dari satuan
pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan menengah yang mengutamakan
perluasan pengetahuan dan peningkatan ketrampilan siswa, dengan tujuan agar
siswa dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Sistim
pendidikan SMA merupakan salah satu keseluruhan yang terpadu dari semua satuan
dan kegiatan pendidikan yang berkaitan satu sama lain untuk mengusahakan
tercapainya tujuan pendidikan di SMA. Sistim pendidikan SMA GAMA menggunakan
sistim semester. Sistim semester ini di harapkan mampu lebih efektif dan lebih
baik dari sistem pendidikan SMA tahun sebelumnya.
D.
Kurikulum Satuan
Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Struktur kurikulum
merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik dalam
rangka kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pad setiap mata
pelajaran dan setiap aturan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdsarkan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL). Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian
internal dan struktur kurikulum.
Isi kurikulum SMA harus
memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan bahan pelajaran sebagai berikut:
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia,
Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Geografi,
Sejarah, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Seni, dan Bahasa Inggris. Berbeda
dengan kurikulum di SMK, kurikulum di SMK tidak ada mata pelajaran sains
(Biologi, Kimia, Fisika)
SMA dapat menambah mata
pelajaran sesuai keadaan lingkungan dan ciri khas SMA yang bersangkutan dengan
tidak mengurangi kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum yang dipakai
oleh SMA GAMA , khususnya kelas X, XI IPS dan XI IPA sudah memakai Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari 13 mata pelajaran, muatan
lokal, pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah dan materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang sudah ada.
Sedangkan untuk pengembangan diri bukan
merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri
bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri.Jam pembelajaran untuk setiap pelajaran dapat
dialokasikan seperti tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi waktu satu jam
pelajaran adalah 1 x 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun (dua semester)
adalah 34-38 minggu. Adapun tabel mengenai struktur kurikulum untuk kelas X, XI IPA, dan IPS adalah sebagai berikut:
Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas X
Komponen
|
Alokasi
Waktu
|
|
Semester
1
|
Semester
2
|
|
A.
Mata
Pelajaran
|
|
|
|
2
|
2
|
|
2
|
2
|
|
4
|
4
|
|
4
|
4
|
|
5
|
5
|
|
3
|
3
|
|
3
|
3
|
|
3
|
3
|
|
1
|
1
|
|
2
|
2
|
|
3
|
3
|
|
2
|
2
|
|
2
|
2
|
|
2
|
2
|
|
2
|
2
|
|
2
|
2
|
B.
Muatan
Lokal
|
3
|
3
|
C.
Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
47
|
47
|
2*) Ekuivalensi 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI
dan XII Program IPA
Komponen
|
Alokasi Waktu
|
|||
Kelas XI
|
Kelas XII
|
|||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt 1
|
Smt 2
|
|
A.
Mata Pelajaran
|
|
|
|
|
1.
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2.
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3.
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4.
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5.
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5
|
6.
Fisika
|
6
|
6
|
6
|
6
|
7.
Biologi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
8.
Kimia
|
5
|
5
|
5
|
5
|
9.
Sejarah
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12. Teknologi Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13. Keterampilan / Bahasa Asing
|
2
|
2
|
2
|
2
|
B.
Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
2
|
C.
Pengembangan Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
45
|
45
|
45
|
45
|
2*) Ekuivalensi 2 jam
pembelajaran
Struktur Kurikulum SMA/MA Kelas XI
dan XII Program IPS
Komponen
|
Alokasi Waktu
|
|||
Kelas XI
|
Kelas XI
|
|||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt 1
|
Smt 2
|
|
A.
Mata Pelajaran
|
|
|
|
|
1.
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3.
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4.
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5.
Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5
|
6.
Geografi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
7.
Ekonomi
|
5
|
5
|
5
|
5
|
8.
Sosiologi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
9.
Sejarah
|
3
|
3
|
3
|
3
|
10. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11. Pendidikan Jasmani,
Olah Raga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12. Teknologi Informasi
dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13. Keterampilan / Bahasa
Asing
|
2
|
2
|
2
|
2
|
14. Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
2
|
15. Pengembangan Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
45
|
45
|
45
|
45
|
2*) Ekuivalensi 2 jam
pembelajaran
E. Organisasi Sekolah Satuan Pendidikan
(Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab masing-masing unsur)
1)
Kepala Sekolah
a.
Kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah mengarahkan
semua aparat bawahannya untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
b.
Administrator
Sebagai pelaksana tata laksana sekolah agar
berjalan lancar dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kurikulum dan
pengembangannya, administrasi sekolah serta penerima dan pelaksana instruksi
dari atasan.
c.
Supervisor
Sebagai pengawas dan pembimbing guru-guru,
karyawan, dan siswa sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
d.
Dalam kaitannya dengan kegiatan PPL, kepala sekolah
mempunyai tugas, antara lain menerima praktikan yang akan ber-PPL dan
memperkenalkan kepada guru personil di sekolah, mengkoordinasikan kegiatan PPL
yang akan berlangsung di sekolahnya, mempersiapkan dan menyelenggarakan program
orientasi, memberikan kesempatan kepada praktikan untuk memperoleh pengalaman
yang diperlukan, serta memantau pelaksanaan PPL.
2. Wakil Kepala
Sekolah
Dalam membantu kepala sekolah, terdapat bidang-bidang
tersendiri dari wakil kepala sekolah, yaitu:
1)
Wakil kepala sekolah bidang kesiswaan
2)
Wakil kepala sekolah bidang kurikulum
3)
Wakil kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
4)
Wakil kepala sekolah bidang hubungan kerjasama
dengan masyarakat
3. Koordinator
Bimbingan dan Penyuluhan (BP)
Koordinator bimbingan dan penyuluhan mempunyai tugas
utama menyusun program bimbingan, penyuluhan dan bimbingan karir pada
khususnya, serta mengkoordinir bimbingan dan penyuluhan bimbingan karir.
4. Guru
Guru merupakan tenaga edukatif yang mempunyai tugas administrasi dan tugas
mengajar meliputi:
1.
Wali kelas
2.
Guru jaga
3.
Pengelola perpustakaan
4.
Pengelola laboratorium
5. Rentang Tugas Tata Usaha SMA GAMA
1. Kepala Sub bagian Tata Usaha
Sekolah
Kepala Sub bagian Tata Usaha Sekolah membagi tugas kegiatan tata usaha,
menyusun keuangan sekolah, pengurus pegawai, pembinaan dan pengembangan karir
pegawai tata usaha.
2. Wakil Ketua Subbagian Tata Usaha
Tugasnya membantu pelaksaaan tugas-tugas kepala subbagian tata usaha pada
saat berhalangan hadir.
3. Urusan Kesiswaan
Urusan Kesiswaan mempunyai tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi
siswa.
4. Urusan
Kepegawaian
Urusan Kepegawaian mempunyai tugas-tugas yang berhubungan
dengan administrasi pegawai.
F.
Sumber Daya Manusia
Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Sumber daya manusia di SMA GAMA terdiri dari berbagai
lingkup yang memiliki perannya masing-masing. Dari kepala sekolah, guru, staf
karyawan, hingga siswa sendiri. Uraian sumber daya manusia SMA GAMA ini dapat
dilihat pada lampiran.
G.
Siswa Satuan Pendidikan
SMA GAMA Yogyakarta
Tahun ini, SMA GAMA mengalami penurunan dari segi kuantitas
siswa. Pada tahun ajaran 2013/2014, SMA GAMA mempunyai satu kelas untuk kelas
X. Sementara itu ada tiga kelas untuk kelas XI, yaitu kelas XI IPA, XI IPS1,
dan XI IPS2. Sedangkan untuk kelas XII, SMA GAMA memiliki dua kelas, yaitu XII
IPA, XII IPS. Perincian jumlah siswa pada tahun ajaran 2012/2013 adalah sebagai
berikut:
Kelas
|
Jumlah siswa putra
|
Jumlah siswa putri
|
Jumlah
|
X A
|
14
|
9
|
23
|
X B
|
14
|
6
|
20
|
XC
|
12
|
4
|
16
|
XI IPA
|
6
|
6
|
12
|
XI IPS
|
12
|
4
|
16
|
XII IPA
|
12
|
7
|
19
|
XII IPS 1
|
6
|
10
|
16
|
XII IPS 2
|
6
|
11
|
17
|
H.
Kondisi Fisik dan Lingkungan Kondisi Fisik dan
Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
SMA GAMA beralamat di Jalan Affandi Mrican No. 5 Sleman.
Letak SMA Gama sangat dekat dengan jalan Affandi, sehingga mudah dijangkau.
Meskipun letaknya di dekat jalan raya, suara bising kendaraan tidak akan
mengganggu proses belajar mengajar karena letak kelas masih berada di dalam.
Gedung SMA Gama berbentuk persegi dengan dua lantai. Di tengah-tengah terdapat
sebuah bangunan berbentuk pendapa yang digunakan sebagai aula serbaguna. Gedung
bangunan SMA Gama masih cukup bagus. Namun, akibat gempa yang melanda
Yogyakarta beberapa waktu lalu, ada beberapa bagian dinding yang mengalami
retak ringan. Kondisi bangunannya
permanen, kokoh dan berlantai keramik. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat
banyak jendela, sehingga cahaya cukup mendukung proses belajar mengajar. Di
tengah bangunan sekolah ditanami banyak tumbuh-tumbuhan yang menambah
kesejukan, keindahan, dan kenyamanan lingkungan SMA Gama.
Halaman SMA Gama terbagi menjadi dua bagian. Bagian depan
sekolah adalah halaman yang cukup luas, yang biasanya digunakan untuk upacara
bendera dan kegiatan olahraga. Letak halaman ini di antara gedung sekolah dan
kantor yayasan. Halaman yang kedua terletak di dalam lingkungan gedung sekolah.
Halaman ini agak sempit, namun asri. Di halaman ini terdapat berbagai jenis
tanaman hijau dan juga kolam ikan hias yang mengelilngi pendopo. Pagar sekolah
terbuat dari besi, pagar ini terdapat di depan gedung sekolah sebagai pintu
gerbang sekolah. Sedangkan di sekeliling gedung sekolah diberi pagar tembok.
Kamar kecil di SMA GAMA terdiri dari kamar kecil guru dan kamar kecil siswa
yang dibedakan antara putra dan putrid. Kamar mandi terawat dengan baik,
kondisinya baik dan air yang mencukupi.
SMA GAMA memiliki satu kantin yang terdapat di sebelah
tempat parkir guru dan karyawan. Kantin ini menyediakan jenis makanan kecil
maupun makanan berat. Kantin di sekolah ini dikelola oleh pihak Yayasan.Setiap
jenjang kelas memiliki 1 kelas X, 3 kelas XI, dan 2 kelas XII, sehingga jumlah
kelas ada 6 ruang kelas. Ada pun ruang-ruang lain yang ada di SMA GAMA,
antara lain:
a.
Ruang kepala sekolah :1
b.
Ruang guru :1
c.
Ruang tata usaha :1
d.
Ruang BK :1
e.
Ruang piket :1
f.
Perpustakaan :1
g.
Aula :1
h.
Kantin :1
i.
Lab.fisika :1
j.
Lab.audiovisual :1
k.
Lab. Bahasa :1
l.
Ruang multimedia :1
m.
Lab. Biologi :1
n.
Lab. kimia :1
o.
Ruang computer :1
p.
Dapur :1
q.
Toilet siswa :4
r.
Toilet guru :2
s.
Tempat parkir :2
t.
Pos satpam :1
u.
Gudang :1
v.
UKS :1
w.
Ruang dinas jaga sekolah :1
x.
Ruang Rapat :1
y.
Ruang Wakasek :1
z.
Mushola :1
I.
Proses Belajar Mengajar
SMA GAMA Yogyakarta
a.
Kegiatan guru secara umum
Kegiatan guru secara umum adalah mengajar di dalam kelas
dimulai pada jam pelajaran pelajaran pertama sampai berakhirnya jam pelajaran,
yaitu pada hari Senin sampai Sabtu dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul
13.30 WIB , khusus hari Jumat dimulai pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 11.15 WIB. Selain mengajar
ada beberapa guru yang ditugaskan untuk tugas piket secara bergantian setiap
harinya. Guru piket bertugas untuk mengawasi ketertiban siswa. Bila ada siswa
yang terlambat masuk sekolah maka harus melapor pada guru piket sebelum
diizinkan masuk ke kelas oleh guru piket. Selain itu bila ada siswa yang izin
tidak mengikuti pelajaran, pulang atau keluar dari lingkungan sekolah untuk
suatu alasan maka harus melapor pada guru piket. Seandainya ada guru yang
berhalangan untuk mengajar, guru tersebut aka menitipkan tugas pada guru piket
untuk dikerjakan siswa dan kemudian dikumpulkan lagi pada guru piket.
b.
Kegiatan guru mata pelajaran
Kegiatan guru mata pelajaran adalah mengajar mata
pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru. Adapun hasil observasi pada guru
mata pelajaran dapat dilihat pada lampiran.
c.
Kegiatan siswa
Kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMA Tiga Maret
Yogyakarta diadakan 6 hari seminggu, dari hari Senin hingga hari Sabtu. KBM
umumnya dimulai pukul 07.00 WIB. Pada hari Senin- Kamis dan hari Sabtu, KBM
berakhir pada pukul 13.30, pada hari Jumat KBM berakhir pukul 11.15 WIB.
J.
Fasilitas Pendidikan dan
Latihan
Tersedianya sarana dan prasarana untuk lembaga pendidikan
sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan pendidikan. Oleh sebab itu, SMA GAMA
telah berupaya meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai supaya
tercipta lingkungan yang kondusif sehingga tercipta tujuan pendidikan yang
baik. Adapun fasilitas yang menunjang
proses pendidikan tersebut antara lain:
a.
Keadaan ruang kelas
Ruang kelas dilengkapi dengan:
1.
Meja dan kursi guru
2.
Meja dan kursi siswa
3.
Papan presensi
4.
Papan pengumuman kelas
b.
Keadaan fasilitas belajar
Fasilitas belajar yang tersedia di dalam ruang
kelas terdiri dari:
1.
papan tulis, berjumlah dua buah yang terletak di
sebelah kanan dan kiri.
2.
kipas angin, lampu
c.
Alat penunjang pendidikan
1.
Peta
2.
papan presensi
3.
jadwal pelajaran
4.
foto pahlawan
d.
Sumber belajar
1.
Perpustakaan
Perpustakaan sekolah merupakan satu unit kerja bagian
integral dari lembaga pendidikan. Tujuan didirikan perpustakaan pada hakekatnya
adalah untuk menyediakan sumber informasi bagi semua warga sekolah untuk
menunjang kegiatan belajar mengajar.
Demikian pula dengan perpustakaan SMA GAMA yang selalu
memperbanyak perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan budaya
membaca.Perpustakaan SMA GAMA menempati ruangan berukuran 8x12 meter. Ruangan
ini dilengkapi dengan 2 unit komputer, 1 unit mesin ketik, 2 buah kipas angin,
rak buku, meja baca. Di perpustakaan ini terdapat berbagai buku pelajaran, baik
dari pemerintah maupun buku-buku yang dibeli dengan usaha sekolah. Di sini
terdapat beberapa rak buku yang digunakan untuk meletakkan buku-buku koleksi
perpustakaan. Buku-buku tersebut ditata sesuai jenisnya. Untuk mempermudah
siswa dalam menemukan buku yang dibutuhkan, disediakan satu rak khusus untuk
catalog buku. Di samping buku pelajaran, perpustakaan juga menyediakan Koran
dan majalah.
Siswa SMA GAMA diperkenankan untuk meminjam buku yang
diinginkan kepada petugas perpustakaan. Apabila buku yang dipinjam tersebut
terlambat dikembalikan, maka siswa akan mendapat denda sebesar Rp 100, 00 per
hari untuk setiap buku.
2.
Laboratorium
SMA
GAMA mempunyai empat laboratorium, yaitu laboratorium Kimia, Fisika, bahasa dan
Biologi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Laboratorium SMA
GAMA dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memungkinkan siswa untuk
mengikuti perkembangan teknologi. Laboratorium yang sangat memadai memungkinkan
siswa dapat menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang
sesungguhnya.
3.
Ruang Media
Ruang
media yang dimiliki cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas lengkap seperti
TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD proyektor, OHP. Berbagai fasilitas ini
memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang kontekstual. Siswa dapat melihat
secara langsung contoh-contoh yang divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi.
Pembelajaran pun bisa dibuat lebih bervariasi untuk menghindarkan siswa dari
rasa bosan.
4.
Mushola
Mushola
di SMA GAMA digunakan oleh semua siswa, guru dan karyawan. Mushola ini terletak
di sebelah gudang dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan cukup sederhana.
5.
Bimbingan dan Konseling
Salah satu
tujuan diadakan layanan bimbingan dan konseling adalah untuk menyelaraskan
kebutuhan jasmani dan rohani sehingga perkembangannya dapat sejalan, yang pada
akhirnya proses belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.
5.
UKS
UKS
dimaksudkan untuk menjaga kesehatan dan memberikan pertolongan pertama bagi
seluruh warga sekolah. Selain itu, SMA GAMA juga menyediakan fasilitas berupa
klinik yang bernama GAMA SISWA MEDIKA. Klinik akan melayani semua siswa, guru,
maupun karyawan yang sedang sakit tanpa dipungut biaya. UKS memiliki peraturan
yang harus dijalankan, tata tertib UKS sebagai berikut:
1)
Siswa tidak diperkenankan masuk ke dalam UKS tanpa
seijin guru piket/ petugas UKS.
2)
Siswa yang masuk UKS harus berpakaian resmi
(seragam sekolah ) dan alas kaki/ sepatu dilepas waktu naik tempat tidur.
3)
Siswa tidak diperkenankan bersenda gurau sewaktu
berada di dalam ruang UKS.
4)
Siswa tidak makan dan minum di dalam ruang UKS.
5)
Siswa tidak meninggalkan ruang UKS sebelum lapor
dengan petugas UKS.
6)
Alat-alat yang tersedia di dalam ruang UKS
digunakan sesuai peraturan yang berlaku.
7)
Jika merusakkan alat-alat yang tersedia di ruang
UKS melapor kepada guru piket/ petugas UKS.
8)
Setelah selesai menggunakan alat-alat harus
dikembalikan ke tempat semula.
9)
Dilarang membuang sampah dan mengotori di dalam
ruang UKS.
10)
Siswa meninggalkan ruang UKS dengan tertib.
11)
Siswa yang melanggar tata tertib akan mendapatkan
sanksi yaitu : tidak boleh masuk ruang UKS.
12)
Tata tertib yang belum tercantum akan ditentukan
kemudian.
K.
Majelis Sekolah / Dewan
Komite / Komite Sekolah
Komite sekolah berfungsi sebagai pendorong, motor
penggerak kerja sama, penampung dan penganalisa serta penggalang dana di luar
kewajiban pokok siswa dalam rangka penyelenggara pendidikan yang bermutu.
Komite sekolah berperan sebagai pemberi pertimbangan, pendukung, dan pengontrol
pelaksanaan pendidikan di sekolah.Komite SMA GAMA Yogyakarta ini bersifat
mandiri, tidak mempunyai hubungan hirarki dengan lembaga pemerintahan maupun
swasta manapun. Komite SMA GAMA Yogyakarta merupakkan badan pengelola
peningkatan mutu dan potensi pendidikan di SMA GAMA Yogyakarta. Berdirinya
komite sekolah SMA GAMA pada tanggal 12 Juli 2003. Komite sekolah SMA GAMA
Yogyakarta bertujuan:
a.
Mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa
masyarakat untuk melahirkan kebijakan operasional dan program kerja sekolah.
b.
Menciptakan suasana yang demokratis dan dapat
dipertanggungjawabkan dalam penyelenggaraan, pelayanan pendidikan yang bermutu
di sekolah.
c.
Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta
masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan di sekolah.
L.
Hubungan antara Satuan
Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta Dengan instansi lain
Hubungan antara SMA GAMA dengan pihak lain merupakan
sebuah sinergi yang saling memberi manfaat. Sinergi ini berpengaruh terhadap kelangsungan
hidup dan perkembangan sekolah di masa yang akan datang. Hubungan ini tercipta
karena adanya ikatan saling percaya dan memang harus dijaga agar dapat
mendukung tercapainya tujuan sekolah:
a. Hubungan dengan
Sekolah lain
SMA GAMA
selalu melakukan rapat MGMP antar guru mata pelajaran se-Kabupaten Sleman,
sedangkan hubungan persahabatan antarsekolah biasanya dapat terjalin melalui
kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah, misalnya pertandingan olahraga,
pentas seni, dan lain-lain.
b. Hubungan dengan
Perguruan Tinggi
SMA Gama
membuka kesempatan bagi perguruan tinggi untuk bekerja sama, antara lain dengan
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai tempat melakukan kegiatan PPL.
c.
Hubungan Sekolah dengan Kantor Dinas Pendidikan
Nasional
1)
Sekolah menyerahkan laporan rutin setiap bulan,
triwulan, dan tahunan kepada Dinas Pendidikan Nasional.
2)
Supervisor dari Dinas Pendidikan Nasional kepada
sekolah dan guru.
3)
Mengadakan rapat kerja dengan pejabat Dinas
Pendidikan dan para kepala sekolah.
M.
Usaha – Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan
Untuk memperbesar prosentase kelulusan siswa di akhir
tahun, SMA GAMA memberikan pelajaran tambahan bagi kelas XII sebagai persiapan
menghadapi ujian akhir. Latihan – latihan soal yang terbaru dapat mengasah kemampuan
siswa sehingga nantinya diharapkan mereka siap dan mampu menghadapi ujian akhir
nasional. Selain itu, siswa – siswi SMA GAMA
memperoleh pelajaran bahasa Jawa. Ini diharapkan dapat mengajak siswa
untuk menghargai dan melestarikan budaya daerah. Selain itu, pada sore hari
dilaksanakan pada pukul 14.15 – 15.45 WIB untuk mata pelajaran.
BAB III
PELAKSANAAN PROGRAM KEGIATAN
A.
Kegiatan
Pembelajaran
Menurut praktikan,
Program Pengalaman Lapangan
(PPL) merupakan suatu proses belajar dimana praktikan diberikan kesempatan
untuk mengembangkan kemampuannya sebagai
seorang calon pendidik.
Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, praktikan harus melakukannya
dalam beberapa tahap, yaitu :
1.
Observasi
Aktifitas Guru di Kelas
Sebelum memulai praktek mengajar di kelas,
praktikan mengobservasi kelas ketika guru pembimbing sedang mengajar. Observasi
terhadap aktivitas guru ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengetahui situasi
kelas, karakteristik peserta didik, dan bagaimana cara mengelola kelas. Hal
yang paling utama adalah praktikan melihat dan mengamati secara langsung
bagaimana guru melaksanakan kegiatan mengajar. Praktikan mengamati metode apa
yang digunakan oleh guru, bagaimana cara guru menarik perhatian siswa,
memberikan motivasi kepada peserta didik, melihat secara langsung situasi kelas
yang nantinya akan menjadi tempat untuk berpraktek, bagaimana hubungan guru
dengan peserta didik dan bagaimana guru mengelola kelas menciptakan suasana
belajar yang lancar.
Dengan
demikian praktikan memiliki gambaran bagaimana cara mengajar yang tepat untuk
kelas tertentu. Karena setiap kelas memiliki perlakuan yang berbeda.Dengan
observasi ini praktikan sekiranya tidak mengikuti tindakan-tindakan guru yang kurang
tepat, yang dapat memancing keributan, tidak konsentrasi di kelas, dan hal
lainnya yang tidak menunjang sistem belajar mengajar.
Kegiatan observasi untuk kelas X dilakukan
sebanyak 3 kali, yaitu di ruang kelas XA sebanyak 1 kali dan di ruang kelas XB
sebanyak 1 kali dan kelas XC sebanyak 1 kali. Berdasarkan hasil observasi,
praktikan dapat menyimpulkan bahwa metode yang digunakan guru adalah metode
ceramah, eksperimen, tanya jawab aktif, dan diskusi kelompok. Pada bagian awal
dari proses belajar, guru mengabsen terlebih dahulu kehadiran seluruh peserta
didik, dan meminta peserta didik untuk tenang supaya siap untuk belajar. Saat
proses belajar mengajar dimulai, guru selalu aktif melibatkan siswa untuk dapat
memahami materi.
Guru selalu memberikan umpan berupa
pertanyaan yang merangsang siswa untuk berpikir sehingga tidak ada waktu untuk
siswa bermain atau tidak fokus terhadap pelajaran. Penggunaan bahasa yang
digunakan oleh guru cukup dimengerti peserta didik, namun suara dan intonasi
guru kurang terdengar jelas dalam arti terlalu lembut sehingga membuat peserta
didik bingung dan tidak mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh guru.Di
dalam kelas, guru berusaha membangun hubungan yang baik dengan peserta didik,
guru tidak terkesan galak atau menyeramkan. Apabila ada siswa yang ribut pada
saat pembelajaran, guru memandang dan menegur halus tetapi tidak berlangsung
lama. Pada saat penyampaian materi di
kelas, guru lebih banyak menggunakan metode tanya jawab aktif untuk memancing
siswa berani bertanya dan lebih terkesan komunikatif.
Pada bagian penutup, guru memberi tugas rumah
(PR) untuk dikerjakan oleh peserta didik.Secara keseluruhan kegiatan
pembelajaran yang terjadi cukup santai dan pelan dalam artian materi yang
diberikan terlihat sedikit saja yang disampaikan.Selain itu alokasi waktu dalam
penyampaian materi melebihi dari alokasi waktu yang terdapat di silabus yang
telah dibuat sehingga kurang sesuai dengan Silabus dan RPP yang sudah dibuat,
karena guru kadang harus mengulang memberikan penjelasan sampai siswa
benar-benar paham.Kegiatan pembelajaran yang terjadi lebih menitikberatkan pada
penyelesaian soal yang mudah.Praktikan melakukan konfirmasi ke guru dari
observasi yang dilakukan, ternyata guru memang sengaja menggunakan cara seperti
di atas, karena mengingat jumlah peserta didik yang sedikit dan hampir
keseluruhan peserta didiknya mempunyai daya tangkap yang sedikit kurang. Hanya
beberapa saja yang mampu untuk mengikuti
kegiatan pembelajaran dan menangkap soal – soal yang diberikan , sehingga
pelajaran terkesan sangatlah mudah. Namun, peserta didik dapat mengikuti
pembelajaran ini karena terkesan santai dan perlahan sehingga dapat diterima
dan dapat dimengerti.
2.
Observasi
Aktifitas Siswa
Kegiatan observasi
terhadap aktivitas peserta didik di kelas bertujuan untuk mengetahui situasi
dan kondisi peserta didik terutama di kelas X. Hal ini sangat berguna bagi
praktikan untuk persiapan dalam menghadapi peserta didik. Kegiatan observasi
ini dilakukan dalam dua tahap :
a. Observasi Peserta
didik di dalam Kelas
Observasi
kegiatan peserta didik di dalam kelas merupakan usaha praktikan untuk mengamati
aktivitas di dalam kelas. Dengan mengamati tingkah laku secara langsung dalam
mengikuti pelajaran, praktikan dapat mengetahui sejauh mana peserta didik dalam
berkonsentrasi dan terlibat aktif dalam
proses belajar mengajar di kelas. Selain itu, praktikan juga mengamati metode
mengajar apa saja yang disukai peserta didik. Sehingga pada waktu mengajar,
praktikan dapat mempersiapkan metode mengajar yang sekiranya dapat meningkatkan
minat belajar dan motivasi peserta didik dalam mengikuti proses kegiatan
pembelajaran. Hasil dari observasi peserta didik di dalam kelas X adalah
sebagai berikut :
1.
Pada
saat bel pergantian jam pelajaran, sebagian besar peserta didik sudah berada di
dalam kelas, namun ada pula beberapa yang masih di luar kelas baik di kantin
maupun di toilet sampai guru masuk sehingga harus meminta salah satu teman
untuk mencari temannya yang belum berada di kelas.
2.
Peserta
didik tidak memiliki buku paket tetapi memiliki Lembar Kerja Siswa (LKS),
sehingga terkadang guru menyuruh perwakilan untuk mengambil buku paket
diperpustakaan dan guru masih perlu mencatat di papan tulis dan peserta didik
cenderung mencatat. Namun ada beberapa peserta didik yang tidak mencatat
sehingga guru harus memerintahnya untuk mencatat, bahkan ada yang belum sama
sekali mengeluarkan buku pelajaran , ada juga yang lupa membawa buku pelajaran
dan ada juga yang mengerjakan tugas lain pada saat penjelasan materi.
3.
Peserta didik terlihat antusias dan sangat
bersemangat pada saat guru memberikan latihan soal dengan sistem poin yakni
bagi peserta didik yang dapat mengerjakannya lalu ditunjukkan ke guru dan guru
akan memberikan poin atau nilai.
b. Observasi siswa di
luar kelas
Obesrvasi peserta
didik di luar kelas juga penting dalam mengamati sosialisasi dan tingkah laku
peserta didik. Pada saat bel jam pelajaran maupun pada saat pergantian jam
belajar pertama, praktikan melihat bahwa peserta didik tidak masuk ke dalam
kelas melainkan ada beberapa yang ke toilet dan ke kelas lain untuk mengobrol
dengan temannya dan ke kantin sehingga terkadang guru sampai ke kantin untuk
menjemput peserta didik untuk masuk ke dalam kelas. Hal ini membuat jam
mengajar guru menjadi tidak penuh, dan proses belajar menjadi kurang efektif.
Pada jam pelajaran terkadang siswa dari kelas lain masuk ke dalam kelas yang
bukan kelasnya. Hal ini membuat kondisi kelas yang akan menerima pelajaran
menjadi kurang kondusif karena terpengaruh siswa dari kelas lain.
Pergaulan peserta
didik di luar kelas beraneka ragam.Ada kelompok siswa yang sangat baik dalam
pergaulan karena saling membantu dan saling belajar bersama.Ada kelompok yang
suka membuat kegaduhan.Ada pula kelompok yang memiliki solidaritas yang tinggi.
Pada waktu jam istirahat peserta didik pergi ke kantin, bahkan masuk ke kelas
lain untuk mengobrol dengan temannya,
dan ada juga siswa yang pergi ke perpustakaan untuk browsing internet karena disediakan fasilitas internet di sekolah.
3.
Mengajar
Bidang Studi ( Praktek Mengajar )
Sebelum mulai
mengajar, praktikan melakukan beberapa persiapan – persiapan yakni sebagai
berikut :
a.
Pembuatan Administrasi Kelas
Selama praktikan belum mengajar di kelas, praktikan
mempersiapkan administrasi kelas berupa perhitungan minggu efektif, hari
efektif, dan jam efektif untuk mata pelajaran fisika selama 2 semester.
Perhitungan tersebut dibuat untuk memudahkan praktikan dalam menyusun Program
Semester dan Program Tahunan, yang akan dijadikan acuan dalam pembuatan silabus
dan Pemetaan SK-KD. Silabus sendiri merupakan acuan praktikan dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang berfungsi untuk merancang pelaksanaan
pembelajaran yang dikhususkan pada materi semester genap kelas X. Dalam membuat RPP tersebut, praktikan
mengkonsultasikannya kepada guru pamong dan agar menghasilkan RPP yang tepat dan sesuai dengan kondisi
kelas dan kebutuhan belajar siswa.
b.
Persiapan
Materi
Dalam mempersiapkan materi yang akan diajarkan, praktikan
membaca beberapa macam buku paket
Ekonomi khususnya buku Ekonomi kelas X terbitan erlangga dan tiga serangkai. Praktikan
juga belajar menyelesaikan latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut.
Hal ini dilakukan oleh praktikan agar praktikan menguasai materi yang akan
diajarkan sehingga praktikan akan lebih merasa percaya diri, dengan demikian
tidak menyebabkan miskonsepsi pada pemahaman siswa.
Selain itu, bila ada materi yang belum dikuasai,
praktikan bertanya dan berdiskusi kepada sesama praktikan dan guru pembimbing
serta dosen pembimbing.
c.
Perencanaan
Evaluasi Pembelajaran
Untuk mengukur
bagaimana kemampuan siswa dan pencapaian indikator-indikator hasil belajar
tertentu yang telah ditetapkan, praktikan merencanakan evaluasi terhadap
pembelajaran yang akan dilakukan. Alat evaluasi yang digunakan praktikan yaitu
pertanyaan lisan selama pembelajaran di kelas, latihan soal,
dan ulangan harian.
d.
Kegiatan
Belajar - Mengajar
Setelah melakukan
persiapan – persiapan di atas, kemudian praktikan melakukan kegiatan mengajar
di kelas.Selama masa PPL di SMA GAMA Yogyakarta, praktikan telah
melakukan praktik mengajar sebanyak lebih dari 11 kali dengan 22 jam pelajaran. Praktikan
diserahi untuk mengajar kelas XB, XC dengan materi Kebutuhan Pokok
Manusia.Praktikan mengajar setiap hari Senin, dan
sabtu. Praktikan pertama kali mengajar pada hari Sabtu 7 september 2013, pada
jam pelajaran ke 3 -4 dan 5-6 di kelas XB XC. Pada saat awal mengajar, praktikan menggunakan media power point dalam
mengajar di kelas dan menggunakan metode eksperimen. Pertama kali masuk kelas
praktikan merasa gugup, grogi, canggung, kurang percaya diri.Namun setelah
beberapa kali mengajar praktikan merasa lebih siap untuk praktik mengajar,
serta mulai dapat menguasai kondisi kelas dan akrab dengan siswa di kelas
tersebut.
Dalam
melaksanakan kegiatan mengajar, praktikan menerapkan langkah-langkah sebagai
berikut :
1)
Membuka
Pelajaran (Pendahuluan)
Di awal pelajaran, praktikan membuka salam misalnya
selamat pagi kemudian praktikan meminta salah satu siswa untuk memimpin doa
apabila praktikan mengajar di jam pertama. Praktikan tidak lupa selalu
mengabsen siswa yang hadir dengan membacakan nama satu per satu kemudian
meminta siswa untuk mengangkat tangan apabila namanya disebut, hal ini
dilakukan agar praktikan dapat mengenal dan menghafal nama-nama siswa sehingga
dapat memperlancar proses tanya jawab pada saat pembelajaran. Pada pembukaan materi,
praktikan bertanya mengenai pengetahuan awal siswa mengenai materi. Apakah
sudah mempelajari materi pada jenjang sebelumnya (SMP) atau belum. Jadi
praktikan berusaha memancing siswa untuk berpikir.
2)
Inti
Pelajaran (Kegiatan Inti)
Kegiatan inti memuat langkah-langkah dalam menyampaikan
materi. Praktikan berusaha menyampaikan materi sesuai dengan langkah-langkah
yang tercantum dalam RPP dan dalam penyampaiannya praktikan berusaha
menyampaikan materi secara runtut agar siswa tidak bingung mengikuti
pembelajaran. Walaupun demikian, terkadang ada perubahan yang mesti dilakukan
karena situasi kelas, misalnya waktu tidak sesuai dengan yang tercantum di RPP.
Pada awal pembelajaran praktikan menggunakan
media pembelajaran PowerPoint dan metode yang juga digunakan oleh praktikan adalah metode ceramah,
dan tanya jawab, namun
terdapat satu kali pertemuan yang menggunakan metode praktikum. Metode dan media yang digunakan ini disesuaikan dengan
materi yang diajarkan.
Berikut adalah jadwal
mengajar yang telah dilakukan oleh praktikan selama melaksanakan PPL di SMA
GAMA.
JADWAL PRAKTIK MENGAJAR
No.
|
Hari/Tanggal
|
Kelas
|
Materi
|
1.
|
Sabtu, 7 September2013
|
XB
|
Mengidentifikasi masalah
pokok ekonomi, yaitu tentang apa,
bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
|
2.
|
Sabtu, 7 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi,
yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk
siapa barang diproduksi
|
3.
|
Senin, 9 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi,
yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk
siapa barang diproduksi
|
4.
|
Sabtu, 14 September 2013
|
XB
|
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga
kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
|
5.
|
Sabtu, 14 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga
kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
|
6.
|
Senin, 16 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada tenaga
kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
|
7.
|
Sabtu, 21 September 2013
|
XB
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi.
|
8.
|
Sabtu, 21 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi.
|
9.
|
Sabtu, 28 September 2013
|
XB
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk
memecahkan masalah ekonomi.
|
10
|
Sabtu, 28 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk
memecahkan masalah ekonomi.
|
|
Ssenin, 30 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk
memecahkan masalah ekonomi.
|
3. Menutup
Pelajaran (Penutup)
Di akhir pelajaran praktikan memberikan tugas kepada
peserta didik biasanya berupa PR atau peserta ditugaskan untuk mencari dan
memperlajari materi yang akan dibahas pada pertemuan yang akan datang.
B.
Kegiatan
Ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan pada sore hari sehingga praktikan belum dapat membantu untuk
mendampingi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, praktikan juga
masih mengikuti perkuliahan yang dilaksanakan pada siang hari sampai sore.
Adapun ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh SMA GAMA
C.
Kegiatan Administrasi dan
Pengelolaan Perpustakaan.
1. Mendiagnosis Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa
Selain melaksanakan praktek mengajar, praktikan juga
berusaha untuk mendiagnosis beberapa kesulitan belajar siswa pada kelas X.
Adapun beberapa kesulitan belajar siswa antara lain :
a.
Kecerdasan intelektual yang dimiliki para siswa
berbeda, sehingga hasil belajar yang dicapai pun berbeda. Dalam bidang studi fisika, kemampuan menganalisis, pemecahan
masalah, penalaran, dan pemahaman konsep sangat menentukan hasil belajar para
siswa. Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah, kemampuan analisis,
penalaran, dan pemahaman konsep yang kurang cenderung akan mengalami kesulitan
dalam belajar.
b.
Sikap
afektif siswa terhadap pembelajaran
Siswa yang bersemangat ketika mengikuti
pembelajaran dan mengerjakan pekerjaan rumah cenderung akan mencapai hasil
belajar yang lebih baik, bila dibandingkan dengan siswa yang kurang
bersemangat. Belum sikap beberapa siswa yang terkadang cuek dengan
pembelajaran. Sikap afektif siswa ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara
lain :
1)
Siswa
belum terbiasa dengan pendekatan praktikan
2)
Situasi dan kondisi kelas yang tidak mendukung
3)
Metode praktikan mengajar yang tidak sesuai dengan
kondisi siswa
4)
Ada ulangan mata pelajaran lain pada jam pelajaran
berikutnya yang mengakibatkan siswa kurang fokus saat pembelajaran.
c.
Sensitifitas siswa (kepekaan)
Dalam situasi pembelajaran dan pemahaman materi sensitivitas sangatlah diperlukan,
agar prestasi belajar yang dicapai sesuai dengan apa yang diharapkan. Namun
terkadang, ada beberapa peserta didik yang terkesan kurang peka
dalam menghadapi pembelajaran yang dilakukan. Misalnya saja, tidak mencatat
hal-hal yang penting, tidak mengerjakan soal-soal latihan, dan tidak mau
bertanya baik kepada teman maupun guru jika merasa kesulitan. Inilah hal yang
terkadang membuat siswa menjadi sulit memahami pelajaran. Suatu hal yang
mungkin diremehkan, tetapi sangat besar
pengaruhnya
2. Analisis Hasil Evaluasi Belajar
Soal-soal yang dibuat atau yang diberikan kepada siswa
biasanya untuk mengukur pemahaman dan kemampuan siswa dalam pemecahan masalah,
mengambar, dan konsep. Untuk soal ulangan harian dan remidi, praktikan membuat
dan memberikan soal yang sama
yaitubeberapa buah soal yang dianggap mampu mewaliki seluruh materi, dan
mampu mengukur pencapaian hasil belajar.
1)
Klasikal
Secara
klasikal daya serap diatas 50%%. Secara klasikal, dapat dikatakan
tuntas.
3. Media Pembelajaran
Pada penjelasan
materi pengukuran dan angka penting praktikan menggunakan metode eksperimen dan
media power point. Pada penjelasan materi mengenai dimensi praktikan
menggunakan metode ceramah aktif dan diskusi.Untuk penjelasan materi mengenai
vektor, praktikan menggunakan media simulasi berupa video dan PowerPoint serta
handout yang disusun agar peserta didik lebih mudah memahami materi tersebut.
4. Peta Kerawanan
Kelas
Posisi tempat duduk peserta didik, sering
berubah-ubah sehingga menyulitkan praktikan untuk membuat peta kerawanan
kelas.Namun, praktikan sudah menghafal dan mengenal peserta didik yang membuat
ulah dan hal-hal negatif lainnya. Peta kerawanan kelas di susun dengan
melakukan pengamatan pada setiap peserta didik saat proses kegiatan belajar
mengajar berlangsung. Dari hasil pengamatan dikelas XA,XB dan XC terlihat
kelompok yang pasif dan aktif. Beberapa hal yang mengganggu kelancaran KBM ,
diantaranya:
a.
Mengobrol
dengan teman sebangku, bahan pembicaraannya diluar materi.
b.
Berteriak
dan menyoraki temannya di dalam kelas, ini biasanya terjadi pada kelompok yang
suka mengobrol di luar materi.
d. Kegiatan Administrasi
Dalam kegiatan PPL ini, praktikan tidak terlalu banyak
dilibatkan dalam hal administrasi. Hal ini dikarenakan jumlah tenaga
administrasi di sekolah sudah cukup banyak. Akan tetapi, praktikan dan sesama
praktikan yang lain membantu petugas administrasi yaitu mengetik data siswa, merekap data absen siswa, dan menjaga
piket. Rekapitulasi Buku Harian dapat dilihat pada lampiran
e.
Tata
Usaha dan Perpustakaan
No
|
Hari, Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
Senin, 23 Juli 2013
|
09.45-11.50
|
Membantu merekap ulang
data siswa-siswi angkatan baru.
|
2
|
Kamis 25 Juli 2013
|
07.30-11.00
|
Mengerjakan tugas dari peprpus. Menulis isi
kolom pada buku perpustakaan dan menggaris buku hadir perpustakaan
|
3
|
Rabu 17 Juli 2013
|
09.00-11.00
|
Menulis
nama siswa pada stopmap per kelas untuk keperluan petugas piket
|
f.
Kurikulum
No
|
Hari, Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
Selasa, 16 Juli 2013
|
07.30-09.00
|
Tulis kalender
akademik di papan.
|
2
|
Rabu ,17 Juli 2013
|
07.30-09.00
|
Menulis nama guru
piket dan wali kelas dipapan tulis di
kantor guru
|
g.
Guru
Keagamaan
No.
|
Hari, Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1.
|
Jumat, 19 Juli 2013 – sabtu 20 Juli 2013
|
08.00-12.00
|
Pembinaan agama untuk yang Non Islam selama bulan Ramadhan di Ruang
Multimedia
|
2
|
Senin 19 Agustus 2013
|
07.15-08.30
|
Halal bi halal guru,karyawan, mahasiswa PPL
dan siswa di lapangan sekolah
|
h.
Osis
No.
|
Hari, Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1.
|
Kamis, 18 Juli 2013
|
09.30-12.30
|
Kunjungan dan penyuluhan narkoba untuk MOS
kelas X di Panti Rehabilitasi Maguwoharjo
|
2
|
Sabtu 17 Agustus 2013
|
07.15-08.30
|
Upacara HUT RI ke 68 di sekolah
|
3
|
Jumat 16 September 2013
|
09.30-11.00
|
Mengunjungi Museum di UGM bersama-sama
dengan kelas X dan XI
|
D.
Kegiatan
Lain-lain
Selama praktik PPL di
SMA Tiga Maret Yogyakarta, praktikan
ikut terlibat dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak sekolah,
di antaranya:
1. Melaksanakan tugas piket
Tugas piket dilaksanakan secara bergiliran
bedasarkan jadwal kuliah masing – masing praktikan.Praktikan bertugas piket
setiap hari selasa.
Hal – hal yang dilakukan praktikan dalam
tugas piket lain :
a.
Membuka
rak piket pada pagi hari biasanya pada pukul 06.30
b.
Mengucapkan
selamat pagi pada setiap peserta didik yang datang sambil berjabat tangan.
c.
Mencatat
peserta didik yang terlambat atau meninggalkan kelas di dalam buku piket dan di
kertas yang sudah disediakan untuk guru di kelas
d.
Memberi
izin kepada peserta didik yang sakit untuk masuk ke ruang UKS dan memberikan
surat kepada peserta didik yang ijin untuk meninggalkan sekolah maupun untuk
tidak mengikuti KBM.
e.
Memberikan
tugas kepada peserta didik serta menjaganya jika ada guru pelajaran yang
berhalangan hadir ke sekolah.
f.
Meminta
absen pada tiap – tiap kelas apabila absen belum sampai di meja piket.
g.
Menerima
surat masuk ke sekolah.
h.
Menerima
tamu ataupun orangtua/wali dan menerima titipan untuk guru, karyawan ataupun
siswa.
i.
Mengantarkan
tamu yang ingin menemui kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, bagian TU,
kurikulum atau BP dan yang lainnya ke ruangan yang dituju.
j.
Memanggil
siswa atau warga sekolah yang dikunjungi oleh tamu atau orangtua/wali yang
sudah diberikan ijin.
k.
Mengembalikan
kunci piket.
2.
Mengisi
Kelas Kosong
Pada setiap harinya , kegiatan belajar mengajar tidak
selalu berjalan dengan mulus. Biasanya terdapat guru yang berhalangan hadir
baik sakit, keluar kota sehingga membuat kegiatan belajar tersebut terhambat.
Praktikan berusaha ikut andil dalam bagian tersebut.pada saat guru piket akan
memberikan tugas kepada kelas yang kosong, praktikan berinisiatif untuk
menunggu kelas tersebut agar kelas tetap terjaga dan tetap kondusif. Sehingga
tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik oleh peserta didik dan dengan
cara tersebut kelas yang tidak diajar oleh guru tidak mengganggu kelas lain.
3.
Berpartisipasi
dalam Penyelenggaraan Administrasi Sekolah.
Selain mengajar, praktikan berpartisipasi dalam
penyelenggaraan administrasi sekolah, yaitu :
a.
Membantu
Administrasi Guru Pamong
Hal
– hal yang dilakukan praktikan dalam membantu administrasi guru pembimbing antara lain :
1.
Menyusun
Pemetaan SK – KD
2.
Menyusun
Silabus
3.
Membuat
Perhitungan minggu efektif
4.
Menyusun
Program Semester
5.
Menyusun
Program Tahunan
6.
Menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
7.
Membuat
Kisi-kisi soal kelas XB dan XC
8.
Membuat
KKM Ekonomi Kelas XB
9.
Menganalisis
Hasil Ulangan Harian
Administrasi Sekolah
Hal – hal yang praktikan lakukan
dalam berpartisipasi mengerjakan administrasi
sekolah adalah :
1.
Membantu
guru piket melaksanakan tugasnya
2.
Membantu
membuat kalender akademik pada papan whiteboard untuk keperluan akreditasi
3.
Membantu
administrasi perpustakan (menggaris buku perpus)
4.
Membantu
mengetik struktur organisasi kelas
5.
Membantu
membuat daftar wali kelas pada papan whiteboard
6.
Mengikuti upacara bendera setiap hari senin jam 07.15-07.45
7.
Mengikuti
upacara Hari Kemerdekaan RI
8.
Memberikan tugas pada kelas tertentu bila guru mata
pelajaran berhalangan hadir .
9.
Melaksanakan tugas piket pada hari Selasa, dan menggantikan pada hari-hari lain bila ada mahasiswa PPL
yang berhalangan.
10.
Berpartisipasi dalam pemeliharaan dan pendayagunaan sarana pengajaran yaitu dengan memanfaatkan fasilitas
yang ada di sekolah dengan semaksimal mungkin contohnya praktikan memanfaatkan perpustakaan yang ada di sekolah
untuk meminjam buku yang diperlukan untuk mengajar selama PPL, memanfaatkan alat multimedia beserta
alat-alat praktikum ruang laboratorium
untuk proses pembelajaran.
11.
Penyusunan laporan merupakan tugas wajib yang harus
diselesaikan oleh praktikan setelah melaksanakan PPL. Praktikan mencoba
menuliskan pengalaman yang telah diperoleh selama PPL dalam bentuk laporan.
Pembuatan laporan ini sesuai dengan pedoman penulisan akhir PPL seperti yang
sudah dijelaskan dan diberikan pada saat pembekalan tingkat Universitas.
Sedangkan penulisannya mencakup kegiatan praktikan dari pembekalan di kampus,
observasi, kegiatan mengajar, kegiatan yang lainnya, sampai pada saat
penarikan.
BAB IV
REFLEKSI
A.
Manfaat PPL Bagi
Praktikan
Dalam Program Pengalaman
Lapangan, praktikan diharapkan mampu mengembangkan teori yang sudah diajarkan
di kampus dan mengaplikasikannya saat mengajar secara langsung. Sebagai
mahasiswa keguruan yang kemungkinan kelak menjadi seorang guru, Program
Pengalaman Lapangan merupakan mata kuliah yang paling penting. Hal ini
dikarenakan Program Pengalaman Lapangan merupakan fasilitas yang telah
disediakan oleh kampus untuk mengaplikasikan semua teori yang telah dipelajari
selama kuliah. Praktikan yakin bila semua kegiatan yang telah diikuti oleh
praktikan selama Program Pengalaman Lapangan akan sangat berguna di kemudian
hari, khususnya dalam bidang pendidikan. Selain itu, praktikan juga yakin bahwa
mengikuti PPL adalah pengalaman yang sangat berharga untuk melatih dan
mengembangkan diri untuk menjadi seorang guru.Di bawah ini merupakan penjabaran
beberapa pengalaman berharga yang
diperoleh praktikan dalam mengikuti Program Pengalaman Lapangan selama tiga
bulan di SMA GAMA. Beberapa
pengalaman berharga yang diperoleh praktikan adalah sebagai berikut :
a.
PPL membantu praktikan untuk lebih mengerti lagi
secara nyata melalui praktek mengajar tentang arti sebuah profesi guru.
Praktikan menyadari bahwa menjadi seorang guru sangatlah sulit. Menjadi seorang
guru tidak semudah yang dibayangkan sebelumnya. Dalam prakteknya, menjadi
seorang guru tidak hanya fokus terhadap kegiatan belajar mengajar, tetapi juga
dituntut untuk memiliki kemampuan dalam pengolahan data, menyusun perencanaan
pengajaran yang matang dan tepat sasaran, membuat soal ulangan, membuat
analisis hasil ulangan dan membuat analisis hasil ujian. Selain itu, seorang
guru juga harus memiliki kemampuan yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya
dalam pengajaran, misalnya menjadi petugas administrasi sekolah, menjadi
petugas piket, ikut berpartisipasi mengembangkan sekolah, melaksanakan tugas
sesuai dengan jabatannya (misalnya sebagai wakasek kurikulum), memberikan
perhatian kepada siswa/i, dan masih banyak lagi tugas lain yang wajib
diselesaikan oleh guru.
b.
Melalui PPL, praktikan juga menyadari bahwa siswa/i
memiliki karakter yang berbeda-beda. Sangatlah sulit untuk memahami karakter
para siswa yang jumlahnya tidaklah sedikit. Ini merupakan salah satu tugas
seorang guru untuk dapat memahami karakter setiap siswanya. Dengan demikian,
seorang guru dapat menentukan metode yang tepat untuk diterapkan di dalam
kegiatan belajar mengajar. Selanjutnya, seorang guru juga harus merancang model
pembelajaran agar siswa aktif selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
Hal ini memerlukan analisis metode yang paling sesuai untuk diterapkan selama
proses pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh para siswa
dan siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran, khususnya dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris.
c.
Seorang guru juga diharapkan memiliki kemampuan
komunikasi yang baik dengan para guru lainnya maupun dengan para siswa/i. Tidak
hanya mampu berkomunikasi dengan baik dalam menyampaikan materi, tetapi juga
berkomunikasi dengan baik di luar kegiatan belajar mengajar.
d.
Untuk menjadi seorang guru, tidak hanya membutuhkan
bakat yang sempurna. Seorang guru juga memerlukan usaha keras untuk menjadi
seorang guru yang baik dan profesional serta pengalaman mengajar yang cukup
banyak. Hal ini bertujuan agar seorarang guru dapat belajar dari pengalamannya
dan memperbaiki kekurangannya. Praktikan sangat menyadari bahwa kualitas dan
kemampuan mengajar praktikan dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi
seiring berjalannya waktu.
B.
Hambatan yang dihadapi.
1.
Praktikan masih kesulitan dalam mengatur kelas
dengan suasana kelas yang ramai.
2.
Para siswa kurang berkonsentrasi di dalam kelas,
terutama setelah pelajaran Ekonomi.
3.
Terdapat siswa yang tertidur di dalam kelas.
4.
Motivasi setiap siswa yang berbeda-beda dalam
mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ada siswa yang memiliki motivasi tinggi
untuk mengikuti pelajaran dan ada juga siswa yang tidak memiliki motivasi untuk
mengikuti pelajaran.
5.
Beberapa siswa menyontek selama mengerjakan soal
latihan yang telah diberikan.
6.
Beberapa siswa masih suka mengobrol sendiri dan
terkadang mengganggu teman sekelasnya.
7.
Beberapa siswa suka mencari perhatian dengan
melakukan kegiatan yang terkadang mengganggu aktivitas kelas.
C.
Kelemahan Praktikan.
1.
Praktikan terkadang kurang menyiapkan diri dalam
mempersiapkan materi ajar.
2.
Praktikan kurang bersikap tegas dalam menegur siswa
yang mengganggu aktivitas pembelajaran.
3.
Praktikan masih kurang mampu mengatur waktu.
4.
Praktikan terkadang berbicara terlalu cepat dalam
menyampaikan materi ajar.
5.
Praktikan masih bersikap kurang serius di dalam
kelas.
6.
Praktikan terkadang masih kurang peduli terhadap
siswa yang ribut sendiri di dalam kelas.
D.
Kelebihan Praktikan.
1.
Praktikan mampu bersosialisasi dengan baik.
2.
Praktikan menerapkan sistem diskusi kelas sehingga
siswa menjadi aktif di dalam kelas.
3.
Praktikan mampu memahami masalah yang dihadapi para
siswa, baik berkaitan dengan pelajaran maupun tidak.
4.
Praktikan mampu memberi motivasi pada para
siswanya, baik di dalam kelas maupun di luar kelas.
5.
Praktikan memberikan tugas terstruktur yang dapat
membantu para siswa dalam memahami pelajaran.
E.
Usaha untuk mengatasi
kelemahan.
Usaha-usaha yang
dilakukan oleh praktikan untuk mengatasi hambatan-hambatan dan memperbaiki
kelemahan, antara lain :
1.
Praktikan melakukan konsultasi dengan guru pamong
dan dosen pembimbing untuk mendapatkan saran dan kritik yang membangun dalam
halnya RPP dan media pembelajaran lainnya.
2.
Praktikan berdiskusi dengan praktikan lain dan guru
pamong untuk dapat bersikap lebih tegas di dalam kelas.
3.
Praktikan berusaha untuk menjelaskan materi
pelan-pelan kepada para siswa.
4.
Praktikan berusaha menciptakan suasana belajar yang
aktif, kondusif dan menyenangkan dengan menggunakan media ajar yang kreatif.
5.
Praktikan berusaha lebih mampu memperhatikan siswa
yang mengganggu aktivitas pembelajaran dengan memberi teguran kecil.
6.
Praktikan berusaha membagi waktu kuliah dengan
waktu untuk mempersiapkan diri untuk mengajar di dalam kelas.
BAB V
PENUTUP
- Kesimpulan
Sebelumnya
praktikan mengucapkan terimakasih SMA Gama Yogyakarta untuk memberikan
kesempatan untuk Praktik pengalaman Lapangan PPL sehinga bias Praktik di SMA
Gama Yogyakarta, walaupun ada banyak kekurangan dan kelemahan bagi praktikan tetapi manusia tidak luput dari kekurangan dan keleman serta
kesalahan itu semua di maafkan.Dari pengalaman selama PPL yang dilaksanakan
selama Lebih kurang tiga bulan sejak tanggal 28
Juli 2013 sampai 5 Oktober 2013
kami menyimpulkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat bagi mahasiswa
PPL jika dilakukan dengan serius dan baik. Karena dengan adanya PPL mahasiswa
mendapatkan berbagai pengalaman terutama pengalaman dalam kegiatan belajar dan
mengajar sesungguhnya dan bagaimana cara menjadi guru yang berpotensi,
berintegrasi dan propesional, dalam PPL inilah semua Teori-teori pernah didapatkan
selama kuliah diterapkan secara langsung di sekolah.
Untuk
menjadi seorang guru yang profesional tidak hanya dibuthkan kecerdasan
intelegensi dan emosional saja, tetapi ada yang lebih penting, yaitu kecerdasan
spritual yaitu bertindak sesuai dengan suara hati, karena tugas seorang guru
bukan hanya menyampaikan materi saja, tetapi yang lebih penting dari semua itu
adalah tugas sebagai pendidik yang memiliki peranan penting dalam membentuk
jiwa peserta didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian luhur dan
bertanggung jawab.
- Saran
1.
Bagi mahasiswa praktikan calon guru
a. Bersikap aktif dalam
melaksanakan tugas selain tugas mengajar seperti tugas piket dan tugas menjadi petugas upacara di sekolah
b. Meningkatkan dan mengajar regu paduan suara
untuk petugas upacara bendera agar upacara bendera menajdi lebih khidmat
c. Menjaga sikap dan
penampilan sebagai seorang guru
d. Menjadi teladan bagi para
siswa
e. Mematuhi aturan di sekolah
f. Menjaga hubungan baik
dengan warga sekolah, baik guru, karyawan, sesama praktikan, dan siswa
g. Tertib dan disiplin dalam
melaksanakan kegiatan PPL
h. Membaur dengan siswa dan
bersikap terbuka
i.
Menjaga nama baik Universitas Sanata Dharma
2.
Bagi pihak Universias
a. Dosen mengadakan kunjungan
rutin ke sekolah untuk memantau secara langsung kegiatan mahasiswa
b. Mengatur jadwal kuliah
agar tidak terlalu mepet dengan pulang sekolah
c. Memisahkan pelaksanaan PPL
dan PBM, jangan dilaksanakan secara bersamaan
d. Memberikan ketegasan bagi
mahasiswa yang tidak tertib dan disiplin
3.
Bagi pihak SMA Tiga
MaretYogyakarta
a. Terbuka dengan mahasiswa
mengenai tugas-tugas yang harus
dikerjakan
b. Memberikan evaluasi
mingguan kepada mahasiswa untuk menghindari kesalahan yang berulang
c. Memberikan sanksi yang
tegas bagi siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah
d. Praktikan sebaiknya
dijelaskan secara rinci tugas-tugas yang harus dilakukan selama PPL di sekolah.
Dalam
penulisan laporan ini sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyusun laporan ini sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan,
Semoga Tuhan YesusMemberkati dan
membalas jasa baik Bapak, Ibu Guru, Dosen dan semua pihak yang mendukung
kegiatan PPL ini bias bermanfaat bagi
kami semua.saya mohon maaf dari segala
kekilafan saya, akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga Tuhanselalu
melimpahkan rahmat dan karunianya untuk kita semua, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!