PENDAHULUAN
Manusia
adalah makhluk sosial untuk bertahan hidup harus ada sosialialisme atau
berhubungan dengan manusia lain dan hal ini tak bisa dihindari, mutlak dilakukan manusia apalagi
pada masa sekarang ini. Hubungan antar manusia dengan hubungan kemanusiaan
sesungguhnya mempunyai pengertian yang berbeda. Dalam setiap bentuk hubungan,
hubungan antar manusia lebih mendominasi dari pada hubungan kemanusiaan. Dalam
pengertian hubungan antar manusia bukan hanya dalam wujudnya saja, tetapi juga
dari sifat-sifatnya, waktunya, cara bicaranya, sikapnya, tingkah lakunya,
pribadinya, dan berbagai macam aspek kejiwaan yang ada pada diri manusia. Dalam
pergaulan hidup, manusia menduduki fungsi yang bermacam-macam. Disatu sisi ia
adalah ayah atau ibu, tetapi disisi lain ia adalah anak. Disatu sisi adalah ia
kakak, tetapi disisi lain ia adalah adik. Pengetahuan tentang hubungan antar
manusia, mendasari interaksi dan komunikasi dari individu ke individu lainnya.
`Hubungan
antar manusia adalah kemampuan mengenali sifat, tingkah laku, pribadi
seseorang. Ruang lingkup hubungan antar manusia dalam arti luas adalah
interaksi antar seseorang dengan orang lain secara tatap muka dalam segala
situasi dan dalam semua bidang kehidupan, sehingga menimbulkan kebahagiaan dan
kepuasaan hati pada kedua belah pihak. Suksesnya seseorang dalam melaksanakan
“Human Relations” karena ia berkomunikasi secara etis, ramah, sopan,
menghargai, dan menghormati orang lain.Human Relations ini dilakukan dimana
saja di rumah, pasar, kampus, toko,
dalam bis, kereta api, dan sebagainya.
Proses
interaksi melibatkan perasaan, kata yang diucapkan dalam komunikasi,
mencerminkan perasaan dan sikap, proses penyesuaian diri. Hubungan antar
manusia secara luas mencoba menemukan, mengidentifikasi masalah dan membahas
untuk mendapatkan pemecahan masalah.
FAKTOR YANG MENENTUKAN HUBUNGAN ANTAR
MANUSIA
Salah
satu cara seseorang melakukan hubungan antar manusia adalah dengan menggunakan
komunikasi antara individu atau komunikasi interpersonal. Agar hubungan antar
manusia berjalan dengan baik, salah satunya dapat ditunjang dengan menumbuhkan
hubungan interpersonal yang baik. Berikut adalah factor-faktor yang menumbuhkan
hubungan interpersonal yang baik:
1. Rasa percaya (Trust)
Secara
ilmiah “percaya” adalah mengandalkan perilaku orang untuk mencapai tujuan yang
dikehendaki, yang pencapaiannya tidak pasti dan dalam situasi yang penuh resiko
(Giffin, 1967). Sejak tahap pertama dalam hubungan interpersonal sampai tahap
akhir, “percaya” menentukan efektifitas komunikasi. Bila seorang individu sudah
percaya kepada kita, maka individu tersebut akan lebih mudah terbuka kepada
kita. Hal ini akan membuka saluran komunikasi, memperjelas pengiriman dan
penerimaan komunikasi, serta memperluas peluang komunikasi untuk mencapai
maksudnya. Hilangnya kepercayaan kepada orang lain akan menghambat perkembangan
hubungan interpersonal yang akrab. Ada tiga factor yang dapat menumbuhkan sikap
percaya dan mengembangkan komunikasi yang didasari sikap saling percaya,
2. Sikap sportif
Sikap
sportif adalah sikap yang mengurangi sikap melindungi diri dalam komunikasi
yang terjadi dalam hubungan antar manusia. Orang bersikap defensive bila tidak
menerima, tidak jujur dan tidak empati. Sudah jelas dengan sikap defensive,
komunikasi interpersonal akan gagal karena orang defensive akan lebih banyak
melindungi diri dari ancaman yang ditanggapi dalam situasi komunikasi ketimbang
memahami pesan orang lain.
Sikap
defensive meliputi: evaluasi, kontrol, strategi, netralitas, superioritas dan
kepastian. Sedangkan iklim suportif meliputi: deskripsi, orientasi masalah,
spontanitas, empati, persaamaan dan profesionalisme.
Evaluasi
dan deskripsi. Evaluasi adalah penilaian terhadap orang lain, memuji atau mengecam.
Deskripsi adalah penyampaian perasaan atau persepsi tanpa melakukan penilaian.
Kontrol
dan orientasi masalah. Perilaku kontrol artinya berusaha mengubah orang lain,
mengendalikan, mengubah sikap, pendapat dan tindakannya. Orientasi masalah
adalah mengkomunikasikan keinginan untuk bekerjasama mencari pemecahan masalah.
Strategi
dan spontanitas. Strategi adalah penggunaan tujuan atau manipulasi untuk
mempengaruhi orang lain. Spontanitas artinya sikap jujur.
Netralitas
dan Empati. Netralitas adalah sikap impersonal, memperlakukan orang lain
sebagai objek. Empati artinya memperlakukan orang lain sebagaimana mestinya.
Superioritas
dan persamaan. Superioritas artinya seseorang lebih tinggi karena status,
kekuasaan, kemampuan, intelektual, kekayaan atau kecantikan. Persamaan adalah
sikap memperlakukan seseorang secara horisontal dan demokratis.
Kepastian
dan Profesionalisme. Individu yang memiliki kepastian bersifat dogmatis, egois,
dan melihat pendapatnya merupakan kebenaran yang mutlak. Profesionalisme adalah
kesediaan meninjau kembali pendapat orang lain.
3. Sikap terbuka (open mindedness)
Sikap
terbuka amat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang
efektif. Untuk memahami orang yang mempunyai sikap terbuka harus mengidentifikasi
dahulu orang yang mempunyai sikap tertutup. Lawan dari sikap terbuka adalah
dogmatism. Sehingga untuk memahami sikap terbuka, terlebih dahulu
mengidentifikasi karakteristik orang dogmatis.
Agar
komukasi interpersonal yang kita lakukan melahirkan hubungan interpersonal yang
efektif, dogmatis harus diganti dengan sikap terbuka. Bersama – sama dengan
sikap saling percaya dan sikap suportif, sikap terbuka mendorong timbulnya
saling pengertian, saling menghargai, dan yang paling penting saling mengembangkan
kualitas hubungan interpersonal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!