BAB I
PENDAHULUAN
Dalam
hal ini, telah melahirkan asas kedewasaan diri bagi calon seorang guru yang
profesional terhadap proses pencarian profesinya. Sehingga pelaksanaan Praktek
Pengamalan Lapangan (PPL) yang merupakan bagian dari perkuliahan
yang harus dilalui atau dilaksanakan oleh mahasiswa dalam mengaplikasikan teori
yang telah didapat di bangku perkuliahan. Oleh karena itu, khususnya Perguruan
Tinggi Suasta yang bergerak dibidang kependidikan yang mana pada status
sebagai pengelola pendidikan pada profesi keguruan atau dikenal
denganUniversitas Sanata Dharma Yogyakarta. Telah melahirkan
mahasiswa yang mandiri dengan pengalaman pengajaran yang memadai
sebagai bekal masa depannya. Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ini telah
terjadwal pada sebuah tempat yang obyektif.
A. Arti, Tujuan , dan status Program
Pengalaman Lapangan
1. Arti Program
Pengalaman Lapangan
Program Pengalaman Lapangan
(PPL) adalah suatu program yang dirancang untuk melatih para
calon guru agar menguasasi kecakapan keguruan secara lengkap dan
terintegrasi. Program ini meliputu latihan pembelajaran dan latihan
melaksanakan tugas-tugas kependidikan selain pembelajaran.
PPL merupakan muara
dari seluruh program pendidikan prajabatan guru. Oleh karena itu pelaksanaan
PPL dilakukan sesudah mahasiswa memperoleh bekal yang memadai dalam
berbagai bidang yang berkaitan dengan tugasnya sebagai guru. Kegiatan
tersebut mencakup pembinaan kemampuan mengajar dan pembinaan tugas tugas
kependidikan di luar mengajar, PPL bertujuan membina dan membimbing calon guru
secara profesional, bertanggung jawab, dan disiplin sesuai dengan tujuan
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
2. Tujuan Program Pengalaman
Lapangan
PPL Bertujuan agar
praktikan memiliki kompetensi berikut:
a. Mengenal
lingkungan social sekolah secara cermat dan menjeluruh, meliputi aspek fisik,
tata administrative, serta tata kurikuler dan kegiatan kependidikan.
b. Menerapkan
berbagai kecakapan keguruan secara menjeluruh dan integerasi dalam situasi
nyata di bawah bimbingan Guru Pamong dan Dosen pembimbing PPL.
c. Mengambil
Manfaat dari pengalaman ber-PPL agar semakin memiliki kecakapan keguruan secara
propesional.
3. Status Program Pengalaman
Lapangan
PPL Merupakan
mata kuliah wajib lulus (WL) dengan bobot 2-6 sks, dan nilai final
minimal C
4. Prasyarat
Mahasiswa yang
diperkenalkan melaksanakan PPL adalah mahasiswa yang telah memenuhi
Prasyarat berikut:
a. Telah mengikuti mata
kuliah keahlian dan keterampilan ditingkat Fakultas berikut ini
dengan nilai minimal C.
1.
Pengantar Pendidikan
2.
Psikologi Belajar dan Pembelajaran
3.
Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling
4.
Psikologi Remaja
5.
Manajemen sekolah
b. Sudah mengikuti mata kuliah
PBM berikut ini dengan nilai minimal C
i. Perencanan
Pengajaran
ii. Metodologi
Pengajaran
iii. Evaluasi
Pengajaran
iv. Pengantar
Mikro
c. Telah mengikuti
beberapa mata kuliah yang telah ditentukan oleh program
studi yang bersangkutan
B. Tempat Pelaksanaan Program
Pengalaman Lapangan
PPL
dilaksanakan di Sekolah Menenga Atas SMA GAMA Yogyakarta atau
Yayasan SMA Gama sekolah swasta yang diijinkan oleh Kanwil Depdiknas DIY Pengurus
Yayasan Gama , dan Kepalah Sekolah yang bersangkutan. Praktikan
melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA Gama
Yogyakarta yang beralamat di Jalan Gejayan Mrican No. 5 Yogyakarta. No. 5,
Telp. (0274) 885264.
C. Sistem dan Waktu Program
Pengalaman Lapangan
PPL dilaksanakan dengan system
bolok. Pelaksanaan PPL dimulai pada
waktu penyerahan mahasiswa dari pihak
Universitas Sanata Dharma kepada pihak sekolah pada tanggal 13 Juli 2013, yang
di terima oleh kepala Sekolah Dra. Sun Lestari dan bagian
Humas di SMA Gama. Sedangkan penarikan dilakukan pada
tanggal ….Oktober 2013.
D. Tempat Kegiatan Program Lapangan
1. Di Kampus
Mahasiswa yang diperkenankan melaksanakan PPL adalah mahasiswa
yang memenuhi tiga prasarat.
Pertama mahasiswa telah mengikuti mata kuliah keahklian dan
keterampilan di tingkat fakultas yaitu Pengantar Pendidikan, Psikologi Belajar
dan Pembelajaran, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Psikologi
Remaja, Manajemen Sekolah, dengan minimal nilai C. Kedua mahasiswa telah
mengikuti mata kuliah PBM yaitu Perencanaan Pengajaran, Metodologi Pengajaran,
Evaluasi Pengajaran, Pengajaran Mikro dengan nilai minimal C.
Ketiga telah mengikuti mata kuliah yang telah ditentukan oleh
program studi yang bersangkutan.
Persiapan
untuk PPL di kampus dilakukan tiga kali dari jurusan Pendidikan Ekonomi dan
Pendidikan Akuntansi yang di laksanakan 14 Juni 2013 bertempat di kampus Mrican
Universitas Sanata Dharma. Materi disampaikan oleh Bapak Drs. Bambang Purnomo,
S.E.,M.Si. Yang menyampaikan materi tentang proses pelaksanaan dan
KTSP. Setela itu dilanjutkan dengan seharing dari salah satu guru alumni
Pendidikan Ekonomi dan juga pembekalan khusus oleh dosen Pembimbing
masing-masing. Pembekalan kedua adalah pembekalan pelatian Public
Speaking yang dilaksanakan di Kampus Mrican Ruang II/K.37
Universitas Sanata Dharma pukul 08.00- 15.00 WIB. Materi yang dibawahkan oleh
pak G. Sukadi dan itu sangat membantu berbicara di depan kelas. Pembekalan ke
tiga tingkat Fakulas dan keguruan ilmu pendidikan yang
akan diterjunkan pada PPL Tahun 2013/2014. Pada kesempatan itu Ibu
Christiyanti, S.Pd., M.Pd. Selaku Koordinator PPL FKIP Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta memberikan pembekalan antara lain mata kuliah prasarat dan
mekanisme PPL serta menyampaikan agenda PPL semester Ganjil 2013/2014.
Rohandi,Ph,D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP)
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta memeberikan pengarahan tentang
kekurangan-kekurangan pada PPL terdahulu sehingga diharapkan praktikan dapat
meminimalkan kekurangan-kekurangan tersebut. Setelah itu dilanjutkan oleh Bapak
Drs. C. Teguh Dalyono,M.S menyampaikan materi tentang Kurikulum 2013 baik
untuk akan dilaksanakan di sekolah-sekolah yang akan terjunkan mahasiswa PPL agar
bias dapat menyesuaikan dengan Kurikulum 2013.
2. Di Sekolah
Persiapan
PPL sekolah diawali dengan penyerahan surat izin ke SMA Gama
Yogyakarta, surat itu diterima oleh Ibu Dra. Sun Lestari selaku
Kepalah sekolah SMA Gama Yogyakarta beserta Bagian Humas SMA Gama.
Hari penyerahan langsung menyambut baik oleh bagian Humas dan juga Kepala Sekolah
yang menerima mahasiswa PPL yang mengantar surat izin. Penyerahan
mahasiswa PPL dari dosen-dosen pembimbing ke sekolah pada tanggal 28 Juli 2013
di ruang Rapat SMA Gama Yogyakarta. Dosen yang mewakili prodi
Pendidikan Ekonomi dan Pendidikan Akuntansi adalah Bapak Y. M. V. Mundayen yang
menyerakan mahasiswa PPL kepada Pihak sekolah secara simbolis. Bersama dengan
penyerahan ke pihak sekolah mahasiswa praktikan juga diserakan kepada masing-masing
guru pamung yang akan membimbing mereka selama PPL di SMA Gama Yogyakarta.
BAB II
HASIL OBSERVASI
A. Sejarah
Berdirinya SMA GAMA Yogyakarta
Berdirinya SMA GAMA (Tiga
Maret) bermula dari inisiatif beberapa orang dosen UGM yang mengirim surat
kepada Rektor UGM pada tanggal 20 Juni 1979, tentang pentingnya mendirikan SMA
di areal kampus UGM karena daya tampung sekolah di DIY saat itu sangat kurang.
Tetapi niat baik tersebut mendapat respon negatif dari rektorat. Hal
tersebut tidak membuat surut semangat dosen-dosen tersebut untuk tetap berjuang
meneruskan cita-citanya. Upaya untuk mendapat dukungan dari civitas akademika
UGM pun terus dilakukan yaitu dengan mengirim surat kepada 1315 dosen UGM saat
itu. Upaya itu mendapat sambutan positif, lebih dari 500 orang membalas; 98%
mendukung bahkan 82 dosen mendaftar untuk mengajar semua mata pelajaran. Kesulitan
berikutnya adalah memperoleh gedung untuk kegiatan belajar mengajar. Rektorat
UGM tetap tidak mengizinkan bangunan kampus UGM digunakan untuk kegiatan SMA.
Semua SMA dan SMP Negeri yang dihubungi juga tidak bisa membantu karena
terbentur Peraturan Mendiknas yang melarang digunakannya gedung SMA Negeri atau
SMP Negeri untuk penyelenggaraan sekolah swasta.
Pertengahan 1980 disebar
undangan untuk membicarakan tindak lanjut rencana mendirikan SMA. Bulan Juli
1980 diadakan rapat di FKH UGM; dari 30 yang diundang hanya hadir 4 orang.
Vakum selama 1 tahun; pada bulan Juli 1981 penggagas SMA GAMA (Tiga
Maret) mengundang kembali dan yang hadir hanya 6 orang. Keenam orang ini
kemudian membentuk Satgas (task-force) untuk mendirikan yayasan dan Alm. Drh.
M. P. Eddy Muljono MSA.Ph.D (dosen Fak. Kedokteran Hewan UGM) menjadi ketuanya.
Setelah melalui rapat beberapa kali untuk menyusun landasan kerja, tujuan kerja
dan program kerja; maka pada 19 Desember 1981 lahirlah Yayasan Pendidikan GAMA
(YPG) lengkap dengan personalia yang berjumlah 12 orang dan anggaran dasarnya.
Pada tanggal 12 Januari
1982 beberapa orang Pengurus YPG beraudensi dengan Rektor UGM dan memperoleh
restu. Tanggal 13 Januari 1981 YPG dikukuhkan dengan akta notaries.
Pada tanggal 3 Maret 1982 dengan sebuah Surat Keputusan Yayasan
Pendidikan GAMA berdirilah SMA GAMA (Tiga Maret). Tiga Maret merupakan tanggal
yang penting bagi para penggagas SMA GAMA (Tiga Maret) karena pada tanggal 3
Maret 1946 berdiri Balai Perguruan Tinggi Kebangsaan Gadjah Mada yang merupakan
cikal bakal Universitas Gadjah Mada. SMA GAMA (Tiga Maret) tercatat sebagai
Sekolah Swasta dengan Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah tanggal 23
Februari 1983 Nomor 018/C/Kep/I 83 dengan Nomor Data Sekolah DO2144009.
Masalah tempat menjadi
masalah yang belum terpecahkan meskipun SK pendirian SMA sudah dikeluarkan.
Sempat timbul rasa pesimis namun akhirnya atas kebaikan Ibu Sujamilah yang saat
itu menjadi kepala sekolah SD Catur Tunggal II di Kocoran (Jl. Kaliurang Km.
4,5) SMA GAMA (Tiga Maret) dapat diselenggarakan dengan menempati SD
Catur Tunggal II tersebut. Dengan bermodalkan kemauan keras dan tekad; akhirnya
pada tanggal 29 Juli 1982 SMA GAMA (Tiga Maret) berdiri dan diresmikan oleh
Bupati Kepala daerah Tingkat II Sleman. Pada tahun ajaran yang pertama ini
pendaftarnya mencapai 1200 orang sehingga terpaksa di tes dalam dua gelombang
ujian. Sangat melegakan melihat antusias masyarakat menyambut SMA GAMA (Tiga
Maret), dan hal itu semakin menguatkan tekad para pendiri untuk terus
memperjuangkan SMA GAMA (Tiga Maret).
Awal tahun 1983 YPG
berhasil mengadakan kerjasama dengan Yayasan Penelitian Pertanian Nasional dan
memperoleh tanah seluas kira-kira 4500 meter persegi untuk membangun sekolah
SMA GAMA (Tiga Maret). Tanah tersebut berlokasi di Jalan Gejayan Mrican
(Jl. Affandi sekarang). Dengan kerja sama seluruh karyawan saat itu mulailah
dibuka lahan yang saat itu masih berwujud ‘alas.
Dengan modal pinjaman
dari bank, pembangunan SMA GAMA (Tiga Maret) dimulai dengan membangun 5 kelas,
siswa kelas I masuk pagi sedangkan siswa kelas II masuk siang. Tahun berikutnya
(1984) dibangun 3 ruang kelas, dan tahun berikutnya ditambah 2 kelas lagi
sehingga sejak tahun 1986 seluruh siswa bisa masuk pagi. Pada
tanggal 6 Januari 1986 status SMA GAMA (Tiga Maret) diakui dengan SK No
001/C/Kep/I/86. Dan tanggal 27 Desember 1990 berdasarkan Keputusan Dirjen
Pendidikan Dasar dan Menengah Nomor 349/C/Kep/I/1990 statusnya menjadi
disamakan. Berdasarkan Keputusan sidang Badan Akreditasi Sekolah Provinsi DIY
tanggal 9 Maret 2005 SMA GAMA (Tiga Maret) memperoleh akreditasi dengan
peringkat A. Peringkat tersebut tetap dipertahankan sampai sekarang. Sejak
tahun 2008-2009 SMA GAMA (Tiga Maret) juga mendapat kepercayaan menjadi salah
satu rintisan Sekolah Kategori Mandiri (SKM) Sekolah Standar Nasional
(SSN).
Pada usia yang ke-29 tahun
ini (2011) SMA GAMA (Tiga Maret) secara fasilitas fisik dan kurikulum sudah
memenuhi kriteria sebagai sekolah kategori mandiri dengan standar nasional. SMA
GAMA (Tiga Maret) memiliki gedung bertingkat dengan 18 ruang kelas,
laboratorium IPA, laboratorium bahasa, laboratorium komputer, lapangan olah
raga untuk basket, volley dan futsal, ruang musik, dan aula yang cukup luas.
SMA GAMA (Tiga Maret) juga mempunyai taman dengan tanaman hias yang dipelihara
siswa dalam pelajaran keterampilan pertanian untuk pertahankan ciri khas SMA
GAMA (Tiga Maret).
SMA
GAMA (Tiga Maret) dikelola oleh Yayasan Pendidikan GAMA dengan susunan pengurus
awal adalah sebagai berikut:
Penasehat
|
: Prof. Dr. Ir. Triharso (dosen Fak.
Pertanian UGM)
|
Ketua
|
: Drh. M. P. Eddy Muljono MSA.Ph.D (dosen
Fak. Kedokteran Hewan UGM)
|
Wakil Ketua
|
: Drs. Suhardi Sigit (dosen Fak. Ekonomi
UGM)
|
Sekretaris I
|
: Drs. Suyadi Mulyono (dosen Fak. Filsafat UGM)
|
Sekretaris II
|
: Ir. Sri Widodo M.Sc. (dosen Fak.
Pertanian UGM)
|
Bendahara I
|
: Ir. Murdijati Gardjito (dosen
Fak.Teknologi Pertanian UGM)
|
Bendahara II
|
: Drg. Sigid Prijono (dosen Fak. Kedokteran
Gigi UGM)
|
Anggota
|
: -Sukismo S.H. (dosenFak. Hukum UGM)
|
-Ir. Soetojo Tjokrodihardjo (dosen
Fak. Teknik UGM)
|
|
-Dr. Sofyan Effeni MPA. (dosen Fak.
Sosial dan Politik UGM)
|
|
-Drs. H.J. Kusumanto (staf Gadjah
Mada Univesity Press)
|
|
-Drs. Susilo (dosen Fak. Biologi
UGM)
|
|
-Moeljono Sigit Bc.Hk. (wiraswasta)
|
B. Tujuan
Pendidikan, Visi dan Misi SMA GAMA Yogyakarta
1. Tujuan
Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
a. Tujuan
Pendidikan Nasional
Tujuan
pendidikan nasional di Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Artinya, manusia beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang
mantab dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.
Sedangkan, tujuan pendidikan nasional berdasarkan isi dari Undang- Undang
Sisdiknas Pasal 3 dan penjelasan pasal 15, yaitu:
a. Meningkatkan
keimanan dan ketakwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa.
b. Mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi warga yang berakhlak mulia, sehat, cakap,
kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggungjawab.
c. Mengembangkan
peserta didik agar memiliki wawasan kebangsaan, memahami dan menghargai
keanekaragaman budaya bangsa Indonesia.
d. Mengembangkan
potensi peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dengan
secara aktif turut memiliki kepedulian terhadap lingkungan, dengan secara aktif
turut memelihara sumber daya alam dan melestarikannya.
b. Tujuan
Pendidikan di SMA
Dalam
rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia, maka pemerintah
melalui bidang pendidikan telah melaksanakan upaya nyata yang barangkali tidak
diketahui oleh pihak- pihak di luar lingkup pendidikan. Peningkatan kualitas
sumber daya manusia Indonesia diawali dengan adanya peningkatan mutu
pendidikan. Mutu pendidikan diawali dengan adanya peningkatan mutu sekolah.
Program peningkatan mutu sekolah bertujuan untuk mengantisipasi perkembangan
teknologi dan sosial yang selalu berkembang. Untuk itu, perlu adanya penetapan
tujuan sekolah yang dapat digunakan sebagai pijakan pelaksanaan pendidikan
c. Tujuan
SMA GAMA Yogyakarta
1. Meningkatkan
prestasi akademik dan non-akademik melalui pencapaian Nilai Ujian Akhir minimum
rata-rata 7,50 dan prestasi di bidang-bidang lain (Keagamaan, kesenian, olah
raga dan karya ilmiah remaja).
2. Memelihara
lingkungan yang rindang, bersih, dan sehat.
3. Meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam bidang komputer, trampil mengoperasi-kan komputer
75% dari jumlah peserta didik mampu mengoperasikan Microsoft Office dan
penguasaan Multimedia.
4. Meningkatkan
kemampuan peserta didik berkomunikasi dalam berbahasa Inggris, 75% dari jumlah
peserta didik mampu mengucapkan dengan baik dan benar.
5. Mengembangkan
kedisiplinan dari seluruh komponen sekolah (stakeholder) untuk
membentuk kepribadian yang tangguh dan kokoh sebagai dasar dalam setiap
aktivitas serta sebagai aset sekolah.
6. Pengembangan/peningkatan
penghayatan terhadap ajaran ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa (Agama) supaya
lebih bijaksana dan arif dalam bertindak.
d. Visi
SMA GAMA Yogyakarta
“Berdisiplin Tinggi,
Berprestasi, Trampil, Kreatif dan Berakhlak Mulia”.
Yang dimaksud dengan visi
tersebut adalah :
1) Berdisiplin tinggi adalah
warga sekolah harus memiliki komitmen bersama untuk disiplin dan tertib dalam
menaati peraturan dan ketentuan yang berlaku.
2) Berprestasi adalah adalah
meningkatkan kualitas pembelajaran yang efektif sehingga menguasi materi
kurikulum dan menghasilkan nilai ujian yang tinggi sehingga mampu bersaing
dalam seleksi penerimaan mahasiswa baru diperguruan tinggi favorit serta
mempunyai prestasi non akademik.
3) Terampil adalah bisa melaksanakan
tugas dengan cepat, tepat dan benar.
4) Kreatif adalah mampu
memanfaatkan peluang yang ada dan mengembangkan cipta, karya dan rasa.
5) Berakhlak mulia adalah
berkepribadian yang tangguh berdasarkan iman dan takwa terhadap Tuhan
YME.
e. Misi
SMA GAMA Yogyakarta
1) Melaksanakan
pembimbingan, pembelajaran dan pengembangan Potensi Akademik maupun Non
Akademik secara optimal sehingga menghasilkan peserta didik yang berprestasi.
2) Pembekalan
ketrampilan dan kedisiplinan supaya mandiri.
3) Melaksanakan
pembelajaran yang efektif dan efisien
4) Melaksanakan
KTSP yang efektif sesuai dengan kondisi sekolah
5) Mengembangkan
manajemen kelembagaan berdasarkan MPMBS.
C. Sistem
Pendidikan Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Sistem
pendidikan SMA GAMA adalah bagian dari satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan menengah yang mengutamakan perluasan pengetahuan dan peningkatan
ketrampilan siswa, dengan tujuan agar siswa dapat melanjutkan ke jenjang
pendidikan yang lebih tinggi. Sistim pendidikan SMA merupakan salah satu
keseluruhan yang terpadu dari semua satuan dan kegiatan pendidikan yang
berkaitan satu sama lain untuk mengusahakan tercapainya tujuan pendidikan di
SMA. Sistim pendidikan SMA GAMA menggunakan sistim semester. Sistim semester
ini di harapkan mampu lebih efektif dan lebih baik dari sistem pendidikan SMA
tahun sebelumnya.
D. Kurikulum
Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Struktur kurikulum
merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh peserta didik
dalam rangka kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pad setiap mata
pelajaran dan setiap aturan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam
struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) yang dikembangkan berdsarkan Standar Kompetensi
Lulusan (SKL). Muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian
internal dan struktur kurikulum.
Isi kurikulum SMA harus
memuat sekurang-kurangnya bahan kajian dan bahan pelajaran sebagai berikut:
Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Bahasa dan Sastra Indonesia,
Matematika, Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi, Sosiologi, Antropologi, Geografi,
Sejarah, Pendidikan Jasmani, Pendidikan Seni, dan Bahasa Inggris. Berbeda
dengan kurikulum di SMK, kurikulum di SMK tidak ada mata pelajaran sains
(Biologi, Kimia, Fisika)
SMA dapat menambah mata pelajaran
sesuai keadaan lingkungan dan ciri khas SMA yang bersangkutan dengan tidak
mengurangi kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum yang dipakai oleh
SMA GAMA , khususnya kelas X, XI IPS dan XI IPA sudah memakai Kurikulum Tingkat
Satuan Pendidikan (KTSP) yang terdiri dari 13 mata pelajaran, muatan lokal,
pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk
mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah,
termasuk keunggulan daerah dan materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam
mata pelajaran yang sudah ada.
Sedangkan untuk
pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru.
Pengembangan diri bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik
untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri. Jam pembelajaran untuk setiap
pelajaran dapat dialokasikan seperti tertera dalam struktur kurikulum. Alokasi
waktu satu jam pelajaran adalah 1 x 45 menit. Minggu efektif dalam satu tahun
(dua semester) adalah 34-38 minggu. Adapun tabel mengenai struktur kurikulum
untuk kelas X, XI IPA, dan IPS adalah sebagai berikut:
Struktur
Kurikulum SMA/MA Kelas X
Komponen
|
Alokasi Waktu
|
|
Semester 1
|
Semester 2
|
|
A. Mata
Pelajaran
|
||
1.
Pendidikan Agama
|
2
|
2
|
2.
Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
3.
Bahasa Indonesia
|
4
|
4
|
4.
Bahasa Inggris
|
4
|
4
|
5.
Matematika
|
5
|
5
|
6.
Fisika
|
3
|
3
|
7.
Biologi
|
3
|
3
|
8.
Kimia
|
3
|
3
|
9.
Sejarah
|
1
|
1
|
10.
Geografi
|
2
|
2
|
11.
Ekonomi
|
3
|
3
|
12.
Sosiologi
|
2
|
2
|
13.
Seni Budaya
|
2
|
2
|
14.
Pendidikan Jasmani, Olah
Raga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
15.
Teknologi Informasi dan
Komunikasi
|
2
|
2
|
16.
Keterampilan / Bahasa
Asing
|
2
|
2
|
B. Muatan
Lokal
|
3
|
3
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
47
|
47
|
2*) Ekuivalensi
2 jam pembelajaran
Struktur
Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPA
Komponen
|
Alokasi Waktu
|
|||
Kelas XI
|
Kelas XII
|
|||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt 1
|
Smt 2
|
|
A. Mata
Pelajaran
|
||||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5. Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5
|
6. Fisika
|
6
|
6
|
6
|
6
|
7. Biologi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
8. Kimia
|
5
|
5
|
5
|
5
|
9. Sejarah
|
1
|
1
|
1
|
1
|
10. Seni
Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11. Pendidikan
Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12. Teknologi
Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13. Keterampilan
/ Bahasa Asing
|
2
|
2
|
2
|
2
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
2
|
2
|
C. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
45
|
45
|
45
|
45
|
2*) Ekuivalensi 2 jam pembelajaran
Struktur
Kurikulum SMA/MA Kelas XI dan XII Program IPS
Komponen
|
Alokasi Waktu
|
|||
Kelas XI
|
Kelas XI
|
|||
Smt 1
|
Smt 2
|
Smt 1
|
Smt 2
|
|
A. Mata
Pelajaran
|
||||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan
Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa
Indonesia
|
4
|
4
|
4
|
4
|
4. Bahasa
Inggris
|
4
|
4
|
4
|
4
|
5. Matematika
|
5
|
5
|
5
|
5
|
6. Geografi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
7. Ekonomi
|
5
|
5
|
5
|
5
|
8. Sosiologi
|
4
|
4
|
4
|
4
|
9. Sejarah
|
3
|
3
|
3
|
3
|
10. Seni
Budaya
|
2
|
2
|
2
|
2
|
11. Pendidikan
Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
2
|
12. Teknologi
Informasi dan Komunikasi
|
2
|
2
|
2
|
2
|
13. Keterampilan
/ Bahasa Asing
|
2
|
2
|
2
|
2
|
14. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
2
|
2
|
15. Pengembangan
Diri
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
2*)
|
Jumlah
|
45
|
45
|
45
|
45
|
2*) Ekuivalensi 2 jam pembelajaran
E. Organisasi
Sekolah Satuan Pendidikan (Struktur Organisasi, Wewenang dan Tanggung Jawab
masing-masing unsur)
1) Kepala
Sekolah
a. Kepala
sekolah sebagai pemimpin sekolah mengarahkan semua aparat bawahannya untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan.
b. Administrator
Sebagai pelaksana tata laksana sekolah agar
berjalan lancar dan bertanggung jawab atas pelaksanaan kurikulum dan
pengembangannya, administrasi sekolah serta penerima dan pelaksana instruksi
dari atasan.
c. Supervisor
Sebagai pengawas dan pembimbing guru-guru,
karyawan, dan siswa sehingga dapat melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya.
d. Dalam
kaitannya dengan kegiatan PPL, kepala sekolah mempunyai tugas, antara lain
menerima praktikan yang akan ber-PPL dan memperkenalkan kepada guru personil di
sekolah, mengkoordinasikan kegiatan PPL yang akan berlangsung di sekolahnya,
mempersiapkan dan menyelenggarakan program orientasi, memberikan kesempatan
kepada praktikan untuk memperoleh pengalaman yang diperlukan, serta memantau
pelaksanaan PPL.
2. Wakil
Kepala Sekolah
Dalam membantu kepala
sekolah, terdapat bidang-bidang tersendiri dari wakil kepala sekolah, yaitu:
1) Wakil
kepala sekolah bidang kesiswaan
2) Wakil
kepala sekolah bidang kurikulum
3) Wakil
kepala sekolah bidang sarana dan prasarana
4) Wakil
kepala sekolah bidang hubungan kerjasama dengan masyarakat
3. Koordinator
Bimbingan dan Penyuluhan (BP)
Koordinator bimbingan dan
penyuluhan mempunyai tugas utama menyusun program bimbingan, penyuluhan dan
bimbingan karir pada khususnya, serta mengkoordinir bimbingan dan penyuluhan
bimbingan karir.
4. Guru
Guru merupakan tenaga
edukatif yang mempunyai tugas administrasi dan tugas mengajar meliputi:
1. Wali
kelas
2. Guru
jaga
3. Pengelola
perpustakaan
4. Pengelola
laboratorium
5. Rentang
Tugas Tata Usaha SMA GAMA
1. Kepala
Sub bagian Tata Usaha Sekolah
Kepala Sub bagian Tata
Usaha Sekolah membagi tugas kegiatan tata usaha, menyusun keuangan sekolah,
pengurus pegawai, pembinaan dan pengembangan karir pegawai tata usaha.
2. Wakil
Ketua Subbagian Tata Usaha
Tugasnya membantu
pelaksaaan tugas-tugas kepala subbagian tata usaha pada saat berhalangan hadir.
3. Urusan
Kesiswaan
Urusan Kesiswaan mempunyai
tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi siswa.
4. Urusan
Kepegawaian
Urusan Kepegawaian
mempunyai tugas-tugas yang berhubungan dengan administrasi pegawai.
F. Sumber
Daya Manusia Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Sumber daya manusia di SMA
GAMA terdiri dari berbagai lingkup yang memiliki perannya masing-masing. Dari
kepala sekolah, guru, staf karyawan, hingga siswa sendiri. Uraian sumber daya
manusia SMA GAMA ini dapat dilihat pada lampiran.
G. Siswa
Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta
Tahun
ini, SMA GAMA mengalami penurunan dari segi kuantitas siswa. Pada tahun ajaran
2011/2012, SMA GAMA mempunyai satu kelas untuk kelas X. Sementara itu ada tiga
kelas untuk kelas XI, yaitu kelas XI IPA, XI IPS1, dan XI IPS2. Sedangkan untuk
kelas XII, SMA GAMA memiliki dua kelas, yaitu XII IPA, XII IPS. Perincian
jumlah siswa pada tahun ajaran 2012/2013 adalah sebagai berikut:
Kelas
|
Jumlah siswa putra
|
Jumlah siswa putri
|
Jumlah
|
X A
|
14
|
9
|
23
|
X B
|
14
|
10
|
24
|
XC
|
|||
XI IPA
|
6
|
6
|
12
|
XI IPS
|
12
|
4
|
16
|
XII IPA
|
12
|
7
|
19
|
XII IPS 1
|
6
|
10
|
16
|
XII IPS 2
|
6
|
11
|
17
|
H. Kondisi
Fisik dan Lingkungan Kondisi Fisik dan Lingkungan Sekolah Satuan Pendidikan SMA
GAMA Yogyakarta
SMA GAMA beralamat di Jalan
Affandi Mrican No. 5 Sleman. Letak SMA GAMA sangat dekat dengan jalan Affandi,
sehingga mudah dijangkau. Meskipun letaknya di dekat jalan raya, suara bising
kendaraan tidak akan mengganggu proses belajar mengajar karena letak kelas
masih berada di dalam. Gedung SMA GAMA berbentuk persegi dengan dua lantai. Di
tengah-tengah terdapat sebuah bangunan berbentuk pendapa yang digunakan sebagai
aula serbaguna. Gedung bangunan SMA GAMA masih cukup bagus. Namun, akibat gempa
yang melanda Yogyakarta beberapa waktu lalu, ada beberapa bagian dinding yang
mengalami retak ringan. Kondisi bangunannya permanen, kokoh dan
berlantai keramik. Sirkulasi udara sangat baik dan terdapat banyak jendela,
sehingga cahaya cukup mendukung proses belajar mengajar. Di tengah bangunan
sekolah ditanami banyak tumbuh-tumbuhan yang menambah kesejukan, keindahan, dan
kenyamanan lingkungan SMA GAMA.
Halaman SMA GAMA terbagi
menjadi dua bagian. Bagian depan sekolah adalah halaman yang cukup luas, yang
biasanya digunakan untuk upacara bendera dan kegiatan olahraga. Letak halaman
ini di antara gedung sekolah dan kantor yayasan. Halaman yang kedua terletak di
dalam lingkungan gedung sekolah. Halaman ini agak sempit, namun asri. Di
halaman ini terdapat berbagai jenis tanaman hijau dan juga kolam ikan hias yang
mengelilngi pendopo. Pagar sekolah terbuat dari besi, pagar ini terdapat di
depan gedung sekolah sebagai pintu gerbang sekolah. Sedangkan di sekeliling
gedung sekolah diberi pagar tembok. Kamar kecil di SMA GAMA terdiri dari kamar
kecil guru dan kamar kecil siswa yang dibedakan antara putra dan putrid. Kamar
mandi terawat dengan baik, kondisinya baik dan air yang mencukupi.
SMA GAMA memiliki satu
kantin yang terdapat di sebelah tempat parkir guru dan karyawan. Kantin ini
menyediakan jenis makanan kecil maupun makanan berat. Kantin di sekolah ini
dikelola oleh pihak Yayasan. Setiap jenjang kelas memiliki 1 kelas X, 3 kelas XI,
dan 2 kelas XII, sehingga jumlah kelas ada 6 ruang kelas. Ada pun ruang-ruang
lain yang ada di SMA GAMA, antara
lain:
a. Ruang
kepala
sekolah :1
b. Ruang
guru :1
c. Ruang
tata
usaha :1
d. Ruang
BK :1
e. Ruang
piket :1
f. Perpustakaan :1
g. Aula :1
h. Kantin :1
i. Lab.fisika :1
j. Lab.audiovisual :1
k. Lab.
Bahasa :1
l. Ruang
multimedia :1
m. Lab.
Biologi :1
n. Lab.
kimia :1
o. Ruang
computer :1
p. Dapur :1
q. Toilet
siswa :4
r. Toilet
guru :2
s. Tempat
parkir :2
t. Pos
satpam :1
u. Gudang :1
v. UKS :1
w. Ruang
dinas jaga
sekolah :1
x. Ruang
Rapat :1
y. Ruang
Wakasek :1
z. Mushola :1
I. Proses
Belajar Mengajar SMA GAMA Yogyakarta
a. Kegiatan
guru secara umum
Kegiatan guru secara umum
adalah mengajar di dalam kelas dimulai pada jam pelajaran pelajaran pertama
sampai berakhirnya jam pelajaran, yaitu pada hari Senin sampai Sabtu dimulai
pukul 07.00 WIB dan berakhir pukul 13.30 WIB , khusus hari Jumat dimulai pukul
07.00 WIB dan berakhir pukul 11.15
WIB. Selain mengajar ada beberapa guru yang ditugaskan untuk tugas piket secara
bergantian setiap harinya. Guru piket bertugas untuk mengawasi ketertiban
siswa. Bila ada siswa yang terlambat masuk sekolah maka harus melapor pada guru
piket sebelum diizinkan masuk ke kelas oleh guru piket. Selain itu bila ada
siswa yang izin tidak mengikuti pelajaran, pulang atau keluar dari lingkungan
sekolah untuk suatu alasan maka harus melapor pada guru piket. Seandainya ada
guru yang berhalangan untuk mengajar, guru tersebut aka menitipkan tugas pada
guru piket untuk dikerjakan siswa dan kemudian dikumpulkan lagi pada guru
piket.
b. Kegiatan
guru mata pelajaran
Kegiatan guru mata
pelajaran adalah mengajar mata pelajaran yang diampu oleh masing-masing guru.
Adapun hasil observasi pada guru mata pelajaran dapat dilihat pada lampiran.
c. Kegiatan
siswa
Kegiatan belajar mengajar
(KBM) di SMA Tiga Maret Yogyakarta diadakan 6 hari seminggu, dari hari Senin
hingga hari Sabtu. KBM umumnya dimulai pukul 07.00 WIB. Pada hari Senin- Kamis
dan hari Sabtu, KBM berakhir pada pukul 13.30, pada hari Jumat KBM berakhir
pukul 11.15 WIB.
J. Fasilitas
Pendidikan dan Latihan
Tersedianya sarana dan
prasarana untuk lembaga pendidikan sangat besar pengaruhnya terhadap tujuan
pendidikan. Oleh sebab itu, SMA GAMA telah berupaya meningkatkan sarana dan
prasarana pendidikan yang memadai supaya tercipta lingkungan yang kondusif
sehingga tercipta tujuan pendidikan yang baik. Adapun fasilitas yang
menunjang proses pendidikan tersebut antara lain:
a. Keadaan
ruang kelas
Ruang kelas dilengkapi dengan:
1. Meja
dan kursi guru
2. Meja
dan kursi siswa
3. Papan
presensi
4. Papan
pengumuman kelas
b. Keadaan
fasilitas belajar
Fasilitas belajar yang tersedia di dalam
ruang kelas terdiri dari:
1. papan
tulis, berjumlah dua buah yang terletak di sebelah kanan dan kiri.
2. kipas
angin, lampu
c. Alat
penunjang pendidikan
1. Peta
2. papan
presensi
3. jadwal
pelajaran
4. foto
pahlawan
d. Sumber
belajar
1. Perpustakaan
Perpustakaan sekolah
merupakan satu unit kerja bagian integral dari lembaga pendidikan. Tujuan
didirikan perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk menyediakan sumber
informasi bagi semua warga sekolah untuk menunjang kegiatan belajar mengajar.
Demikian pula dengan perpustakaan SMA GAMA yang selalu memperbanyak
perbendaharaan buku-bukunya dan meningkatkan budaya membaca. Perpustakaan SMA
GAMA menempati ruangan berukuran 8x12 meter. Ruangan ini dilengkapi dengan 2
unit komputer, 1 unit mesin ketik, 2 buah kipas angin, rak buku, meja baca. Di
perpustakaan ini terdapat berbagai buku pelajaran, baik dari pemerintah maupun
buku-buku yang dibeli dengan usaha sekolah. Di sini terdapat beberapa rak buku
yang digunakan untuk meletakkan buku-buku koleksi perpustakaan. Buku-buku
tersebut ditata sesuai jenisnya. Untuk mempermudah siswa dalam menemukan buku
yang dibutuhkan, disediakan satu rak khusus untuk catalog buku. Di samping buku
pelajaran, perpustakaan juga menyediakan Koran dan majalah.
Siswa SMA GAMA
diperkenankan untuk meminjam buku yang diinginkan kepada petugas perpustakaan.
Apabila buku yang dipinjam tersebut terlambat dikembalikan, maka siswa akan
mendapat denda sebesar Rp 100, 00 per hari untuk setiap buku.
2. Laboratorium
SMA
GAMA mempunyai empat laboratorium, yaitu laboratorium Kimia, Fisika, bahasa dan
Biologi yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Laboratorium SMA
GAMA dilengkapi dengan fasilitas pendukung yang memungkinkan siswa untuk
mengikuti perkembangan teknologi. Laboratorium yang sangat memadai memungkinkan
siswa dapat menerapkan teori yang telah didapat dengan praktek yang
sesungguhnya.
3. Ruang
Media
Ruang
media yang dimiliki cukup luas dan memiliki berbagai fasilitas lengkap seperti
TV, VCD player, tape recorder, komputer, LCD proyektor,
OHP. Berbagai fasilitas ini memudahkan guru dalam menyampaikan materi yang
kontekstual. Siswa dapat melihat secara langsung contoh-contoh yang
divisualisasikan lewat VCD ataupun televisi. Pembelajaran pun bisa dibuat lebih
bervariasi untuk menghindarkan siswa dari rasa bosan.
4. Mushola
Mushola
di SMA GAMA digunakan oleh semua siswa, guru dan karyawan. Mushola ini terletak
di sebelah gudang dengan ukuran yang tidak terlalu besar dan cukup sederhana.
5. Bimbingan
dan Konseling
Salah satu tujuan diadakan
layanan bimbingan dan konseling adalah untuk menyelaraskan kebutuhan jasmani
dan rohani sehingga perkembangannya dapat sejalan, yang pada akhirnya proses
belajar mengajar dapat berjalan dengan efektif.
5. UKS
UKS dimaksudkan untuk menjaga
kesehatan dan memberikan pertolongan pertama bagi seluruh warga sekolah. Selain
itu, SMA GAMA juga menyediakan fasilitas berupa klinik yang bernama GAMA SISWA
MEDIKA. Klinik akan melayani semua siswa, guru, maupun karyawan yang sedang
sakit tanpa dipungut biaya. UKS memiliki peraturan yang harus dijalankan, tata
tertib UKS sebagai berikut:
1) Siswa
tidak diperkenankan masuk ke dalam UKS tanpa seijin guru piket/ petugas UKS.
2) Siswa
yang masuk UKS harus berpakaian resmi (seragam sekolah ) dan alas kaki/ sepatu
dilepas waktu naik tempat tidur.
3) Siswa
tidak diperkenankan bersenda gurau sewaktu berada di dalam ruang UKS.
4) Siswa
tidak makan dan minum di dalam ruang UKS.
5) Siswa
tidak meninggalkan ruang UKS sebelum lapor dengan petugas UKS.
6) Alat-alat
yang tersedia di dalam ruang UKS digunakan sesuai peraturan yang berlaku.
7) Jika
merusakkan alat-alat yang tersedia di ruang UKS melapor kepada guru piket/
petugas UKS.
8) Setelah
selesai menggunakan alat-alat harus dikembalikan ke tempat semula.
9) Dilarang
membuang sampah dan mengotori di dalam ruang UKS.
10) Siswa
meninggalkan ruang UKS dengan tertib.
11) Siswa
yang melanggar tata tertib akan mendapatkan sanksi yaitu : tidak boleh masuk
ruang UKS.
12) Tata
tertib yang belum tercantum akan ditentukan kemudian.
K. Majelis
Sekolah / Dewan Komite / Komite Sekolah
Komite sekolah berfungsi
sebagai pendorong, motor penggerak kerja sama, penampung dan penganalisa serta
penggalang dana di luar kewajiban pokok siswa dalam rangka penyelenggara
pendidikan yang bermutu. Komite sekolah berperan sebagai pemberi pertimbangan,
pendukung, dan pengontrol pelaksanaan pendidikan di sekolah. Komite SMA GAMA
Yogyakarta ini bersifat mandiri, tidak mempunyai hubungan hirarki dengan
lembaga pemerintahan maupun swasta manapun. Komite SMA GAMA Yogyakarta
merupakkan badan pengelola peningkatan mutu dan potensi pendidikan di SMA GAMA
Yogyakarta. Berdirinya komite sekolah SMA GAMA pada tanggal 12 Juli 2003. Komite
sekolah SMA GAMA Yogyakarta bertujuan:
a. Mewadahi
dan menyalurkan aspirasi serta prakarsa masyarakat untuk melahirkan kebijakan
operasional dan program kerja sekolah.
b. Menciptakan
suasana yang demokratis dan dapat dipertanggungjawabkan dalam penyelenggaraan,
pelayanan pendidikan yang bermutu di sekolah.
c. Meningkatkan
tanggung jawab dan peran serta masyarakat dalam menyelenggarakan pendidikan di
sekolah.
L. Hubungan
antara Satuan Pendidikan SMA GAMA Yogyakarta Dengan instansi lain
Hubungan antara SMA GAMA
dengan pihak lain merupakan sebuah sinergi yang saling memberi manfaat. Sinergi
ini berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan perkembangan sekolah di masa
yang akan datang. Hubungan ini tercipta karena adanya ikatan saling percaya dan
memang harus dijaga agar dapat mendukung tercapainya tujuan sekolah:
a. Hubungan
dengan Sekolah lain
SMA
GAMA selalu melakukan rapat MGMP antar guru mata pelajaran se-Kabupaten Sleman,
sedangkan hubungan persahabatan antarsekolah biasanya dapat terjalin melalui
kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler sekolah, misalnya pertandingan olahraga,
pentas seni, dan lain-lain.
b. Hubungan
dengan Perguruan Tinggi
SMA
GAMA membuka kesempatan bagi perguruan tinggi untuk bekerja sama, antara lain
dengan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta sebagai tempat melakukan kegiatan
PPL.
c. Hubungan
Sekolah dengan Kantor Dinas Pendidikan Nasional
1) Sekolah
menyerahkan laporan rutin setiap bulan, triwulan, dan tahunan kepada Dinas
Pendidikan Nasional.
2) Supervisor
dari Dinas Pendidikan Nasional kepada sekolah dan guru.
3) Mengadakan
rapat kerja dengan pejabat Dinas Pendidikan dan para kepala sekolah.
M. Usaha
– Usaha Peningkatan Kualitas Lulusan
Untuk memperbesar
prosentase kelulusan siswa di akhir tahun, SMA GAMA memberikan pelajaran
tambahan bagi kelas XII sebagai persiapan menghadapi ujian akhir. Latihan –
latihan soal yang terbaru dapat mengasah kemampuan siswa sehingga nantinya
diharapkan mereka siap dan mampu menghadapi ujian akhir nasional. Selain itu,
siswa – siswi SMA GAMA memperoleh pelajaran bahasa Jawa. Ini
diharapkan dapat mengajak siswa untuk menghargai dan melestarikan budaya
daerah. Selain itu, pada sore hari dilaksanakan praktikum pada pukul 14.15 –
15.45 WIB untuk mata pelajaran IPA (Fisika, Kimia, dan Biologi) dan kegiatan
ini diperuntukkan kelas XI IPA.
BAB
III
PELAKSANAAN
PROGRAM KEGIATAN
A. Kegiatan
Pembelajaran
Menurut praktikan, Program
Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan suatu
proses belajar dimana praktikan diberikan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuannya sebagai seorang calon pendidik. Sehingga dalam pelaksanaan kegiatan
pembelajaran, praktikan harus melakukannya dalam beberapa tahap, yaitu :
1. Observasi Aktifitas
Guru di Kelas
Sebelum memulai praktek mengajar di kelas,
praktikan mengobservasi kelas ketika guru pembimbing sedang mengajar. Observasi
terhadap aktivitas guru ini dimaksudkan agar praktikan dapat mengetahui situasi
kelas, karakteristik peserta didik, dan bagaimana cara mengelola kelas. Hal
yang paling utama adalah praktikan melihat dan mengamati secara langsung
bagaimana guru melaksanakan kegiatan mengajar. Praktikan mengamati metode apa yang
digunakan oleh guru, bagaimana cara guru menarik perhatian siswa, memberikan
motivasi kepada peserta didik, melihat secara langsung situasi kelas yang
nantinya akan menjadi tempat untuk berpraktek, bagaimana hubungan guru dengan
peserta didik dan bagaimana guru mengelola kelas menciptakan suasana belajar
yang lancar.
Dengan demikian praktikan memiliki gambaran
bagaimana cara mengajar yang tepat untuk kelas tertentu. Karena setiap kelas
memiliki perlakuan yang berbeda. Dengan observasi ini praktikan sekiranya tidak
mengikuti tindakan-tindakan guru yang kurang tepat, yang dapat memancing
keributan, tidak konsentrasi di kelas, dan hal lainnya yang tidak menunjang
sistem belajar mengajar.
Kegiatan observasi untuk kelas X dilakukan
sebanyak 3 kali, yaitu di ruang kelas XA sebanyak 1 kali dan di ruang kelas XB
sebanyak 1 kali dan kelas XC sebanyak 1 kali. Berdasarkan hasil observasi,
praktikan dapat menyimpulkan bahwa metode yang digunakan guru adalah metode
ceramah, eksperimen, tanya jawab aktif, dan diskusi kelompok. Pada bagian awal
dari proses belajar, guru mengabsen terlebih dahulu kehadiran seluruh peserta
didik, dan meminta peserta didik untuk tenang supaya siap untuk belajar. Saat
proses belajar mengajar dimulai, guru selalu aktif melibatkan siswa untuk dapat
memahami materi.
Guru selalu memberikan umpan berupa pertanyaan
yang merangsang siswa untuk berpikir sehingga tidak ada waktu untuk siswa
bermain atau tidak fokus terhadap pelajaran. Penggunaan bahasa yang digunakan
oleh guru cukup dimengerti peserta didik, namun suara dan intonasi guru kurang
terdengar jelas dalam arti terlalu lembut sehingga membuat peserta didik
bingung dan tidak mendengar apa yang sedang dibicarakan oleh guru. Di dalam
kelas, guru berusaha membangun hubungan yang baik dengan peserta didik, guru
tidak terkesan galak atau menyeramkan. Apabila ada siswa yang ribut pada saat
pembelajaran, guru memandang dan menegur halus tetapi tidak berlangsung
lama. Pada saat penyampaian materi di kelas, guru lebih banyak
menggunakan metode tanya jawab aktif untuk memancing siswa berani bertanya dan
lebih terkesan komunikatif.
Pada bagian penutup, guru memberi tugas rumah
(PR) untuk dikerjakan oleh peserta didik. Secara keseluruhan kegiatan
pembelajaran yang terjadi cukup santai dan pelan dalam artian materi yang
diberikan terlihat sedikit saja yang disampaikan. Selain itu alokasi waktu
dalam penyampaian materi melebihi dari alokasi waktu yang terdapat di silabus
yang telah dibuat sehingga kurang sesuai dengan Silabus dan RPP yang sudah
dibuat, karena guru kadang harus mengulang memberikan penjelasan sampai siswa
benar-benar paham. Kegiatan pembelajaran yang terjadi lebih menitikberatkan
pada penyelesaian soal yang mudah. Praktikan melakukan konfirmasi ke
guru dari observasi yang dilakukan, ternyata guru memang sengaja menggunakan
cara seperti di atas, karena mengingat jumlah peserta didik yang sedikit dan
hampir keseluruhan peserta didiknya mempunyai daya tangkap yang sedikit kurang.
Hanya beberapa saja yang mampu untuk mengikuti kegiatan pembelajaran dan
menangkap soal – soal yang diberikan , sehingga pelajaran terkesan sangatlah
mudah. Namun, peserta didik dapat mengikuti pembelajaran ini karena terkesan
santai dan perlahan sehingga dapat diterima dan dapat dimengerti.
2. Observasi Aktifitas
Siswa
Kegiatan observasi terhadap aktivitas peserta
didik di kelas bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi peserta didik
terutama di kelas X. Hal ini sangat berguna bagi praktikan untuk persiapan
dalam menghadapi peserta didik. Kegiatan observasi ini dilakukan dalam dua
tahap :
a. Observasi Peserta
didik di dalam Kelas
Observasi kegiatan peserta didik di dalam kelas
merupakan usaha praktikan untuk mengamati aktivitas di dalam kelas. Dengan
mengamati tingkah laku secara langsung dalam mengikuti pelajaran, praktikan
dapat mengetahui sejauh mana peserta didik dalam berkonsentrasi dan terlibat
aktif dalam proses belajar mengajar di kelas. Selain itu, praktikan
juga mengamati metode mengajar apa saja yang disukai peserta didik. Sehingga
pada waktu mengajar, praktikan dapat mempersiapkan metode mengajar yang
sekiranya dapat meningkatkan minat belajar dan motivasi peserta didik dalam
mengikuti proses kegiatan pembelajaran. Hasil dari observasi peserta didik di
dalam kelas X adalah sebagai berikut :
1. Pada saat bel
pergantian jam pelajaran, sebagian besar peserta didik sudah berada di dalam
kelas, namun ada pula beberapa yang masih di luar kelas baik di kantin maupun
di toilet sampai guru masuk sehingga harus meminta salah satu teman untuk
mencari temannya yang belum berada di kelas.
2. Peserta didik tidak
memiliki buku paket tetapi memiliki Lembar Kerja Siswa (LKS), sehingga
terkadang guru menyuruh perwakilan untuk mengambil buku paket diperpustakaan
dan guru masih perlu mencatat di papan tulis dan peserta didik cenderung
mencatat. Namun ada beberapa peserta didik yang tidak mencatat sehingga guru
harus memerintahnya untuk mencatat, bahkan ada yang belum sama sekali
mengeluarkan buku pelajaran , ada juga yang lupa membawa buku pelajaran dan ada
juga yang mengerjakan tugas lain pada saat penjelasan materi.
3. Peserta didik
terlihat antusias dan sangat bersemangat pada saat guru memberikan latihan soal
dengan sistem poin yakni bagi peserta didik yang dapat mengerjakannya lalu
ditunjukkan ke guru dan guru akan memberikan poin atau nilai.
b. Observasi siswa di
luar kelas
Obesrvasi peserta didik di luar kelas juga
penting dalam mengamati sosialisasi dan tingkah laku peserta didik. Pada saat
bel jam pelajaran maupun pada saat pergantian jam belajar pertama, praktikan
melihat bahwa peserta didik tidak masuk ke dalam kelas melainkan ada beberapa
yang ke toilet dan ke kelas lain untuk mengobrol dengan temannya dan ke kantin
sehingga terkadang guru sampai ke kantin untuk menjemput peserta didik untuk
masuk ke dalam kelas. Hal ini membuat jam mengajar guru menjadi tidak penuh,
dan proses belajar menjadi kurang efektif. Pada jam pelajaran terkadang siswa
dari kelas lain masuk ke dalam kelas yang bukan kelasnya. Hal ini membuat
kondisi kelas yang akan menerima pelajaran menjadi kurang kondusif karena
terpengaruh siswa dari kelas lain.
Pergaulan peserta didik di luar kelas beraneka
ragam. Ada kelompok siswa yang sangat baik dalam pergaulan karena saling
membantu dan saling belajar bersama. Ada kelompok yang suka membuat kegaduhan.
Ada pula kelompok yang memiliki solidaritas yang tinggi. Pada waktu jam
istirahat peserta didik pergi ke kantin, bahkan masuk ke kelas lain untuk
mengobrol dengan temannya, dan ada juga siswa yang pergi ke
perpustakaan untuk browsing internet karena disediakan fasilitas
internet di sekolah.
3. Mengajar Bidang Studi
( Praktek Mengajar )
Sebelum mulai mengajar, praktikan melakukan
beberapa persiapan – persiapan yakni sebagai berikut :
a. Pembuatan
Administrasi Kelas
Selama praktikan belum
mengajar di kelas, praktikan mempersiapkan administrasi kelas berupa
perhitungan minggu efektif, hari efektif, dan jam efektif untuk mata pelajaran
fisika selama 2 semester. Perhitungan tersebut dibuat untuk memudahkan
praktikan dalam menyusun Program Semester dan Program Tahunan, yang akan
dijadikan acuan dalam pembuatan silabus dan Pemetaan SK-KD. Silabus sendiri
merupakan acuan praktikan dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
yang berfungsi untuk merancang pelaksanaan pembelajaran yang dikhususkan pada
materi semester gasal kelas X. Dalam membuat RPP
tersebut, praktikan mengkonsultasikannya kepada guru pamong danagar menghasilkan
RPP yang tepat dan sesuai dengan kondisi kelas dan kebutuhan belajar siswa.
b. Persiapan Materi
Dalam mempersiapkan materi
yang akan diajarkan, praktikan membaca beberapa macam buku paket Ekonomi khususnya
buku Ekonomikelas
X terbitan erlangga dan tiga serangkai. Praktikan juga belajar menyelesaikan
latihan soal yang berkaitan dengan materi tersebut. Hal ini
dilakukan oleh praktikan agar praktikan menguasai materi yang akan diajarkan
sehingga praktikan akan lebih merasa percaya diri, dengan demikian tidak
menyebabkan miskonsepsi pada pemahaman siswa.
Selain itu, bila ada materi
yang belum dikuasai, praktikan bertanya dan berdiskusi kepada sesama praktikan
dan guru pembimbing serta dosen pembimbing.
c. Perencanaan Evaluasi
Pembelajaran
Untuk mengukur bagaimana kemampuan siswa dan
pencapaian indikator-indikator hasil belajar tertentu yang telah ditetapkan,
praktikan merencanakan evaluasi terhadap pembelajaran yang akan dilakukan. Alat
evaluasi yang digunakan praktikan yaitu pertanyaan lisan selama pembelajaran di
kelas, latihan
soal, dan ulangan harian.
d. Kegiatan Belajar - Mengajar
Setelah melakukan persiapan – persiapan di atas,
kemudian praktikan melakukan kegiatan mengajar di kelas. Selama
masa PPL di SMA GAMA Yogyakarta, praktikan telah melakukan praktik mengajar
sebanyak lebih
dari 11 kali dengan 22 jam pelajaran. Praktikan diserahi untuk
mengajar kelas XB, XC dengan materi Kebutuhan
Pokok Manusia.
Praktikan mengajar setiap hari Senin, dan sabtu. Praktikan pertama kali
mengajar pada hari Sabtu 7 september 2013, pada jam pelajaran ke 3 -4 dan 5-6
di kelas XB XC. Pada saat awal mengajar, praktikan menggunakan media
power point dalam mengajar di kelas dan menggunakan metode eksperimen. Pertama
kali masuk kelas praktikan merasa gugup, grogi, canggung, kurang percaya diri.
Namun setelah beberapa kali mengajar praktikan merasa lebih siap untuk praktik
mengajar, serta mulai dapat menguasai kondisi kelas dan akrab dengan siswa di
kelas tersebut.
Dalam
melaksanakan kegiatan mengajar, praktikan menerapkan langkah-langkah sebagai
berikut :
1) Membuka Pelajaran
(Pendahuluan)
Di awal pelajaran, praktikan
membuka salam misalnya selamat pagi kemudian praktikan meminta salah satu siswa
untuk memimpin doa apabila praktikan mengajar di jam pertama. Praktikan tidak lupa
selalu mengabsen siswa yang hadir dengan membacakan nama satu per
satu kemudian meminta siswa untuk mengangkat tangan apabila namanya disebut,
hal ini dilakukan agar praktikan dapat mengenal dan menghafal nama-nama siswa
sehingga dapat memperlancar proses tanya jawab pada saat pembelajaran. Pada
pembukaan materi, praktikan bertanya mengenai pengetahuan awal siswa mengenai
materi. Apakah sudah mempelajari materi pada jenjang sebelumnya (SMP) atau
belum. Jadi praktikan berusaha memancing siswa untuk berpikir.
2) Inti Pelajaran (Kegiatan
Inti)
Kegiatan inti memuat
langkah-langkah dalam menyampaikan materi. Praktikan berusaha menyampaikan
materi sesuai dengan langkah-langkah yang tercantum dalam RPP dan dalam
penyampaiannya praktikan berusaha menyampaikan materi secara runtut agar siswa
tidak bingung mengikuti pembelajaran. Walaupun demikian, terkadang ada
perubahan yang mesti dilakukan karena situasi kelas, misalnya waktu tidak
sesuai dengan yang tercantum di RPP. Pada awal pembelajaran praktikan menggunakan
media pembelajaran PowerPoint dan metode yang juga digunakan oleh praktikan
adalah metode ceramah, dan tanya jawab, namun terdapat satu kali pertemuan yang
menggunakan metode praktikum. Metode dan media yang digunakan ini
disesuaikan dengan materi yang diajarkan.
Berikut adalah jadwal
mengajar yang telah dilakukan oleh praktikan selama melaksanakan PPL di SMA
GAMA.
JADWAL PRAKTIK MENGAJAR
No.
|
Hari/Tanggal
|
Kelas
|
Materi
|
1.
|
Sabtu, 7 September 2013
|
XB
|
Mengidentifikasi
masalah pokok ekonomi, yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk
siapa barang diproduksi
|
2.
|
Sabtu, 7 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi,
yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
|
3.
|
Senin, 9 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi masalah pokok ekonomi,
yaitu tentang apa, bagaimana dan untuk siapa barang diproduksi
|
4.
|
Sabtu, 14 September2013
|
XB
|
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada
tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
|
5.
|
Sabtu, 14 September2013
|
XC
|
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada
tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
|
6.
|
Senin, 16 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi hilangnya kesempatan pada
tenaga kerja bila melakukan produksi di bidang lain.
|
7.
|
Sabtu, 21 September 2013
|
XB
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk memecahkan
masalah ekonomi.
|
8.
|
Sabtu, 21 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi
sistem ekonomi untuk memecahkan masalah ekonomi.
|
9.
|
Sabtu, 28 September 2013
|
XB
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk
memecahkan
masalah ekonomi.
|
10
|
Sabtu, 28 September 2013
|
XC
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk
memecahkan
masalah ekonomi.
|
Ssenin, 30 September
2013
|
XC
|
Mengidentifikasi sistem ekonomi untuk
memecahkan
masalah ekonomi.
|
3. Menutup Pelajaran (Penutup)
Di akhir pelajaran
praktikan memberikan tugas kepada peserta didik biasanya berupa PR atau peserta
ditugaskan untuk mencari dan memperlajari materi yang akan dibahas pada
pertemuan yang akan datang.
B. Kegiatan
Ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler
dilaksanakan pada sore hari sehingga praktikan belum dapat membantu untuk
mendampingi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Selain itu, praktikan juga
masih mengikuti perkuliahan yang dilaksanakan pada siang hari sampai sore.
Adapun ekstrakurikuler yang ditawarkan oleh SMA GAMA
C. Kegiatan
Administrasi dan Pengelolaan Perpustakaan.
1. Mendiagnosis
Kesulitan Belajar yang Dialami Siswa
Selain melaksanakan praktek
mengajar, praktikan juga berusaha untuk mendiagnosis beberapa kesulitan belajar
siswa pada kelas X. Adapun beberapa kesulitan belajar siswa antara lain :
a. Kecerdasan
intelektual yang dimiliki para siswa berbeda, sehingga hasil belajar yang
dicapai pun berbeda. Dalam bidang studi fisika, kemampuan menganalisis,
pemecahan masalah, penalaran, dan pemahaman konsep sangat menentukan hasil
belajar para siswa. Siswa yang memiliki kemampuan pemecahan masalah, kemampuan
analisis, penalaran, dan pemahaman konsep yang kurang cenderung akan mengalami
kesulitan dalam belajar.
b. Sikap afektif siswa
terhadap pembelajaran
Siswa yang bersemangat ketika mengikuti pembelajaran dan
mengerjakan pekerjaan rumah cenderung akan mencapai hasil belajar yang lebih
baik, bila dibandingkan dengan siswa yang kurang bersemangat. Belum
sikap beberapa siswa yang terkadang cuek dengan pembelajaran. Sikap afektif
siswa ini dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain :
1) Siswa
belum terbiasa dengan pendekatan praktikan
2) Situasi
dan kondisi kelas yang tidak mendukung
3) Metode
praktikan mengajar yang tidak sesuai dengan kondisi siswa
4) Ada
ulangan mata pelajaran lain pada jam pelajaran berikutnya yang mengakibatkan
siswa kurang fokus saat pembelajaran.
c. Sensitifitas
siswa (kepekaan)
Dalam situasi pembelajaran dan pemahaman
materi sensitivitas sangatlah
diperlukan, agar prestasi belajar yang dicapai sesuai dengan apa yang
diharapkan. Namun terkadang, ada beberapa peserta didik yang terkesan
kurang peka dalam menghadapi pembelajaran yang dilakukan. Misalnya saja, tidak
mencatat hal-hal yang penting, tidak mengerjakan soal-soal latihan, dan tidak
mau bertanya baik kepada teman maupun guru jika merasa kesulitan. Inilah hal
yang terkadang membuat siswa menjadi sulit memahami pelajaran. Suatu hal yang
mungkin diremehkan,
tetapi sangat besar pengaruhnya
2. Analisis
Hasil Evaluasi Belajar
Soal-soal yang dibuat atau
yang diberikan kepada siswa biasanya untuk mengukur pemahaman dan kemampuan
siswa dalam pemecahan masalah, mengambar, dan konsep. Untuk soal ulangan harian
dan remidi, praktikan membuat dan memberikan soal yang sama yaitu beberapa buah soal
yang dianggap mampu mewaliki seluruh materi, dan mampu mengukur pencapaian
hasil belajar.
1) Klasikal
Secara klasikal daya serap diatas 50%%. Secara
klasikal, dapat dikatakan tuntas.
3. Media Pembelajaran
Pada penjelasan materi pengukuran dan angka
penting praktikan menggunakan metode eksperimen dan media power point. Pada
penjelasan materi mengenai dimensi praktikan menggunakan metode ceramah aktif
dan diskusi. Untuk penjelasan materi mengenai vektor, praktikan menggunakan
media simulasi berupa video dan PowerPoint serta handout yang disusun agar
peserta didik lebih mudah memahami materi tersebut.
4. Peta Kerawanan Kelas
Posisi tempat duduk peserta didik, sering berubah-ubah sehingga
menyulitkan praktikan untuk membuat peta kerawanan kelas. Namun, praktikan
sudah menghafal dan mengenal peserta didik yang membuat ulah dan hal-hal
negatif lainnya. Peta kerawanan kelas di susun dengan melakukan pengamatan pada
setiap peserta didik saat proses kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dari
hasil pengamatan dikelas XA, XB dan XC terlihat kelompok yang pasif dan aktif.
Beberapa hal yang mengganggu kelancaran KBM , diantaranya:
a. Mengobrol
dengan teman sebangku, bahan pembicaraannya diluar materi.
b. Berteriak
dan menyoraki temannya di dalam kelas, ini biasanya terjadi pada kelompok yang
suka mengobrol di luar materi.
B. Kegiatan
Administrasi
Dalam kegiatan PPL ini,
praktikan tidak terlalu banyak dilibatkan dalam hal administrasi. Hal ini
dikarenakan jumlah tenaga administrasi di sekolah sudah cukup banyak. Akan
tetapi, praktikan dan sesama praktikan yang lain membantu petugas administrasi yaitu mengetik
data siswa,
merekap data absen siswa, dan menjaga piket. Rekapitulasi Buku Harian dapat
dilihat pada lampiran
1. Tata
Usaha dan Perpustakaan
No
|
Hari, Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
Senin, 23 Juli 2013
|
09.45-11.50
|
Membantu merekap ulang data siswa-siswi
angkatan baru.
|
2
|
Kamis 25 Juli 2013
|
07.30-11.00
|
Mengerjakan tugas dari peprpus. Menulis isi kolom pada buku
perpustakaan dan menggaris buku hadir perpustakaan
|
3
|
Rabu 17 Juli 2013
|
09.00-11.00
|
Menulis nama siswa pada stopmap per kelas untuk keperluan
petugas piket
|
2. Kurikulum
No
|
Hari, Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1
|
Selasa, 16 Juli 2013
|
07.30-09.00
|
Tulis kalender akademik di papan.
|
2
|
Rabu ,17 Juli 2013
|
07.30-09.00
|
Menulis nama guru piket dan wali kelas
dipapan tulis di kantor guru
|
3. Guru
Keagamaan
No.
|
Hari, Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1.
|
Jumat, 19 Juli
2013 –sabtu 20
Juli 2013
|
08.00-12.00
|
Pembinaan agama untuk yang Non Islam selama
bulan Ramadhan di Ruang Multimedia
|
2
|
Senin 19 Agustus 2013
|
07.15-08.30
|
Halal bi halal
guru,karyawan, mahasiswa PPL dan siswa di lapangan sekolah
|
4. Osis
No.
|
Hari, Tanggal
|
Waktu
|
Kegiatan
|
1.
|
Kamis, 18 Juli 2013
|
09.30-12.30
|
Kunjungan dan
penyuluhan narkoba untuk MOS kelas X di Panti Rehabilitasi Maguwoharjo
|
2
|
Sabtu 17 Agustus 2013
|
07.15-08.30
|
Upacara HUT RI ke 68
di sekolah
|
3
|
Jumat 16 September
2013
|
09.30-11.00
|
Mengunjungi Museum di
UGM bersama-sama dengan kelas X dan XI
|
D. Kegiatan Lain-lain
Selama praktik PPL di SMA Tiga Maret Yogyakarta,
praktikan ikut terlibat dalam beberapa kegiatan yang diselenggarakan oleh pihak
sekolah, di antaranya :
1. Melaksanakan
tugas piket
Tugas piket dilaksanakan secara bergiliran
bedasarkan jadwal kuliah masing – masing praktikan. Praktikan bertugas piket
setiap hari selasa.
Hal – hal yang dilakukan praktikan dalam tugas
piket lain :
a. Membuka rak piket pada
pagi hari biasanya pada pukul 06.30
b. Mengucapkan selamat
pagi pada setiap peserta didik yang datang sambil berjabat tangan.
c. Mencatat peserta didik
yang terlambat atau meninggalkan kelas di dalam buku piket dan di kertas yang
sudah disediakan untuk guru di kelas
d. Memberi izin kepada peserta
didik yang sakit untuk masuk ke ruang UKS dan memberikan surat kepada peserta
didik yang ijin untuk meninggalkan sekolah maupun untuk tidak mengikuti KBM.
e. Memberikan tugas
kepada peserta didik serta menjaganya jika ada guru pelajaran yang berhalangan
hadir ke sekolah.
f. Meminta absen
pada tiap – tiap kelas apabila absen belum sampai di meja piket.
g. Menerima surat masuk
ke sekolah.
h. Menerima tamu ataupun
orangtua/wali dan menerima titipan untuk guru, karyawan ataupun siswa.
i. Mengantarkan
tamu yang ingin menemui kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru, bagian TU,
kurikulum atau BP dan yang lainnya ke ruangan yang dituju.
j. Memanggil
siswa atau warga sekolah yang dikunjungi oleh tamu atau orangtua/wali yang
sudah diberikan ijin.
k. Mengembalikan kunci
piket.
2. Mengisi
Kelas Kosong
Pada setiap harinya , kegiatan belajar mengajar
tidak selalu berjalan dengan mulus. Biasanya terdapat guru yang berhalangan
hadir baik sakit, keluar kota sehingga membuat kegiatan belajar tersebut
terhambat. Praktikan berusaha ikut andil dalam bagian tersebut. pada saat guru
piket akan memberikan tugas kepada kelas yang kosong, praktikan berinisiatif
untuk menunggu kelas tersebut agar kelas tetap terjaga dan tetap kondusif.
Sehingga tugas yang diberikan dapat dikerjakan dengan baik oleh peserta didik
dan dengan cara tersebut kelas yang tidak diajar oleh guru tidak mengganggu
kelas lain.
3. Berpartisipasi
dalam Penyelenggaraan Administrasi Sekolah.
Selain mengajar, praktikan berpartisipasi dalam
penyelenggaraan administrasi sekolah, yaitu :
a. Membantu Administrasi
Guru Pamong
Hal – hal yang dilakukan praktikan dalam membantu administrasi
guru pembimbing antara lain :
Membuat Perhitungan minggu efektif
Menyusun Program Semester
Menyusun Program Tahunan
Menyusun Pemetaan SK – KD
Menyusun Silabus
Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Membuat Kisi-kisi soal kelas XB dan XC
Membuat KKM Fisika Kelas XB
Membuat petunjuk praktikum kelas XC
Menganalisis Hasil Ulangan Harian
Administrasi
Sekolah
Hal – hal yang praktikan lakukan dalam
berpartisipasi mengerjakan administrasi sekolah adalah :
1. Membantu
guru piket melaksanakan tugasnya
2. Membantu
membuat kalender akademik pada papan whiteboard untuk keperluan akreditasi
3. Membantu
administrasi perpustakan (menggaris buku perpus)
4. Membantu
mengetik struktur organisasi kelas
5. Membantu
membuat daftar wali kelas pada papan whiteboard
6. Mengikuti
upacara bendera setiap hari senin jam 07.15-07.45
7. Mengikuti upacara Hari
Kemerdekaan RI
8. Memberikan
tugas pada kelas tertentu bila guru mata pelajaran berhalangan hadir .
9. Melaksanakan
tugas piket pada hari Selasa, dan menggantikan pada hari-hari lain bila
ada mahasiswa PPL yang berhalangan.
10. Berpartisipasi dalam pemeliharaan
dan pendayagunaan sarana pengajaran yaitu dengan memanfaatkan
fasilitas yang ada di sekolah dengan semaksimal mungkin contohnya praktikan
memanfaatkan perpustakaan yang ada di sekolah untuk meminjam buku yang
diperlukan untuk mengajar selama PPL, memanfaatkan alat multimedia beserta alat-alat
praktikum ruang laboratorium untuk proses pembelajaran.
11. Penyusunan
laporan merupakan tugas wajib yang harus diselesaikan oleh praktikan setelah
melaksanakan PPL. Praktikan mencoba menuliskan pengalaman yang telah diperoleh
selama PPL dalam bentuk laporan. Pembuatan laporan ini sesuai dengan pedoman
penulisan akhir PPL seperti yang sudah dijelaskan dan diberikan pada saat
pembekalan tingkat Universitas. Sedangkan penulisannya mencakup kegiatan praktikan
dari pembekalan di kampus, observasi, kegiatan mengajar, kegiatan yang lainnya,
sampai pada saat penarikan.
BAB IV
REFLEKSI
A. Manfaat
PPL Bagi Praktikan
Dalam Program Pengalaman
Lapangan, praktikan diharapkan mampu mengembangkan teori yang sudah diajarkan
di kampus dan mengaplikasikannya saat mengajar secara langsung. Sebagai
mahasiswa keguruan yang kemungkinan kelak menjadi seorang guru, Program Pengalaman
Lapangan merupakan mata kuliah yang paling penting. Hal ini dikarenakan Program
Pengalaman Lapangan merupakan fasilitas yang telah disediakan oleh kampus untuk
mengaplikasikan semua teori yang telah dipelajari selama kuliah. Praktikan
yakin bila semua kegiatan yang telah diikuti oleh praktikan selama Program
Pengalaman Lapangan akan sangat berguna di kemudian hari, khususnya dalam
bidang pendidikan. Selain itu, praktikan juga yakin bahwa mengikuti PPL adalah
pengalaman yang sangat berharga untuk melatih dan mengembangkan diri untuk
menjadi seorang guru. Di bawah ini merupakan penjabaran beberapa
pengalaman berharga yang diperoleh praktikan dalam mengikuti Program
Pengalaman Lapangan selama tiga bulan di SMA GAMA. Beberapa pengalaman berharga yang diperoleh praktikan
adalah sebagai berikut :
a. PPL
membantu praktikan untuk lebih mengerti lagi secara nyata melalui praktek
mengajar tentang arti sebuah profesi guru. Praktikan menyadari bahwa menjadi
seorang guru sangatlah sulit. Menjadi seorang guru tidak semudah yang
dibayangkan sebelumnya. Dalam prakteknya, menjadi seorang guru tidak hanya
fokus terhadap kegiatan belajar mengajar, tetapi juga dituntut untuk memiliki
kemampuan dalam pengolahan data, menyusun perencanaan pengajaran yang matang
dan tepat sasaran, membuat soal ulangan, membuat analisis hasil ulangan dan
membuat analisis hasil ujian. Selain itu, seorang guru juga harus memiliki
kemampuan yang sama sekali tidak ada sangkut pautnya dalam pengajaran, misalnya
menjadi petugas administrasi sekolah, menjadi petugas piket, ikut
berpartisipasi mengembangkan sekolah, melaksanakan tugas sesuai dengan
jabatannya (misalnya sebagai wakasek kurikulum), memberikan perhatian kepada
siswa/i, dan masih banyak lagi tugas lain yang wajib diselesaikan oleh guru.
b. Melalui
PPL, praktikan juga menyadari bahwa siswa/i memiliki karakter yang
berbeda-beda. Sangatlah sulit untuk memahami karakter para siswa yang jumlahnya
tidaklah sedikit. Ini merupakan salah satu tugas seorang guru untuk
dapat memahami karakter setiap siswanya. Dengan demikian, seorang guru dapat
menentukan metode yang tepat untuk diterapkan di dalam kegiatan belajar
mengajar. Selanjutnya, seorang guru juga harus merancang model pembelajaran
agar siswa aktif selama kegiatan belajar mengajar di dalam kelas. Hal ini
memerlukan analisis metode yang paling sesuai untuk diterapkan selama proses
pembelajaran agar materi yang disampaikan dapat dipahami oleh para siswa dan
siswa menjadi lebih aktif selama proses pembelajaran, khususnya dalam mata
pelajaran Bahasa Inggris.
c. Seorang
guru juga diharapkan memiliki kemampuan komunikasi yang baik dengan para guru
lainnya maupun dengan para siswa/i. Tidak hanya mampu berkomunikasi dengan baik
dalam menyampaikan materi, tetapi juga berkomunikasi dengan baik di luar
kegiatan belajar mengajar.
d. Untuk
menjadi seorang guru, tidak hanya membutuhkan bakat yang sempurna. Seorang guru
juga memerlukan usaha keras untuk menjadi seorang guru yang baik dan
profesional serta pengalaman mengajar yang cukup banyak. Hal ini bertujuan agar
seorarang guru dapat belajar dari pengalamannya dan memperbaiki kekurangannya.
Praktikan sangat menyadari bahwa kualitas dan kemampuan mengajar praktikan
dapat terus berkembang dan menjadi lebih baik lagi seiring berjalannya waktu.
B. Hambatan
yang dihadapi.
1. Praktikan
masih kesulitan dalam mengatur kelas dengan suasana kelas yang ramai.
2. Para
siswa kurang berkonsentrasi di dalam kelas, terutama setelah pelajaran Ekonomi.
3. Terdapat
siswa yang tertidur di dalam kelas.
4. Motivasi
setiap siswa yang berbeda-beda dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar. Ada
siswa yang memiliki motivasi tinggi untuk mengikuti pelajaran dan ada juga
siswa yang tidak memiliki motivasi untuk mengikuti pelajaran.
5. Beberapa
siswa menyontek selama mengerjakan soal latihan yang telah diberikan.
6. Beberapa
siswa masih suka mengobrol sendiri dan terkadang mengganggu teman sekelasnya.
7. Beberapa
siswa suka mencari perhatian dengan melakukan kegiatan yang terkadang
mengganggu aktivitas kelas.
C. Kelemahan
Praktikan.
1. Praktikan
terkadang kurang menyiapkan diri dalam mempersiapkan materi ajar.
2. Praktikan
kurang bersikap tegas dalam menegur siswa yang mengganggu aktivitas
pembelajaran.
3. Praktikan
masih kurang mampu mengatur waktu.
4. Praktikan
terkadang berbicara terlalu cepat dalam menyampaikan materi ajar.
5. Praktikan
masih bersikap kurang serius di dalam kelas.
6. Praktikan
terkadang masih kurang peduli terhadap siswa yang ribut sendiri di dalam kelas.
D. Kelebihan
Praktikan.
1. Praktikan
mampu bersosialisasi dengan baik.
2. Praktikan
menerapkan sistem diskusi kelas sehingga siswa menjadi aktif di dalam kelas.
3. Praktikan
mampu memahami masalah yang dihadapi para siswa, baik berkaitan dengan
pelajaran maupun tidak.
4. Praktikan
mampu memberi motivasi pada para siswanya, baik di dalam kelas maupun di luar
kelas.
5. Praktikan
memberikan tugas terstruktur yang dapat membantu para siswa dalam memahami
pelajaran.
E. Usaha
untuk mengatasi kelemahan.
Usaha-usaha yang dilakukan
oleh praktikan untuk mengatasi hambatan-hambatan dan memperbaiki kelemahan,
antara lain :
1. Praktikan
melakukan konsultasi dengan guru pamong dan dosen pembimbing untuk mendapatkan
saran dan kritik yang membangun dalam halnya RPP dan media pembelajaran
lainnya.
2. Praktikan
berdiskusi dengan praktikan lain dan guru pamong untuk dapat bersikap lebih
tegas di dalam kelas.
3. Praktikan
berusaha untuk menjelaskan materi pelan-pelan kepada para siswa.
4. Praktikan
berusaha menciptakan suasana belajar yang aktif, kondusif dan menyenangkan
dengan menggunakan media ajar yang kreatif.
5. Praktikan
berusaha lebih mampu memperhatikan siswa yang mengganggu aktivitas pembelajaran
dengan memberi teguran kecil.
6. Praktikan
berusaha membagi waktu kuliah dengan waktu untuk mempersiapkan diri untuk
mengajar di dalam ke
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Sebelumnya praktikan mengucapkan
terimakasih SMA Gama Yogyakarta untuk memberikan kesempatan untuk Praktik
pengalaman Lapangan PPL sehinga bias Praktik di SMA Gama Yogyakarta, walaupun
ada banyak kekurangan dan kelemahan bagi praktikan
tetapi manusia tidak luput dari kekurangan dan keleman serta kesalahan itu
semua di maafkan. Dari pengalaman selama PPL yang dilaksanakan
selama Lebih kurang tiga bulan sejak tanggal 28 Juli 2013 sampai
….Oktober 2013 kami menyimpulkan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat
bagi mahasiswa PPL jika dilakukan dengan serius dan baik. Karena dengan adanya
PPL mahasiswa mendapatkan berbagai pengalaman terutama pengalaman dalam
kegiatan belajar dan mengajar sesungguhnya dan bagaimana cara menjadi guru yang
berpotensi, berintegrasi dan propesional, dalam PPL inilah semua Teori-teori
pernah didapatkan selama kuliah diterapkan secara langsung di sekolah.
Untuk
menjadi seorang guru yang profesional tidak hanya dibuthkan kecerdasan
intelegensi dan emosional saja, tetapi ada yang lebih penting, yaitu kecerdasan
spritual yaitu bertindak sesuai dengan suara hati, karena tugas seorang guru
bukan hanya menyampaikan materi saja, tetapi yang lebih penting dari semua itu
adalah tugas sebagai pendidik yang memiliki peranan penting dalam membentuk
jiwa peserta didik untuk menjadi manusia yang berkepribadian luhur dan
bertanggung jawab.
B.
Saran
1. Bagi
mahasiswa praktikan calon guru
a. Bersikap
aktif dalam melaksanakan tugas selain tugas mengajar seperti tugas piket dan
tugas menjadi
petugas upacara di sekolah
b. Meningkatkan dan
mengajar regu paduan suara untuk petugas upacara bendera agar upacara bendera
menajdi lebih khidmat
c. Menjaga
sikap dan penampilan sebagai seorang guru
d. Menjadi
teladan bagi para siswa
e. Mematuhi
aturan di sekolah
f. Menjaga
hubungan baik dengan warga sekolah, baik guru, karyawan, sesama praktikan, dan
siswa
g. Tertib
dan disiplin dalam melaksanakan kegiatan PPL
h. Membaur
dengan siswa dan bersikap terbuka
i. Menjaga
nama baik Universitas Sanata Dharma
2. Bagi
pihak Universias
a. Dosen
mengadakan kunjungan rutin ke sekolah untuk memantau secara langsung kegiatan
mahasiswa
b. Mengatur
jadwal kuliah agar tidak terlalu mepet dengan pulang sekolah
c. Memisahkan
pelaksanaan PPL dan PBM, jangan dilaksanakan secara bersamaan
d. Memberikan
ketegasan bagi mahasiswa yang tidak tertib dan disiplin
3. Bagi
pihak SMA TIGA MARET Yogyakarta
a. Terbuka
dengan mahasiswa mengenai tugas-tugas yang harus dikerjakan
b. Memberikan
evaluasi mingguan kepada mahasiswa untuk menghindari kesalahan yang berulang
c. Memberikan
sanksi yang tegas bagi siswa yang tidak mematuhi peraturan sekolah
d. Praktikan
sebaiknya dijelaskan secara rinci tugas-tugas yang harus dilakukan selama PPL
di sekolah.
Dalam
penulisan laporan ini sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu menyusun laporan ini sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan,
Semoga Tuhan Yesus Memberkati dan membalas jasa baik Bapak, Ibu
Guru, Dosen dan semua pihak yang mendukung kegiatan PPL ini bias
bermanfaat bagi kami semua. saya mohon maaf dari segala kekilafan
saya, akhir kata saya ucapkan terima kasih, semoga Tuhan selalu
melimpahkan rahmat dan karunianya untuk kita semua, Amin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Tak ada kata terlambat tuk berubah. Masa lalu hanyalah pendewasaan dirimu. Hidupmu tak ditentukan oleh orang lain tapi kamu!